Struktur lapisan hambur balik akustik dan produktivitas sekunder

33

3.2.3. Struktur lapisan hambur balik akustik dan produktivitas sekunder

Lapisan hambur balik akustik –HBA biasa disebut juga sebagai deep scattering layer –DSL merupakan lapisan di kolom perairan laut yang di dalamnya terdapat berbagai jenis hewan, terutama dari zooplankton dan mikronekton, yang pertama kali diidentifikasi oleh sonar pada tahun 1948 dan memiliki dinamika gerak vertikal terhadap permukaan laut secara harian atau diel vertical migration –DVM Tont 1975. Umumnya komunitas zooplankton dan mikronekton di lapisan HBA melakukan migrasi ke arah dekat permukaan laut pada waktu malam dan bergerak menjauh dari permukaan pada siang hari, dikarenakan beberapa faktor yaitu i menghindari predasi, ii respon adaptasi terhadap suhu, cahaya, dan kandungan oksigen Tont 1975; Clark and Levy 1988; Hays 2003. Tont 1975 menuliskan bahwa terdapat beberapa lokasi di perairan Pasifik yang memiliki lapisan HBA ganda, walaupun mayoritas perairan tersebut memiliki lapisan HBA tunggal dengan kisaran kedalaman 100-500 m. Greene and Wiebe 1990 menjelaskan bahwa teknologi bioakustik, menggunakan Acoustic Doppler Current Profiler ADCP atau BIOMAPPER atau echo sounder, menyediakan platform yang memudahkan kajian lapisan HBA dan mekanisme migrasi vertikal harian komunitas zooplanktonmikronekton di suatu perairan, karena mampu memberikan resolusi temporal lebih baik dibandingkan jaring plankton biasa dan tidak memberikan dampak merusak terhadap komunitas hayati tersebut pengukuran biomassa zooplankton didasarkan pada volume sinyal akustik yang dipancar dan dipantulkan kembali oleh partikel-partikel renik seperti zooplankton dan mikronekton. Dengan demikian, penggunaan instrumen ADCP kini sangat umum digunakan untuk mengetahui kondisi awal komunitas zooplankton, dan pada saat yang bersamaan digunakan untuk mengukur profil arus arah dan kecepatan di perairan tersebut ca. Holliday et al. 2010, van Haren 2009, Kaltenberg 2004. Penggunaan ADCP juga dapat menunjukkan adanya mikrostruktur habitat pelagis yang mengindikasikan peningkatan produktivitas biologis di suatu perairan ca. Holliday 2010, Pena 2006, Kaltenberg 2004. Dikaitkan dengan keberadaan cetacea sebagai predator utama di perairan laut, maka pendugaan biomassa akustik komunitas zooplankton menggunakan ADCP dapat mengindikasikan profil produktivitas sekunder di suatu perairan. Selain itu, menggunakan ADCP berfrekuensi rendah Kaltenberg 2004 menemukan asosiasi erat 34 keberadaan Physeter macrocephalus di lokasi-lokasi spesifik di perairan Gulf of Mexico yang memiliki lapisan HBA ganda. Keeratan preferensi habitat apex predator cetacea tersebut terhadap wilayah foraging-nya diketahui dari tingkah laku menyelam periodik dan durasi waktu selam yang lebih lama di kedalaman lapisan HBA kedua 650-800 m.

3.3. Bahan dan metode