45 Atmadipoera et al. 2009. Terkait dengan hal tersebut, di lokasi ini diletakkan dua
mooring oseanografi sebagai bagian dari program penelitian INSTANT yang mengkaji karakteristik dan dinamika Arlindo dari tahun 2003-2006. Dalam program penelitian
ini, terdapat kegiatan pelayaran yang melintasi sejumlah wilayah perairan yang menjadi jalur masuknya massa air Samudera Pasifik dan jalur keluar menuju Samudera Hindia.
Jalur masuk dan keluar Arlindo, terutama yang ada di perairan Sunda Kecil, ditengarai merupakan koridor migrasi paus Kahn et al. 2000, Kahn 2001, sehingga Pelayaran
INSTANT merupakan platform yang ideal untuk melakukan kajian cetacea serta mencari tahu keterkaitan ekologi cetacea dengan perairan yang menjadi habitatnya.
Dalam dua kali pelayaran INSTANT, untuk menenggelamkan Desember 2003 – Januari 2004, Pelayaran INSTANT I dan recoveryredeployment mooring oseanografi
Juni-Juli 2005, Pelayaran INSTANT II, survei visual cetacea telah dilakukan dan dikhususkan di perairan Selat Ombai dan sekitarnya. Topik “Sebaran dan Kelimpahan
Cetacea di Selat Ombai”, yang menjadi bagian dari tesis ini, ditujukan untuk menguraikan hasil pengamatan survei visual cetacea selama dua pelayaran INSTANT
tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat diketahui sebaran spasial dan temporal komunitas cetacea di perairan Selat Ombai, serta kedudukan trofik komunitas cetacea
dapat dipahami berdasarkan tingkah laku pemangsaannya.
4.2. Komunitas cetacea di Selat Ombai dan sekitarnya
Cetacea merupakan istilah taksonomi, pada tingkat ordo, untuk kelompok mammalia yang terdiri atas tiga kelompok yaitu paus, lumba-lumba, dan porpoises
pesut atau cetacea berhidung pendek, yang telah mengembangkan berbagai kemampuan adaptasi evolusioner untuk bisa hidup sepenuhnya di dalam air. Istilah
cetacea berasal dari Bahasa Yunani Kuno, ketos, yang artinya monster laut atau ikan yang sangat besar, walaupun ada kelompok cetacea yang ukurannya 2.0 meter seperti
sejumlah spesies paus kerdil dan pesut. Hingga saat ini ada 88 spesies cetacea yang diketahui hidup di seluruh dunia, termasuk yang berhabitat di air tawar, dengan tiga
spesies baru yang ditetapkan setelah tahun 2000 yaitu Balaenoptera omurai Wada et al. 2003, Orcaella heinsohni Beasley et al. 2005, dan Mesoplodon perrini Dalebout
46 et al. 2002. Ada tiga sub-ordo di bawah Ordo Cetacea, yaitu Mysticeti, Odontoceti, dan
Archaeoceti yang sudah punah. Dalam percabangan ilmu biologi dan kelautan, Cetologi merupakan salah satu yang khusus mempelajari cetacea.
Mysticeti
Mysticeti merupakan kelompok extant cetacea yang memiliki semacam gigi berupa pelat kapur yang menyerupai surai tebal atau disebut sebagai baleen. Pelat kapur
tersebut digunakan untuk menyaring makanannya yang berupa plankton dan ikan-ikan kecil. Ada 16 spesies anggota sub-ordo Mysticeti, yang salah satunya baru saja
ditetapkan sebagai spesies baru pada tahun 2003 yaitu Balaenoptera omurai Wada et al. 2003. Diperkirakan ada 8 spesies Mysticeti yang bisa ditemukan di perairan Solor,
Selat Ombai, dan Laut Sawu Tomascik et al. 1997 yaitu Eubalaena glacialis, E. australis, Balaenoptera acutorostrata, B. borealis, B. edeni, B. musculus, B. physalis,
dan Megaptera novaeangliae. Namun demikian menurut Jefferson et al. 1993 sebaran Eubalaena glacialis dan E. australis terbatas di perairan sirkumpolar dan kutub.
Umumnya cetacea dari jenis Sub-ordo Mysticeti tergolong mamalia laut berukuran besar large marine mammals. Kisaran bobot paus Mysticeti adalah mulai
dari 3 ton, Caperea marginata, sampai dengan 120 ton, Balaenoptera musculus. Spesies Mysticeti yang terakhir lebih dikenal dengan sebutan paus biru, merupakan
hewan terbesar yang pernah hidup di muka bumi dan tergolong makhluk hidup yang terancam punah IUCN 2009. Enam spesies cetacea dari kelompok Mysticeti yang
dapat ditemukan di perairan Selat Ombai dan sekitarnya, beserta status konservasi yang diterapkan terhadap spesies tersebut dan gambarnya bisa dilihat di Tabel 4-1.
47 Tabel 4-1. Status konservasi spesies cetacea yang ditemukan di perairan Selat Ombai
dan sekitarnya termasuk Laut Sawu dan Perairan Solor. No
Spesies Cetacea Status
Konservasi Gambar
Mysticeti
1. Balaenoptera brydei
paus bryde Tidak
diketahui 2.
Balaenoptera borealis paus sei
Terancam punah
3. Balaenoptera edeni
paus kerdil bryde Data kurang
4. Balaenoptera musculus
paus biru Terancam
punah 5.
Balaenoptera physalus paus sirip
Terancam punah
6. Megaptera novaeangliae
paus bungkuk Baik
Odontoceti
1. Tursiops truncatus
†
Data kurang Bottlenose dolphin
2. Stenella attenuata
Pantropical spotted dolphin
†
Tergantung pada mekanisme
konservasi lokal
3. Stenella longirostris
Spinner dolphin
Tergantung pada mekanisme
konservasi lokal
48 No
Spesies Cetacea Status
Konservasi Gambar
4. Stenella coeruleoalba
†
Tergantung pada mekanisme
konservasi lokal
Striped dolphin
5. Lagenodelphis hosei
Fraser’s dolphin Data kurang
6. Grampus griseus
Risso’s dolphin Data kurang
7. Peponocephala electra
†
Baik Melon-headed whale
8. Feresa attenuata
Pygmy killer whale Data kurang
9. Pseudorca crassidens
False killer whale Baik
10. Orcinus orca Killer whale
Tergantung pada mekanisme
konservasi lokal
11. Globicephala macrorhynchus
Short-finned pilot whale
Tergantung pada mekanisme
konservasi lokal
12. Physeter macrocephalus
Sperm whale Rentan
13. Kogia simus
Dwarf sperm whale
†
Baik
49 No
Spesies Cetacea Status
Konservasi Gambar
14. Kogia breviceps
Pygmy sperm whale Baik
15. Ziphius cavirostris
Cuvier’s beaked whale Data kurang
16. Mesoplodon ginkgodens
Ginkgo-toothed beaked whale
Data kurang
17. Mesoplodon densirostris
Blainville’s beaked whale Data kurang
Catatan: Informasi pada Tabel 2-1 disarikan dari IUCN 2009 dan Taylor et al. 2002; hak
cipta gambar tercantum di bawah gambar atau bersumber dari FAO, kecuali untuk spesies bertanda
http:marinebio.org dan bertanda
†
http:www.cms.int .
Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources IUCN, status konservasi makhluk hidup terhadap resiko kepunahan dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu punah, terancam, dan beresiko kecil. Dua status, yaitu punah dan punah di alam extinct in the wild –Eew, berlaku pada kelompok punah; empat status,
yaitu dalam bahaya kepunahan kritis critically endangered–Tce, bahaya punah endangered–Te, rentan kepunahan, dan terancam punah, berlaku pada kelompok
terancam; serta tiga status berlaku pada resiko kecil, yaitu tergantung mekanisme konservasi lokal conservation dependent–LRcd, mendekati terancam punah near
threatened –LRnt, dan kurang mendapat perhatian least concerned –LRlc. Data kurang atau data kurang adalah status konservasi yang diberlakukan pada spesies-
spesies makhluk hidup yang sediaan informasi ilmiahnya masih sangat minim. Merujuk pada status konservasinya, maka kelompok Mysticeti yang ada di
perairan Selat Ombai dan sekitarnya terbagi atas tiga kelompok kategori. Kelompok pertama adalah spesies Mysticeti yang status konservasinya masih cukup baik least
50 concern, yaitu Megaptera novaeangliae atau paus bungkuk. Kelompok kedua adalah
spesies Mysticeti yang status konservasinya tidak diketahui, yaitu Balaenoptera brydei dan B. edeni. Terakhir adalah kelompok yang berada dalam bahaya kepunahan, yaitu
Balaenoptera borealis paus sei, B. physalus paus sirip, dan B. musculus paus biru.
Odontoceti
Sub-ordo lain dari Cetacea yang masih bisa ditemukan di habitatnya adalah Odontoceti atau paus bergigi, namun tidak semua anggota spesies Odontoceti tergolong
sebagai paus. Anggota kelompok Odontoceti yang paling terkenal adalah lumba-lumba delphinids dan paus pembunuh Orcinus orca. Sebagai mammalia laut yang memiliki
gigi, umumnya Odontoceti tergolong pemburu aktif di laut atau habitat air lainnya dengan makanan utama ikan, cumi-cumi, dan bahkan spesies mammalia laut lain. Ada
10 famili yang terlingkupi dalam Sub-ordo Odontoceti, yaitu Delphinidae, Phocoenidae, Monodontidae, Physeteridae, Kogiidae, Iniidae, Lipotidae, Pontoporiidae, Platanistidae,
dan Ziphidae. Ke-17 spesies Odontoceti yang ditemukan di perairan Selat Ombai hanya empat famili saja yaitu Delphinidae, Physeteridae, Kogiidae, dan Ziphidae.
Merujuk daftar spesies Odontoceti pada Tabel 4-1, spesies dengan nomor urut 1 hingga 11 termasuk ke dalam famili Delphinidae. Ada tiga status konservasi yang
berlaku untuk spesies Delphinidae dari perairan Selat Ombai dan sekitarnya, yaitu “tergantung mekanisme konservasi lokal” atau tergantung di lingkup teritorial negara
mana spesies tersebut berada Stenella attenuata, S. longirostris, S. coeruleoalba, Orcinus orca, Globicephala macrorhynchus, data kurang Tursiops truncatus,
Lagenodelphis hosei, Grampus griseus, Feressa attenuata, dan kurang mendapat perhatian Peponocephala electra, Pseudorca crassidens.
51
4.3. Bahan dan metode