63
4.4.2. Kelimpahan berdasarkan waktu perjumpaan dan tingkah laku
Waktu perjumpaan
Pada pelayaran INSTANT I 24 Desember 2003 – 10 Januari 2004, upaya pengamatan dimulai sejak kapal Baruna Jaya 8 memasuki Selat Sape 28 Desember
2003 yang menghubungkan Laut Flores dan Laut Sawu. Seperti halnya dengan Selat Ombai, Selat Sape juga merupakan perairan sempit antar pulau yang dalam dan diduga
menjadi salah satu jalur migrasi cetacea di perairan Indonesia Kahn 2001, Kahn et al. 2000. Cetacea yang dijumpai di perairan Selat Sape memiliki tingkah laku berenang
cepat pada pagi dan sore hari. Setelah melewati Selat Sape, pelayaran dilanjutkan dengan menyusuri perairan timur Pulau Sumba dan Pintasan Timor. Tidak dijumpai
komunitas cetacea selama berada di kedua bagian perairan ini dan cetacea baru dijumpai lagi saat kapal memasuki perairan Selat Ombai.
Gambar 4-6. Kelimpahan cetacea berdasarkan waktu perjumpaan.
Khusus di perairan Selat Ombai 2-4 Januari 2004, upaya pengamatan ditingkatkan dan dalam 25 jam waktu survei diperoleh 8 perjumpaan dengan 4 spesies
yang teridentifikasi positif Tabel 4-3. Pada pagi di hari terakhir survei visual 4 Januari 2004, pengamat menjumpai sekelompok kecil paus yang merupakan anggota
Sub-ordo Mysticeti. Dugaan ini didasari atas beberapa hal yaitu semburan udara yang tinggi secara vertikal tegak lurus terhadap blowhole dan tingkah laku breaching
865
303
3 300
172 53
173 150
300 450
600 750
900
5:00-7:00 7:00-10:00
10:00-13:00 13:00-16:00 16:00-18:30 K
e li
mp a
h a
n re
la ti
f i
n d
iv id
u
Waktu pengamatan cetacea
INSTANT 1 INSTANT 2
64 melemparkan tubuh dari kepala-dada ke atas permukaan air yang sangat umum
dilakukan oleh cetacea jenis Megaptera novaeangliae atau paus bungkuk. Sayangnya identifikasi jenis Mysticeti tersebut tidak dapat dipastikan karena kapal bergerak ke arah
yang berlawanan. Akumulasi waktu sebanyak 12 jam 30 menit yang diberlakukan untuk upaya
pengamatan harian cetacea pada Pelayaran INSTANT I dibagi menjadi lima rentang waktu Gambar 4-6. Rentang waktu pukul 5:00 – 7:00 WITA merupakan masa
komunitas cetacea sangat sering dijumpai di perairan Selat Ombai. Ada 865 individu cetacea atau 73,87 dari komunitas cetacea teramati di pagi hari, sedangkan di senja
hari 16:00 – 18:30 WITA hanya 7 individu yang teramati. Pada kurun waktu pagi menjelang siang atau pukul 7:00 – 10:00 WITA, sekitar 27,6 komunitas cetacea atau
333 individu teramati. Pada Pelayaran INSTANT II, perjumpaan dengan komunitas cetacea dimulai dari pukul 7:00 – 7:20 WITA, dan 42.98 komunitas cetacea dijumpai
pada rentang waktu tersebut. Hanya 3 individu cetacea, semuanya adalah Physeter macrocephalus, yang teramati pada rentang waktu menjelang tengah hari 10:00 –
13:00 WITA dan tidak ada cetacea yang teramati pada kurun waktu siang hingga menjelang sore atau pukul 13:00 – 16:00 WITA, pada Pelayaran INSTANT I. Berbeda
dengan Pelayaran INSTANT II yang pada sisa waktu hari terang masih bisa dijumpai komunitas cetacea Gambar 4-6.
Berdasarkan waktu perjumpaan, dapat diketahui dari Gambar 4-6 bahwa pagi hari, pukul 5:00 – 7:00 dan 7:00-10:00 WITA, merupakan waktu perjumpaan cetacea yang
paling umum untuk perairan Selat Ombai. Hasil yang serupa juga diperoleh Purnomo 2001 untuk waktu perjumpaan Stenella spp. di perairan Lovina, Bali. Perjumpaan
pada waktu siang hari memiliki kelimpahan relatif paling sedikit, hanya 53 individu. Perjumpaan pada waktu menjelang siang 10:00 – 13:00 WITA dan larut senja 16:00 –
18:00 WITA memiliki kelimpahan relatif yang tidak jauh berbeda satu sama lain, yaitu sekitar 170 individu. Hasil rinci upaya visual cetacea disajikan di Lampiran 2.
65
Tingkah laku
Ada empat macam pola tingkah laku yang ditunjukkan oleh komunitas cetacea di perairan Selat Ombai sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4-7. Makan dan bermain
merupakan tingkah laku yang paling umum dari komunitas cetacea di Selat Ombai, baik dari kelimpahan relatif maupun hari pengamatan, karena meliputi 69,4 630 individu
dari total kelimpahan yang terdata dan teramati pada 3 dari 4 hari survei yang dilakukan. Hal yang tidak jauh berbeda ditunjukkan oleh tingkah laku berenang cepat,
yaitu sebanyak 61,3. Kondisi yang demikian disebabkan oleh perilaku berenang cepat berasosiasi erat dengan perilaku makan dan bermain, terutama dalam lingkup mengejar
dan menakuti mangsanya sehingga mereka terkonsentrasi dalam satu titik atau sering disebut sebagai foraging.
Gambar 4-7. Kelimpahan cetacea berdasarkan tingkah laku. Sama halnya dengan hasil pengamatan pada pelayaran INSTANT I, komunitas
cetacea pada pelayaran INSTANT II juga dijumpai secara intensif di perairan Selat Ombai terutama pada sisi selatan Pulau Alor. Sebagian besar tingkah laku yang teramati
adalah berenang cepat dan makan Gambar 4-7. Sebanyak 370 individu cetacea teramati dengan perilaku berenang cepat, diikuti dengan perilaku makan sebanyak 250
individu. Perilaku lima individu cetacea digolongkan sebagai lain-lain, karena selain istirahat teramati pula kegiatan mengasuh anak calf yang ditunjukkan oleh paus jenis
Physeter macrocephalus.
550
110 605
5 370
71 257
150 300
450 600
750 900
Berenang cepat Berenang
perlahan Makan dan
bermain Lain-lain
K e
li mp
a h
a n
re la
ti f
i n
d iv
id u
Tingkah laku cetacea
INSTANT 1 INSTANT 2
66
4.5. Pembahasan