176 3. Ditetapkannya kebijakan tentang pemupukan cadangan penyangga minyak
kelapa sawit. 4. Kebijakan tentang distribusi lahan.
5. Menetapkan pola usaha dan tata cara pemasaran produk berbasis kelapa sawit agar merata.
Pengolahan data dilakukan pada setiap tingkat terhadap faktor pada tingkat diatasnya. Dari hasil pengolahan AHP didapatkan dua sudut pandang pengolahan,
yaitu pengolahan vertikal dan pengolahan horizontal.
1. Hasil Pengolahan Data secara Horizontal dalam AHP
Hasil pengolahan horizontal menunjukan hubungan antara elemen-elemen dalam satu hirarki dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda.
Dari pengolahan horizontal akan terlihat tingkat pengaruh antara satu faktor terhadap sejumlah faktor lainnya pada tingkat hirarki dibawahnya.
a. Aktor
Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa aktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan pengambangan industri kelapa sawit adalah
Direktur PTPN 0,456 dan departemen perdagangan 0,192. Kepentingan seorang Direktur PTPN sangat tinggi karena kedua elamen ini merupakan
manajemen tertinggi dalam PTPN IV. Oleh karena itu, beliau merupakan pihak yang berkepentingan langsung dalam mengarahkan, mengkoordinasikan dan
menyetujui kebijakan apa yg akan di tetapkan dan dijalankan oleh PTPN IV. Pihak berikutnya dengan tingkat pengaruh terhadap anggaran promosi yaitu
Dirjen Perkebunan 0,090, Kelembagaan 0,102, petani 0,093 dan pengusaha 0,067.
Tabel 15. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal antar
177 Elemen pada Tingkat 3 Elemen Aktor Penyusun Strategi kebijakan
pengembangan industri kelapa sawit.
AKTOR URAIAN
F1 F2
F3 F4
F5
1 Direktur PTPN
0,456 0,457
0,45 9
0,31 0,43
2 Deperindag
0,192 0,174
0,22 4
0,17 5
0,19 6
3 Dirjen Perkebunan
0,090 0,108
0,12 9
0,27 4
0,15 4
4 Kelembagaan
0,102 0,074
0,07 2
0,04 9
0,08
5 Petani
0,093 0,083
0,05 3
0,05 1
0,05
6 Pengusaha
0,067 0,104
0,06 3
0,10 1
0,08 9
Dalam hal Sumber Daya Alam, pihak yang memiliki tingkat kepentingan terbesar juga masih dipegang oleh Direktur Utama 0,457. Seorang Direktur
PTPN memiliki wewenang langsung untuk mengatur seluruh Sumber Daya Alam yang berada dalam kepemilikan perusahaannya. Oleh karenanya, Direktur PTPN
diharapkan mampu mengatur SDA yang ada di PTPN IV. Pihak berikutnya dengan tingkat pengaruh terhadap Sumber Daya Alam yaitu Deperindag 0,174,
Dirjen Perkebunan
0,108, Pengusaha
0,104, Petani
0,083 dan
Kelembagaan 0.074. Aktor yang memiliki tingkat kepentingan terbesar pada karakteristik
investasi adalah Direktur PTPN 0,459. Direktur PTPN IV merupakan jajaran manajemen atas yang banyak memiliki peran terhadap kebijakan lapangan.
Oleh karena itu, Direktur dituntut untuk dapat membuat kebijakan-kebijakan yang tepat. Pihak berikutnya dengan tingkat pengaruh terhadap karakteristik
Investasi yaitu Deperindag 0,224, Disbun 0,129, Kelembagaan 0,072, Pengusaha 0,063 dan Petani 0,053.
178 Berkaitan dengan karakteristik teknologi dan produktivitas PTPN IV,
pihak yang memiliki kepentingan tertinggi adalah Direktur PTPN 0,310. Hal ini dikarenakan seorang Direktur Utama merupakan pembuat kebijakan
strategis, diantaranya kebijakan tersebut menjadi penting dikarenakan seorang Direktur PTPN merupakan orang yang memiliki kapabilitas mengenai spesifikasi
produk pembiayaan PTPN IV. Pihak berikutnya dengan tingkat pengaruh terhadap karakteristik teknologi dan produktivitas yaitu Dirjen Perkebunan
0,274, Deperindag 0,175, Pengusaha 0,101, Petani 0,051 dan Kelembagaan 0,049.
Dalam hal sumber daya manusia, pihak yang memiliki tingkat kepentingan terbesar juga masih dipegang oleh Direktur PTPN 0,430. Seorang Direktur
Utama memiliki wewenang langsung untuk mengatur seluruh sumber daya manusia yang berada dalam perusahaannya. Oleh karenanya, Direktur Utama
diharapkan mampu mengatur SDM yang ada di PTPN IV. Pihak berikutnya dengan tingkat pengaruh terhadap sumber daya manusia yaitu Deperindag 0,196,
Dirjen Perkebunan 0,154, Pengusaha 0,089, Kelembagaan 0,080 dan Petani 0,050.
b. Tujuan