Anopheles sundaicus Kepadatan Nyamuk Anopheles Mengisap Darah Orang Pra

Gambar 17 Kepadatan nyamuk Anopheles vagus mengisap orang pra dan pasca perlakuan. Keterangan: H-21 – H-7 = Kepadatan nyamuk Anopheles pra perlakuan. H0 – H+21 = Kepadatan nyamuk Anopheles pasca perlakuan. Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh pemasangan sapi dan paparan insektisida terhadap penurunan gigitan An. vagus. Penurunan angka gigitan Anopheles vagus berkaitan dengan sifatnya yang zoofilik menyukai darah hewan. Naswir 2012 menemukan bahwa Anopheles vagus di Bulukumba Sulawesi Selatan paling banyak tertangkap disekitar kandang, hasil yang sama juga dilaporkan oleh Hasan 2006 di Bogor yang menemukan pemasangan ternak sapi yang dibalurkan insektisida dapat menurunkan gigitan nyamuk Anopheles vagus pada manusia dari sebelum pemasangan sebesar 1.137 nyamuk orangmalam setelah pemasangan menurun menjadi 0.28 nyamuk orang malam.

4.5.3 Kepadatan Nyamuk Anopheles barbirostris Pra dan Pasca Perlakuan

Kepadatan nyamuk Anopheles barbirostris berbeda nyata antara pra dan pasca perlakuan Gambar 18. Kepadatan nyamuk Anopheles barbirostris pra perlakuan rata-rata 0.7 nyamukorangjam. Kepadatan pasca perlakuan 0.1 nyamukorangjam, ada penurunan sebesar 85.71 dibandingkan pra perlakuan. Ada hubungan yang bermakna antara pra dan pasca perlakuan p value 0,05. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 H-21 H-14 H-7 H0 H+7 H+14 H+21 Pengamatan M HD N y am u k o ran g j am Gambar 18 Kepadatan nyamuk Anopheles barbirostris mengisap orang pra dan pasca perlakuan. Keterangan: H-21 – H-7 = Kepadatan nyamuk Anophelespra perlakuan. H0 – H+21 = Kepadatan nyamuk Anopheles pasca perlakuan. Pada penelitian ini dapat dilihat ada hubungan yang bermakna pemasangan sapi dengan penurunan gigitan nyamuk pada manusia. Anopheles barbirostris di Hanura cenderung bersifat zoofilik. Menurut Boesri 2007 nyamuk Anopheles barbirostris di Sulawesi dan NTT banyak menggigit manusia tetapi di Jawa dan Sumatera lebih banyak menggigit ternak. Penelitian yang sama juga ditemukan oleh Sukowati et al. 2004 menemukan An. barbirostris di daerah Jawa bersifat zoofilik menyukai darah ternak sedangkan di daerah Flores NTT bersifat antrophofilik lebih menyukai darah manusia.

4.5.4 Kepadatan Nyamuk Anopheles subpictus Pra dan Pasca Perlakuan

Kepadatan nyamuk Anopheles subpictus berbeda nyata pra dan pasca perlakuan Gambar 19. Kepadatan nyamuk An. subpictus pra perlakuan rata-rata 0.54 nyamukorangjam. Kepadatan pasca perlakuan menjadi 0.07 nyamukorangjam, atau menurun sebesar 82.45 dibandingkan pra perlakuan. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 H-21 H-14 H-7 H0 H+7 H+14 H+21 Pengamatan M HD N y am u k o rn ag j am Gambar 19 Kepadatan nyamuk Anopheles subpictus mengisap orang pra dan pasca perlakuan. Keterangan: H-21 – H-7 = Kepadatan nyamuk Anophelespra perlakuan. H0 – H+21 = Kepadatan nyamuk Anopheles pasca perlakuan. Pengaruh pemasangan hewan ternak sapi yang dibalurkan insektisida mempunyai hubungan yang bermakna p value 0,05 terhadap penurunan kepadatan nyamuk Anopheles subpictus pada manusia, hal ini juga berkaitan dengan kesukaan dari nyamuk Anopheles subpictus yang bersifat zoofilik lebih menyukai hewan. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Kiszewski 2004 yang melaporkan Human Blood Index HBI pada nyamuk Anopheles subpictus yang tertangkap hanya sebesar 9.3 lebih cenderung kesukaan darah inang dari nyamuk ini adalah darah hewan. Hasil yang sama juga dilaporkan oleh Bruce-Chatt et al. 1960 yang melaporkan An. subpictus yang tertangkap 98.5 menggigit hewan.

4.5.5 Kepadatan Nyamuk Anopheles aconitus Pra dan Pasca Perlakuan

Kepadatan nyamuk Anopheles aconitus pra perlakuan rata-rata 0.13 nyamukorangjam. Pra perlakuan kepadatan nyamuk An. aconitus menjadi 0.01 nyamukorangjam, ada penurunan kepadatan nyamuk sebesar 92.30 dibandingkan pra perlakuan Gambar 20. Ada hubungan yang bermakna antara pra dan pasca perlakuan p value 0,05. Keberhasilan pemasangan dan pembaluran insektisida untuk mengurangi angka gigitan nyamuk Anopheles aconitus karena sifatnya yang zoofilik. Uji presiptin terhadap darah yang dihisap oleh An. aconitus dari beberapa lokasi di 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 H-21 H-14 H-7 H0 H+7 H+14 H+21 Pengamatan M HD N y am u k o ran g j am