3.4 Insektisida yang dipakai
Insektisida yang dipakai adalah deltametrin 5 K-Othrine® 5WP dalam bentuk tepung yang dikemas dalam kantong plastik 85 gram Gambar 2 yang
bersifat residual dengan toksisitas rendah pada mamalia. Dosis yang digunakan adalah 25 mgm
2
sesuai dengan dosis aplikasi yang dianjurkan.
Gambar 2 Insektisida deltametrin.
3.5 Pembaluran Insektisida pada Sapi
Pembaluran dilakukan dengan melumuri insektisida pada badan sapi sampai bulu-bulunya basah, dengan bantuan spon dan sarung tangan Gambar
3. Rowland et al. 2001 melaporkan bahwa 99 nyamuk Anopheles mengisap darah di daerah bawah garis tengah midline badan hewan, maka pemaparan
terutama dilakukan di bagian tersebut sampai dengan bagian kaki.
Gambar 3 Pembaluran insektisida pada sapi.
3.6 Pengukuran Residu Insektisida pada Tubuh Sapi
Penentuan lama residu insektisida yang dibalurkan ke badan sapi menggunakan metode cone test WHO 1998. Cone test dilakukan untuk
mengetahui daya tahan residu insektisida yang diaplikasikan pada tubuh sapi yang menyebabkan tingkat kematian untuk nyamuk Anopheles hingga 95 .
Pelaksanaan cone test dilakukan dengan cara menempelkan 5 buah cone kerucut yang masing-masing berisi 25 nyamuk Anopheles betina yang diperoleh
dari hasil penangkapan di sekitar kandang. Waktu penempelan nyamuk Anopheles pada badan sapi yang telah dibaluri dengan insektisida deltametrin berlangsung
selama satu jam Gambar 4 A. Pelaksanaan cone test ini dilakukan setiap hari dengan cara yang sama
sampai hasil pengamatan mencapai 95. Pengamatan dihentikan ketika angka kematian menunjukkan di bawah 95. Kriteria ini digunakan berdasarkan
penelitian Hasan 2006. Pada sapi kontrol tidak dibalurkan insektisida digunakan dua buah
kerucut yang masing-masing juga berisi dua puluh lima nyamuk Anopheles betina dikontakkan kepada tubuh sapi dengan cara yang sama seperti pada sapi
perlakuan. Setelah itu nyamuk dipindahkan ke gelas kertas yang diberi makan larutan
gula 10, gelas-gelas tersebut ditempatkan pada kotak yang dilapisi dengan pelepah pisang untuk menjaga agar kelembaban berkisar 85 Gambar 4 B.
Kematian nyamuk diamati 24 jam pasca kontak dengan insektisida.
Gambar 4 Pelaksanaan cone test. A. Penempelan nyamuk B. Penyimpanan. A
B
3.7 Pengukuran Kepadatan Nyamuk Anopheles pada Manusia
Gambar 5 Penangkapan nyamuk metode BLC. Pengukuran kepadatan nyamuk dilakukan 2 kali sebelum pra dan sesudah
pasca perlakuan. Kepadatan nyamuk yang menggigit orang mengunakan metode BLC- bare leg collection Gambar 5, yang dilakukan pada malam hari selama
12 jam pukul 18.00 sampai dengan 06.00. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali pra perlakuan yaitu H-2121 hari
sebelum perlakuan, H-14 14 hari sebelum perlakuan dan H-77 hari sebelum perlakuan, sedangkan pada pasca perlakuan pengukuran dilakukan sebanyak
empat kali yaitu H0 hari pertama perlakuan, H+77 hari setelah perlakuan pertama, H+14 14 hari setelah perlakuan pertama dan H+2121 hari setelah
perlakuan pertama. Pelaksanaan BLC dilakukan pada 3 rumah, pada setiap rumah bertugas dua
orang penangkap, satu orang bertugas di luar rumah dan satu orang di dalam rumah. Penangkapan dilakukan selama 45 menit dan istirahat 15 menit dalam
setiap jamnya. Nyamuk yang tertangkap dibunuh dengan menggunakan klorofom selanjutnya dipining kemudian diidentifikasi.
3.8 Pengukuran Kepadatan Nyamuk Anopheles pada Sapi
Pengukuran kepadatan nyamuk dilakukan 2 kali sebelum pra dan sesudah pasca perlakuan. Penangkapan Anopheles pada magoon trap berumpan sapi,
berukuran panjang 6 m, lebar 6 m dan tinggi 2 m, yang dilengkapi dengan pintu
masuk Gambar 6 A, selanjutnya sapi ditempatkan pada tiga rumah yang berada di sekitar tempat perindukan nyamuk Anopheles.
Gambar 6 Penangkapan nyamuk pada sapi A. Magoon trap B. Penangkapan nyamuk.
Pemasangan ditempatkan kurang lebih 5 sampai dengan 10 meter dari rumah, dengan posisi tempat pemasangan antara rumah dengan tempat
perindukan nyamuk Anopheles yang bertujuan sebagai penghalang nyamuk sebelum sampai ke rumah. Penangkapan nyamuk dilakukan pada jam 06.00 pagi
setelah sapi dipasang selama 12 jam dari jam 18.00 sampai dengan 06.00. Nyamuk Anopheles ditangkap menggunakan aspirastor Gambar 6 B di
masukkan dalam gelas kertas dan dibunuh menggunakan kloroform selanjutnya dipining untuk diidentifikasi. Pengukuran kepadatan nyamuk Anopheles pada sapi
dilakukan sebanyak tiga kali pra perlakuan yaitu H-20 20 hari sebelum perlakuan, H-13 13 hari sebelum perlakuan, H- 6 6 hari sebelum perlakuan,
sedangkan pada pasca perlakuan dilakukan sebanyak empat kali yaitu H0 hari pertama perlakuan, H+77 hari setelah perlakuan pertama, H+14 14 hari setelah
perlakuan pertama dan H+21 21 hari setelah perlakuan pertama.
3.9 Identifikasi nyamuk
Nyamuk Anopheles yang diperoleh kemudian diidentifikasi dengan menggunakan mikroskop stereo untuk memeriksa serangga Gambar 7.
Identifikasi menggunakan kunci buku identifikasi O’Connor dan Soepanto A
B