Hipotesis Tindakan Implementasi Model PBL Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor
32
terhadap tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang dilakukan.
3. Menurut Kemmis penelitian tindakan kelas adalah untuk menguji cobakan
ide-ide ke dalam praktik dalam rangka memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi.
46
Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Tanggart. Model ini menggunakan system spiral, satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen,
yaitu: perencanaan planning, aksitindakan acting, observasi dan refleksi reflecting.
47
Dalam penelitian ini, peneliti merencanakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan planning Pada tahap ini, peneliti menyiapkan rencana
pembelajaran RPP dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan penilaian keterampilan membaca.
2. Tindakan acting Pada tahap ini yang dilakukan peneliti, yaitu melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning sesuai dengan RPP yang yang telah dirancang sebelumnya.
46
Abd. Rozak Maifalinda Fatra, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014 hlm. 12
47
Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, Cet I, hlm. 40
Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Dan Seterusnya Perencanaan
Siklus II
Pengamatan Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
33
3. Pengamatan observing Pada proses pengamatan dilakukan bersamaan
dengan proses pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, dilakukan kolaborasi dengan observer untuk mengisi lembar observasi guru dan siswa. Peneliti
merencanakan, keterampilan membaca pada siswa kelas IV diamati dengan menyebarkan penilaian keterampilan membaca kepada siswa pada setiap akhir
siklus. 4.
Refleksi reflecting Pada tahap ini, hasil dari pengamatan yang didapat dari lembar observasi dan penilaian keterampilan membaca dianalisis bersama
observer sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada pada siklus I. Kemudian hasil analisis dapat dijadikan acuan untuk merencanakan tindakan
pada siklus II. Dan begitu seterusnya hingga penelitian ini mencapai kriteria keberhasilan lalu siklus dihentikan.