38 c.
Terdapat variasi tetapi penggunaan tekanan sering tidak tepat.
Cukup 3
d. Irama dan tekanan monoton.
Kurang 2
e. Tidak menggunakan variasi irama dan
tekanan. Sangat kurang
1 2
Ketepatan dalam pelafalan
a. Tidak terdapat kesalahan dalam pelafalan.
Sangat baik 5
b. Terdapat satu bagian kalimat yang salah
dalam pelafalan. Baik
4 c.
Terdapat lebih dari dua bagian kalimat salah dalam pelafalan.
Cukup 3
d. Terdapat lebih dari tiga bagian kalimat
yang salah dalam pelafalan. Kurang
2 e.
Tidak dapat melafalkan bacaan. Sangat kurang
1 3
Kelancaran dalam membaca
a. Lancar dalam membaca.
Sangat baik 5
b. Lancar dalam membaca tetapi masih ada
bagian yang diulang dalam membaca. Baik
4 c.
Ada pengulangan bacaan tetapi nafas teratur.
Cukup 3
d. Tersendat-sendat dalam membaca banyak
pengulangan. Kurang
2 e.
Tidak lancar sama sekali dalam membaca. Sangat kurang
1 4
Kenyaringan suara
a. Dapat dijangkau oleh semua pendengar dari
awal sampai akhir. Sangat baik
5 b.
Dapat dijangkau oleh sebagian pendengar namun masih kurang maksimal.
Baik 4
c. Dapat dijangkau oleh sebagian pendengar.
Cukup 3
d. Hanya dapat dijangkau pada kata-kata
tertentu saja oleh pendengar. Kurang
2 e.
Sangat lemah suaranya tidak dapat didengar.
Sangat kurang 1
JUMLAH 20
3. Lembar observasi
Observasi atau pengamatan digunakan sebagai alat penilaian untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa
39
pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, dan partisipasi siswa dalam simulasi.
51
Observasi ini bertujuan untuk mengadakan pengamatan lapangan terhadap obyek penelitian. Lembar observasi yang digunakan terdiri dari dua
macam, yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengevaluasi kegiatan mengajar guru selama
tindakan pada siklus I dan siklus II, sedangkan lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar dengan menggunakan model
Problem Based Learning. 4.
Catatan Harian Peneliti Catatan harian peneliti digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian
selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan harian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keterampilan membaca pada siswa kelas IV
selama proses pembelajaran berlangsung.
I. Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha memperoleh data yang memadai dan akurat, maka ditentukan beberapa teknik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data
No Instrumen
Teknik Pengumpulan Data
1 Pedoman Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV sebelum penelitian dimulai
2 Lembar Observasi
Pengisian lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada tiap pertemuan
3 Penilaian Keterampilan
Membaca Penilaian keterampilan membaca kepada siswa
kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor pada akhir siklus I dan II
4 Catatan Lapangan Peneliti
Pencatatan kejadian-kejadian pada setiap pertemuan yang dilakukan oleh peneliti
51
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 84
40
J. Teknik Analisis Data
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas yang diperoleh dari instrumen penelitian, maka peneliti
akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara
deskriptif-kualitatif. Data yang telah diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistik yang harus melewati beberapa tahap, meliputi:
1. Penilaian Keterampilan Membaca
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis secara deskriptif. Pada penilaian keterampilan membaca, pemberian makna atau responden
dicapai melalui acuan tertentu. Salah satu cara untuk memberi interpretasi terhadap skor individual dalam skala ranting yang dijumlahkan dengan
membandingkan skor responden dengan skor kelompoknya. Berikut metode analisis data hasil keterampilan membaca siswa:
a. Ketuntasan individu
Untuk mengetahui hasil akhir siklus penilaian keterampilan membaca siswa, dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan
menggunakan percentages correction. Rumus ketuntasan individu dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
52
R S =
N Keterangan:
S = nilai yang diharapkan dicari
R = jumlah skor dari item soal yang dijawab benar
N = skor maksimal dari tes tersebut Indikator keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa
memperoleh nilai sesuai atau lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu minimal 75.
52
M.Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosadakarya, 2002, Cet. XII, hlm. 112
41
b. Ketuntasan klasikal
Ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan rumus:
Persentase = jumlah peserta didik tuntas belajar x 100 jumlah seluruh peserta didik
Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika persentase siswa yang tuntas belajar atau nilai siswa lebih besar atau sama dengan
85 dari jumlah seluruh siswa di kelas. 2.
Lembar Observasi Pada instrumen lembar observasi, observasi yang digunakan adalah
observasi tertutup. Observasi dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran. Lembar observasi terbagi menjadi dua macam, yaitu lembar
observasi guru dan lembar observasi siswa. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari
pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif. Pada setiap lembar observasi, tahapan analisis dilakukan dengan menjumlahkan nilai-nilai yang
ada dan membandingkan dengan nilai yang ada pada observasi sebelumnya. Kemudian untuk pengelolaan lembar observasi dikategorikan dalam
klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik.
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan siklus I selesai dilaksanakan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan maka akan ditindak
lanjuti dengan melakukan siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sebelumnya, dan begitu seterusnya hingga hasilnya mencapai kriteria yang
ditentukan dan sikluspun dapat dihentikan. Penelitian ini akan berakhir, apabila penelitian ini telah menunjukkan
keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL Problem Based Learning dalam meningkatkan keterampilan membaca dalam belajar bahasa
Indonesia.
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Pra Siklus
Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, peneliti berkonsultasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia di kelas IV tentang perkembangan
siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada pelajaran membaca. Setelah peneliti mendapatkan gambaran tentang perkembangan siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia pada materi membaca pengumuman, maka peneliti mulai mengadakan kegiatan penelitian, kegiatan ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 23
Mei 2016. Peran peneliti pada sekolah tersebut sebagai guru mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas IV. Untuk menentukan kelas yang akan dijadikan objek peneliti, peneliti melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan kelas yang menjadi objek
peneliti adalah kelas IV yang memiliki kemampuan cukup baik. Hal ini karena kelas IV merupakan kelas yang tepat untuk dijadikan objek penelitian. Kelas yang menjadi
objek penelitian berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Sebagian besar siswa terlihat kurang antusias selama proses
pembelajaran berlangsung, terutama jika pembelajaran sudah pada tahap membaca, mereka cenderung malas dan kurang memperhatikan guru atau teman yang sedang
membaca, sehingga hasil keterampilan membaca mereka belum mencapai kompetensi yang diharapkan.
Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan guru pada kegiatan pra penelitian tindakan kelas diawali dengan mengamati proses pembelajaran di kelas
IV. Pada tanggal 19 Mei 2016 guru mulai mengamati proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran
guru melihat bahwa pada kegiatan pembelajaran ini hanya menggunakan metode ceramah dan pengajaran hanya berpusat pada guru, siswa tidak diberikan kesempatan
untuk membangun pengetahuannya sendiri dan memecahkan masalah. Pada saat guru memberikan ceramah siswa tidak terfokus untuk memperhatikan apa yang
disampaikan guru, pada saat guru memberi kesempatan untuk membaca, beberapa siswa ada yang mengobrol dan malas untuk membaca. Melihat keadaan ini, guru