Lembar Observasi Siswa Lembar Observasi Guru

55 Tabel 4.4 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II No Aspek Yang Diamati Pertemuan Ke Siklus I Siklus II 1 2 1 2 I Fase 1 Orientasi siswa pada masalah 1. Guru memberi motivasi kepada siswa 2 3 4 4 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 4 4 3. Guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 orang 3 4 4 4 II Fase 2 Mengorganisasikan siswa 4. Guru membagikan teks bacaan kepada siswa 4 4 4 4 5. Guru membimbing siswa untuk berpendapat 3 4 4 5 6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum di pahami 2 3 4 4 7. Guru menguasai materi pembelajaran 3 4 4 5 8. Guru menjelaskan materi pembelajaran 3 4 4 5 III Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok 9. Guru mengoptimalkan interaksi antara siswa dan guru dengan kerja kelompok 2 3 4 5 10. Guru mengajak siswa untuk membaca teks bacaan 3 4 4 4 11. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi 2 3 3 4 12. Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran 3 3 4 4 IV Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 13. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran di depan kelas 4 4 4 5 V Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 14. Guru memberikan tugas kepada siswa 3 4 4 5 15. Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran 3 4 4 5 Berdasarkan data di atas, peningkatan kegiatan guru setiap siklus dapat terlihat lebih jelas pada diagram dibawah ini, maka keseluruhan pada siklus I dan siklus II pada tabel 4.4 divisualisasikan ke dalam sebuah diagram berikut: 56 Gambar 4.2 Diagram Hasil Lembar Observasi Guru Pada Siklus I dan Siklus II Diagram di atas, menunjukkan adanya peningkatan kegiatan guru setelah diterapkannya model Problem Based Learning. Jika dilihat dari diagram tersebut, pada siklus I kegiatan guru tergolong pada kategori baik. Sedangkan pada hasil kegiatan guru siklus II ini meningkat menjadi kategori sangat baik.

3. Penilaian Keterampilan Membaca

Penilaian keterampilan membaca diberikan pada siswa sebanyak dua kali, yaitu pada akhir siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisis hasil keterampilan membaca pada siklus I dan siklus II dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Penilaian Keterampilan Membaca Siklus I dan Siklus II NO NAMA RESPONDEN SIKLUS I SIKLUS II KKM 1 R1 80 85 75 2 R2 80 90 75 3 R3 75 85 75 4 R4 95 100 75 5 R5 50 75 75 6 R6 75 85 75 7 R7 90 100 75 8 R8 75 85 75 9 R9 55 75 75 10 R10 75 80 75 11 R11 60 80 75 12 R12 75 85 75 13 R13 85 95 75 14 R14 80 90 75 20 40 60 80 100 120 140 Siklus I Siklus II Sangat Baik Baik 57 15 R15 40 50 75 16 R16 60 75 75 17 R17 90 100 75 18 R18 50 55 75 19 R19 75 90 75 20 R20 85 95 75 JUMLAH 1.450 1.675 RATA-RATA 72,50 83,75 PERSENTASE TUNTAS 70 90 Hasil penilaian keterampilan membaca pada siklus I belum mencapai hasil yang memuaskan. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM diberikan pengayaan dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM diberikan perbaikan atau remedial sehingga diharapkan pada tindakan pembelajaran siklus berikutnya dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Berdasarkan data di atas, peningkatan keterampilan membaca setiap siklus dapat terlihat lebih jelas, maka keseluruhan pada siklus I dan siklus II pada tabel 4.5 divisualisasikan ke dalam sebuah diagram berikut: Gambar 4.3 Diagram Hasil Penilaian Keterampilan Membaca Pada Siklus I dan Siklus II Hasil penilaian keterampilan membaca pada siklus I menunjukkan adanya 14 siswa dalam kategori tuntas dengan persentase ketuntasan 70 siswa mencapai KKM 75. Pada siklus II peningkatan ini dapat dilihat pada tabel di atas, dimana siswa yang terampil dalam membaca dalam kategori 20 40 60 80 100 Siklus I Siklus II Sangat Baik Baik 58 tuntas ada 18 siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 90 siswa mencapai KKM 75. Dari hasil siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan 20.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa tertarik pada proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Problem Based Learning. Ketertarikan itu dapat dilihat Selama proses pembelajaran yang akhirnya akan meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Pada siklus I siswa mulai merasakan adanya sedikit perubahan pada diri siswa, mereka mulai terlihat tidak bermalas-malasan untuk membaca, mulai berani untuk bertanya dan antusias ketika guru meminta untuk membaca di depan kelas. Siswa merasakan suasana belajar kelompok dengan senang. Namun, masih ada siswa yang asyik mengobrol dan bermalas-malasan untuk membaca. Pada siklus I masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang diinginkan belum tercapai secara maksimal. Maka hasil dari observasi siswa pada siklus I sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan tergolong kategori cukup baik, dengan hasil penilaian keterampilan membaca siswa pada siklus I, siswa yang tuntas ada 14 siswa dengan prosentase ketuntasan sebesar 70 siswa mencapai KKM 75. Hasil penilaian siklus I menunjukkan adanya hasil yang baik dengan rata-rata kelas 72,50. Oleh karena itu, pembelajaran masih terus dilakukan dengan perbaikan- perbaikan yang ada. Pada siklus II secara keseluruhan dari observasi siswa sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan tergolong kategori sangat baik telah tercapai kriteria keberhasilan, yaitu dengan hasil penilaian keterampilan membaca siswa dalam kategori tuntas ada 18 siswa dengan prosentase ketuntasan sebesar 90 siswa mencapai KKM 75. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik dengan rata-rata kelas 83,75. Maka pembelajaranpun dihentikan berdasarkan kriteria keberhasilan tersebut.