3
Melihat masalah-masalah yang terjadi, maka banyak hal yang disampaikan oleh guru untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di antaranya adalah guru
menggunakan berbagai model pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar yang ada pada standar isi kurikulum. Guru juga dapat menggunakan
media pembelajaran yang menarik untuk dapat menghantarkan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan. Salah satu model yang dapat dianggap mengaktifkan
siswa dalam proses pembelajaran keterampilan membaca adalah model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning merupakan pendekatan
pembelajaran yang berbasis masalah sehingga merangsang siswa untuk belajar. Siswa dapat bekerjasama dalam tim untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan.
Model Problem Based Learning dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam bekerja, serta
menumbuhkan motivasi dalam diri untuk belajar dan dapat menumbuhkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Penggunakan model Problem Based Learning pada keterampilan membaca dapat membantu guru dalam penyusunan model pembelajaran yang diharapkan
mampu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Penerapan model Problem Based Learning pada keterampilan membaca diharapkan agar siswa tidak lagi
bersikap pasif dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan mampu memotivasi dan menumbuhkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul
“Implementasi Model PBL Problem Based Learning Untuk Menigkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SD Insan
Teladan Parung Bogor ”.
4
B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka area dan fokus masalah
penelitian ini sebagai berikut:
1. Keterampilan membaca siswa belum mencapai nilai KKM yang diharapkan.
2. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran keterampilan membaca.
3. Guru kurang kreatif dalam memilih model pembelajaran keterampilan
membaca. 4.
Guru kurang memotivasi siswa agar banyak berlatih membaca.
C. Pembatasan Fokus Masalah
Dengan keterbatasan waktu penelitian tidak mengakomodir seluruh permasalahan yang teridentifikasi di atas, maka penelitian ini dibatasi pada
implementasi model Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan membaca dalam hati siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung
Bogor pada semester genap Tahun Pelajaran 20152016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah penelitian di atas, maka masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
“Bagaimana penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung
Bogor? ”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca dengan model Problem Based Learning siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung
Bogor.
5
F. Kegunaan Hasil Penelitian Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain: 1.
Bagi sekolah yang menjadi fokus penelitian, hasil diharapkan bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan pertimbangan untuk
mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Insan Teladan.
2. Bagi guru dan peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam mengangkat
suatu fenomena yang ada di sekolah, serta dapat mencari informasi tentang upaya meningkatkan keterampilan membaca dengan model Problem Based
Learning. 3.
Bagi siswa dapat memanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan dan juga dapat membantu serta menumbuhkan keterampilan membaca siswa.
6
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teoretik
1. Model Problem Based Learning
a. Pengertian Model
Model menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah contoh, acuan, ragam, sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.
1
Sedangkan model menurut Dendy Sugono, dkk adalah potongan, gaya.
2
Model merupakan contoh yang dipergunakan para ahli dalam menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran, maka dari itu
strategi merupakan bagian dari langkah yang digunakan model untuk melaksanakan pembelajaran.
3
Menurut Knapp, mendefinisikan “an instructional model is a step-by-step procedure that leads to specific learning outcomes. Joyce Weil juga
mendefinisikan model sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran”.
4
Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran, serta kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan belajar.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil mengatakan empat kelompok model pembelajaran, yaitu: model interaksi sosial,
model pengolahan informasi, model personal-humanistik, dan model modifikasi
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op. cit., hlm. 751
2
Dendy Sugono, dkk, Op. cit., hlm. 230
3
Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, Jakarta: GP Press Group, 2013, Cet. I, hlm.17
4
Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar, Jakarta: PT RajaGrafido Persada, 2015, Cet. I, hlm. 37