88 sebesar 10,03 senilai Rp. 220.079,- juta. Keempat sektor ini memberikan
konstribusi sebesar 73,66 dengan total nilai NTB sebesar Rp. 1.615.809,- juta. Diantara sembilan sektor pada NTB konstribusi Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih adalah paling rendah yaitu hanya sebesar 2,29.
Gambar 17 Distribusi NTB Kota Tarakan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2000-2007 Juta Rupiah
Besaran nilai NTB Kota Tarakan selama 8 tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dari sebesar Rp. 1.252.045,- juta pada
tahun 2000 meningkat menjadi sebesar 2.193.658,- juta pada tahun 2007 atas dasar harga konstan tahun 2000. Namun jika dilihat dari sisi pertumbuhan pada
tahun 2006 tercatat 7,51 terjadi perlambatan pertumbuhan menjadi 6,92 pada tahun 2007.
5.4. Struktur Alokasi Anggaran
Subbab ini menitik beratkan pada analisis alokasi anggaran dilakukan pada pengeluaran pemerintah Kota Tarakan menggunakan data APBD sisi belanja
secara time series sejak tahun 2000 hingga tahun 2004 Lampiran 14, dengan
- 100.000,00
200.000,00 300.000,00
400.000,00 500.000,00
600.000,00 700.000,00
800.000,00 900.000,00
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
89 menggunakan Principal Componen Analisis PCA terhadap variabel belanja
masing-masing sektor APBD Kota Tarakan dengan kriteria nilai akar ciri eigenvalue mampu menerangkan keragaman data 70.
Tabel 30 Eigenvalues Extraction: Principal components APBD Bidang Belanja Sektor Kota Tarakan
Faktor Eigenvalue
Total Cumulative
Cumulative variance
Eigenvalue 1
14.03911 46.79702
14.03911 46.79702
2 6.69125
22.30418 20.73036
69.10120 3
5.93094 19.76979
26.66130 88.87099
Sumber : Data olahan Sesuai dengan nilai akar ciri pada tabel di atas, maka diambil 3 faktor
utama dari hasil penyederhanaan varibel alokasi anggaran, dengan pertimbangan jika hanya dua faktor nilai akar cirinya belum memenuhi kriteria yang
diharapkan maka untuk itu perlu memasukkan faktor utama 3. Dengan tiga faktor tersebut diperoleh nilai eigenvalue sebesar 88,87 yang berarti hasil
PCA tersebut mewakili 70 keragaman data. Berdasarkan proses PCA terhadap variabel asal bidang belanja APBD
Kota Tarakan pada Tabel 30, menghasilkan 3 faktor utama pembentuk variabel baru yang dianggap dapat mencerminkan struktur APBD bidang belanja
pemerintah Kota Tarakan, terdapat sebanyak 22 variabel yang memiliki pengaruh nyata terhadap variabel baru yang saling bebas atau tidak berkorelasi,
yaitu 9 variabel pada faktor utama 1 dan 6 variabel pada faktor utama 2, serta 7 variabel pada faktor utama 3 dari 29 variabel asli pada bidang belanja APBD.
90
Plot of Eigenvalues
Number of Eigenvalues 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16
Val ue
Gambar 18 Plot Akar Ciri Alokasi APBD Bidang Belanja Sektor
Korelasi variabel asal dengan nilai komponen utama adalah signifikan apabila nilai korelasinya 0,7 artinya memiliki hubungan keeratan 70 antara
variabel baru dengan variabel alokasi anggaran bidang belanja pemerintah Kota Tarakan. Lihat Tabel 31
Faktor utama 1 mampu menjelaskan sebesar 46,80 dari keragaman data dengan bobot sebesar 0,3582, variabel penciri utamanya terdiri dari 9 varibel
baru yaitu: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Biaya Pemeliharaan, Biaya Perjalanan Dinas, Belanja Lain-lain, Pengeluaran Yang Tidak Ternasuk Bagian
Lain, Sektor Sumberdaya Air dan Irigasi, Sektor Pendidikan Kebudayaan Nasional, Pemuda dan Olah Raga dan Sektor Agama. Keseluruhan variabel
menunjukkan hubungan yang erat dan positif dengan koefisien korelasi antara 0,78 sampai dengan 0,97. Berdasarkan komponen-komponen penyusunnya
faktor ini dapat menerangkan struktur alokasi anggaran belanja pemerintah Kota Tarakan Bidang Administrasi Pemerintahan, Sumberdaya Air dan Irigasi,
Pendidikan dan Kesehatan.
91 Sedang jika dilihat dari koefisien korelasi faktor utama 1 Belanja Pegawai
berkorelasi sangat erat dengan variabel lainya bahwa setiap perubahan belanja pegawai akan berpengaruh positif terhadap belanja perjalanan dinas atau
sebaliknya, demikian pula variabel belanja barang berpengaruh signifikan terhadap biaya pemeliharaan barang yang berimplikasi pada meningkatnya
belanja lain-lain yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap jenis barang, yang akan berdampak pada peningkatan biaya perjalanan dinas
sebagai upaya dukungan terhadap spesifikasi barang dan alih teknologi. Dalam hal belanja Sektor Sumberdaya Air dan Irigasi, berkorelasi positif
dengan sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan Olah Raga serta Sektor Agama. Hal ini memungkinkan terjadi mengingat bahwa masyarakat
Kota Tarakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum lebih banyak mengandalkan sumber air hujan sehingga perlu upaya pendidikan tentang
lingkungan dan pelestarian alam juga kegiatan kebudayaan yang melibatkan pemuda dan masyarakat juga melalui peran Sektor Agama. Peran lembaga
keagamaan berupa penyuluhan lingkungan dalam tinjauan syari’ah dan pelatihan spiritual bagi pegawai dan anggota masyarakat yang berhubungan dengan
pengelolaan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam agar sumber-sumber air dan sungai serta sumberdaya alam lain dapat terpelihara dan lestari.
Berbagai kegiatan ini secara langsung akan berpengaruh juga pada Belanja Pegawai, dan Biaya Perjalanan Dinas bagi pelaksana yang ditugaskan untuk itu,
hal ini tentunya mempunyai kaitan yang erat terhadap Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain, guna mendukung jalannya program yang dicanangkan
pemerintah.
92 Tabel 31 Nilai Faktor Loading Variabel APBD Belanja Sektor
No Variabel
Faktor Faktor
Faktor
1 2
3
1
Belenja Pegawai
0.9649
0.1004 0.1049
2
Belanja Barang
0.7841
0.5508 0.2852
3 Biaya Pemeliharaan
0.8908 0.3396
0.3018
4
Biaya Perjalanan Dinas
0.9306
0.1468 0.3154
5
Belanja Lain-lain
0.9610
0.0117 0.0357
6
Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga 0.1416
0.6437 0.0491
7 Bantuan Keuangan
0.3979 0.7655
-0.4617
8
Pengeluaran Yang Tidak Terrnasuk Bagian Lain
0.9196
-0.1802 -0.2741
9
PengeluaranTidak Tersangka 0.3216
0.6629 -0.5555
10
Industri -0.0217
0.3351
0.8161 11
Pertanian dan Kehutanan 0.6127
0.3950 0.6841
12
Sumberdaya Air dan Irigasi
0.8096
0.0510 0.5757
13
Tenaga Kerja 0.1587
0.1931
0.9679 14
Perdag Pengemb Usaha Daerah Keu dan Koperasi -0.2921
0.8186
0.4387
15 Transportasi, Metereologi dan Geofisika
0.4240 0.1407
0.8752 16
Pertambangan dan Energi 0.2152
0.4782 0.5966
17
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi 0.5093
0.8091
0.1253
18
Pembangunan Daerah dan Transmigrasi -0.4279
0.5555 -0.1215
19 Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
-0.1117 0.4251
0.8141 20
Pendidikan Kebud. Nasional, Pemuda dan Olah Raga
0.7932
0.3110 0.5176
21
Kesehatan Kessos Peranan Wanita, Anak dan Remaja 0.4229
0.6902 0.3801
22
Perumahan dan Pemukiman 0.1576
-0.2255
0.9332 23
Agama 0.8156
-0.4819 0.0626
24
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 0.2428
0.7655
0.3151
25
Hukum -0.5604
0.5967 0.3014
26
Aparatur Pemerintahan dan Pengawasan 0.3231
0.8890
0.2177
27 Politik, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
0.2080 0.0047
0.9767 28
Keamanan dan Ketertiban Umum -0.2860
0.9443
-0.1628
29
Subsidi Kepada Daerah Bawahan 0.1586
-0.2243
0.9332
Expl.Var 9.2052
7.8240 8.6692
Prp.Totl 0.3174
0.2698 0.2989
Bobot 0.3582
0.3045 0.3373
Sumber : Data hasil olahan
Faktor utama 2 mampu menjelaskan sebesar 22,30 dari keragaman data dengan variabel penciri utama adalah: Belanja Bantuan Keuangan, Sektor
Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah, Keuangan dan Koperasi, Sektor Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Sektor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dan Sektor Aparatur Pemerintahan dan Pengawasan, serta Sektor Keamanan dan Ketertiban Umum. Antar variabel penciri faktor utama 2 berkorelasi positif
antara 76,55 sampai dengan 94,43, hal ini berarti bahwa setiap
93 meningkatnya anggaran pada suatu sektor akan berpengaruh terhadap alokasi
anggaran pada sekor lain secara positif, secara logis hal ini dapat diterangkan jika meningkatnya Sektor Bantuan Keuangan akan meningkatkan Sektor
Perdagangan, dan usaha-usaha yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah, Sektor Keuangan dan Usaha Koperasi, yang meliputi 23 Koperasi Pegawai Negeri, 26
unit Koperasi Karyawan, dan 101 Koperasi Serba Usaha serta 2 Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi lain-lain di Kota Tarakan, kegiatan usaha sektor
ini akan mendorong tumbuhnya Sektor Priwisata, Pos dan Telekomunikasi. Guna menunjang kegiatan ini diperlukan ilmu pengetahuan tentang
manajemen pengelolaan dan teknologi informasi yang mendukung kegiatan usaha, sehingga secara logis Sektor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi juga akan
berkembang. Meningkatnya bantuan keuangan, mendorong meningkatnya perdagangan, pariwisata dan penggunaan teknologi. Perubahan alokasi anggaran
pada Sektor Bantuan Keuangan akan mempengaruhi aktivitas Sektor Aparatur Pemerintahan dan Pengawasan berkaitan dengan bantuan yang telah disalurkan.
Aktivitas Satuan Polisi Pamong Praja SATPOL PP juga akan meningkat dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban umum, pada kawasan perdagangan dan
penertiban pada wilayah terlarang, serta keamanan dan ketertiban pada kegiataan kepariwisataan dan pengamanan asset-asset pemerintah, yang biaya
pelaksanaan tugasnya dialokasikan pada Sektor Keamanan dan Ketertiban Umum.
Berdasarkan komponen pembentuk Faktor utama 2 ini dapat menerangkan struktur alokasi anggaran belanja pemerintah Kota Tarakan Bidang Keuangan
dan Koperasi, Perdagangan, Pariwisata, Pengawasan dan Keamanan. Selanjutnya Faktor utama 3 mampu menjelaskan sebesar 19,77 dari
keragaman data mewakili sebesar 33,73 dari seluruh variabel penciri. Adapun variabel penciri utamanya terdiri dari Sektor Industri, Sektor Tenaga Kerja,
Sektor Transportasi, Meteorologi dan Geofisika, Sektor Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Sektor Perumahan dan Pemukiman, dan Sektor Politik, Penerangan,
Komunikasi dan Media Massa, serta Sektor Subsidi Kepada Daerah Bawahan. Keeratan hubungan antar variabel baru dapat diidentifikasi dari nilai korelasi
pada Tabel 31 yaitu antara 81,41 sampai dengan 97,67, dapat dikatakan
94 masing-masing variabel memiliki hubungan positif yang sangat kuat Sugiyono,
2007. Hal ini dapat diartikan bahwa jika terjadi kenaikan alokasi anggaran Sektor
Industri akan menaikan jumlah alokasi anggaran pada Sektor Tenaga Kerja, dan secara simultan akan berpengaruh terhadap arus barang dan manusia hal ini akan
meningkatkan alokasi anggaran pada sektor Transportasi, Meteorologi dan Geofisika, dampak dari meningkatkannya aktivitas sektor industri
mempengaruhi lingkungan terjadinya pembukaan wilayah dan polusi yang berakibat terjadinya kerusakan lingkungan sehingga perlu adanya penataan
ruang wilayah sebagai usaha pengendalian, yang berimplikasi pada meningkatnya alokosi anggaran Sektor Lingkungan Hidup dan Tata Ruang.
Kebutuhan akan tenaga kerja yang tinggi oleh sektor industri, penetapan wilayah industri yang jauh dari pusat kota akan mendorong berkembangnya
alokasi anggaran untuk perumahan dan pemukiman, eskalasi yang tinggi pada sektor industri, lingkungan, perumahan dan pemukiman dan sektor lainnya pada
faktor utama 3 ini diperlukan usaha-usaha penerangan dan sistem komunikasi melalui media cetak dan media elektronik, sebagai alat komunikasi, agar
perubahan yang terjadi tidak menimbulkan dampak yang dapat mengganggu stabilitas politik dan pembangunan, sehingga perlu alokasi dana APBD yang
bersumber dari belanja Sektor Politik, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa. Beberapa hal yang terjadi pada variabel sektor-sektor pada komponen
faktor ini akan mempengaruhi Sektor Subsidi Pada Daerah Bawahan sebagai wilayah yang menerima dampak langsung maupun tidak langsung, disamping itu
program pelaksanaan akan menjadi lebih efektif karena dilakukan sampai jajaran paling rendah dalam struktur pemerintahan Kota Tarakan.
Secara keseluruhan variabel-variabel penciri yang terbentuk pada Faktor utama 3 ini saling berpengaruh secara positif dan bersinerji, jika dilihat dari
komponen pembentuknya struktur alokasi anggaran pemerintah Kota Tarakan menerangkan Bidang Industri, Tenaga Kerja, Transportasi dan komunikasi,
Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman. Berdasarkan komponen pembentuknya hasil olahan PCA terhadap alokasi
APBD Kota Tarakan Tahun 2000–2004, masing-masing faktor utama
95 menjelaskan bahwa belanja Sektor Administrasi Pemerintahan, Sumberdaya Air
dan Irigasi, Pendidikan dan Kesehatan teridentifikasi pada Faktor Utama 1 mewakili sebesar 46,78. Sektor Keuangan dan Koperasi, Perdagangan,
Pariwisata, Pengawasan dan Keamanan teridentifikasi pada Faktor Utama 2 sebesar 22,30, dan Sektor Industri, Tenaga Kerja, Transportasi dan
Komunikasi, Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman teridentifikasi pada Faktor Utama 3 sebesar 19,77.
Kegiatan pemerintah yang berhubungan dengan belanja tersebut sering disebut sebagai kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal dapat pula diartikan sebagai
kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Putong, 2003
Sedangkan fungsi utama kebijakan fiskal diantaranya adalah: 1 Fungsi alokasi, yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat berupa public goods
seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara layak dan dapat dinikmati seluruh masyarakat. 2 Fungsi distribusi, yaitu
fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan dapat lebih merata untuk semua kalangan. 3 Fungsi stabilisasi, yang bertujuan agar terpeliharanya
keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga umum yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
memadai, stabil dan mantap.
5.5. Keterkaitan Alokasi Anggaran Dengan Sektor Unggulan