79
5.2.4.1. Indikator Harapan Hidup
Angka harapan hidup adalah perkiraan lamanya masa yang ditempuh seseorang selama hidup secara rata-rata. Indikator ini sebagai evaluasi bagi
kinerja pemerintah dalam bidang kesejahteraan penduduk khususnya di bidang kesehatan, menunjukkan kualitas kesehatan suatu masyarakat, yang
mencerminkan lamanya hidup sekaligus sebagai indikasi hidup sehat bagi masyarakat.
Usia harapan hidup penduduk Kota Tarakan pada tahun 2004 sebesar 70,9 dan hanya meningkat sebesar 0,5 tahun pada tahun 2008 menjadi 71,4.
Perubahan ini tidak terlalu signifikan, dari angka tersebut mencerminkan bahwa penduduk Kota Tarakan dapat bertahan hidup hingga usia 70 sampai 71 tahun.
Hal ini dapat dikatakan bahwa setiap bayi yang lahir diharapkan dapat bertahan hidup hingga mencapai usia rata-rata 71 tahun. Jika dibandingkan dengan angka
propinsi Kalimantan Timur pada tahun 2008 sebesar 70,8 tahun dan angka harapan hidup Indonesia yaitu sebesar 69,0 tahun, maka angka harapan hidup
penduduk Kota Tarakan masih berada di atas angka propinsi dan angka harapan hidup nasional. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan kesejahteraan khususnya
di bidang kesehatan terus meningkat dengan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara gratis serta
peningkatan pelayanan Puskesmas 24 jam, sebagai sebuah harapan dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tarakan untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia.
80
Sumber BPS Kota Tarakan Gambar 11 Angka Harapan Hidup Kota Tarakan, Tahun 2004-2008
5.2.4.2. Indikator Pendidikan
Indikator pendidikan merepresentasikan dimensi pengetahuan dan kecerdasan penduduk. Dalam IPM ditunjukkan melalui angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah penduduk. Angka ideal melek huruf menurut UNDP adalah 100 persen dan rata-rata lama sekolah adalah 15 tahun atau setara tamat
pendidikan Diploma 3. Tingkat pendidikan tercermin pada tingkat melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan
menulis dalam huruf latin atau huruf lainnya, terhadap jumlah penduduk 15 tahun ke atas, sedangkan rata-rata lama sekolah adalah jumlah tahun yang telah
dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas diseluruh jenjang pendidikan yang pernah dijalani.
Peningkatan angka melek huruf Kota Tarakan dapat dikatakan statis pada tahun 2004-2005 konstan sebesar 97,5 persen, kemudian terjadi peningkatan
pada tahun 2006 sebesar 0,4 persen menjadi 97,9 persen dan hingga tahun 2008 tidak mengalami perubahan. Angka melek huruf ini memberikan gambaran
bahwa terdapat sebanyak 98 orang dari setiap 100 penduduk Kota Tarakan yang berusia 15 tahun ke atas dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf
81 lainnya, atau dengan kata lain hanya 2 orang dari setiap 100 penduduk yang
tidak dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Angka ini lebih baik sebesar 2,5 persen dibandingkan dengan propinsi pada tahun 2004 dan
sebesar 1,5 persen pada tahun 2008. Sedangkan jika dibandingkan dengan angka melek huruf nasional pada
tahun 2004 angka melek huruf di Kota Tarakan lebih tinggi sebesar 7,1 persen dan pada tahun 2008 lebih tinggi sebesar 5,7 persen. Tingkat perubahan
perbaikan angka melek huruf ditingkat propinsi dan nasional lebih cepat dibandingkan dengan perubahan angka melek huruf Kota Tarakan, hal ini
dimungkinkan karena tingginya arus urbanisasi. Pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk hanya sebesar 0,62 persen meningkat tajam pada tahun 2003 sebesar
12,09 persen, kemudian menurun pada tahun 2006 menjadi sebesar 5,60 persen. Namun pada tahun 2007 pertumbuhan pendudukan menurun tajam menjadi
sebesar 1,08. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lambatnya perubahan angka melek huruf ini karena penduduk yang masuk ke Kota Tarakan
didominasi oleh penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.
Sumber BPS Kota Tarakan Gambar 12 Angka Melek Huruf Kota Tarakan Tahun 2004-2008
82 Indikator pendidikan lain yang menentukan IPM yaitu rata-rata lama
sekolah, mencerminkan lamanya waktu yang ditempuh penduduk pada jenjang pendidikan yang ditamatkan yang menggambarkan tingkat pengetahuan dan
keterampilan penduduk. Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Tarakan pada tahun 2004 sebesar 9,0 tahun, dengan perubahan relatif statis yang bergerak
hanya 0,1 tahun pada tahun 2005-2007 dan mengalami sedikit perubahan menjadi 9,3 tahun pada tahun 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata
penduduk Kota Tarakan menamatkan pendidikan tertingginya hanya 9 tahun atau setara dengan lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP. Perubahan
rata-rata lama sekolah yang relatif kecil sejak tahun 2004-2008 mencerminkan bahwa bagi pemerintah Kota Tarakan sangat sulit untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia, namun demikian kondisi Kota Tarakan lebih baik jika dibandingkan dengan angka rata-rata lama sekolah di tingkat propinsi dan
nasional.
Sumber BPS Kota Tarakan Gambar 13 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kota Tarakan Tahun 2004-2008
83
5.2.4.3. Indikator Daya Beli