40 Struktur penduduk Kota Tarakan memiliki struktur umur muda, hal ini
akan berakibat pada semakin besarnya jumlah angkatan kerja dimasa datang. Pada tahun 2007 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK sebesar 62,11
yaitu sebanyak 115.403 jiwa. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 67.997 orang, dengan jumlah pengangguran sebanyak 3.684 jiwa yaitu sebesar 5,14.
Jika dibandingkan dengan tahun 2004 terjadi penurunan pengganguran sebesar 7,85 dari semula sebesar 12,99. Hal ini memungkinkan terjadi karena
tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan rata-rata sebesar 8,15, sehingga meningkatkan investasi pada berbagai sektor yang pada akhirnya
mampu menyerap tenaga kerja. Tabel 8 Indikator Ketenagakerjaan Kota Tarakan 2004 – 2007
Indikator Satuan
2004 2005
2006 2007
Usia Kerja 15 Th + Orang 108.730
115.417 118.287 115.403 Angkatan Kerja
Orang 63.374
74.790 74.582
71.681 Bekerja
Orang 55.140
67.774 67.260
67.997 Mencari Kerja
Orang 8.234
7.016 7.322
3.684 Bukan Angkatan Kerja
Orang 45.357
40.626 43.700
43.722 Tingkat Partisipasi AK
58,29 64,80
63,05 62,11
Tingkat Kesempatan Kerja 87,01
90,62 90,18
94,86 Tingkat Pengangguran Tbk
12,99 9,38
9,82 5,14
Sumber : BPS Kota Tarakan, 2008
4.2. Sosial
Tingginya persentase penduduk pada usia sekolah yaitu sebesar 57,04 BPS, 2008, memungkinkan terjadinya angka putus sekolah tinggi jika tidak
diimbangi dengan pembangunan gedung sekolah dan penambahan ruang belajar siswa, maka untuk itu pemerintah daerah melalui dinas pendidikan akan terus
melakukan perhitungan ratio penduduk usia sekolah terhadap kapasitas ruang kelas guna memenuhi standar tingkat pendidikan penduduk sebagai modal
pembangunan manusia, sekaligus investasi pada dunia pendidikan yang pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai modal dasar
pembangunan daerah.
41 Di Kota Tarakan pembangunan sumberdaya manusia melalui investasi
bidang pendidikan sangat mendapat perhatian, dengan porsi anggaran sebesar 16,39 dari APBD Kota Tarakan pada tahun 2007 Bappeda Kota Tarakan,
2008. Sebagaimana terlihat pada Tabel 9 bahwa jumlah ruang kelas terus meningkat dengan pertumbuhan paling tinggi pada tahun 2006 sebesar 13,25,
hal ini sangat dipengaruhi oleh banyaknya penambahan ruang kelas pada tingkat SMASMK dan MA yaitu sebanyak 77 ruang kelas dibandingkan dengan
pertambahan pada tingkat SDMI hanya sebanyak 28 ruang kelas dan SMPMTs sebanyak 15 ruang kelas. Pembangunan ruang kelas pada tahun 2007 diarahkan
pada tingkat pendidikan SD yaitu bertambah sebanyak 33 ruang kelas sedangkan tingkat SMPMTs dan SMASMKMA hanya masing-masing sembilan dan
sepuluh ruang kelas. Tabel 9 Jumlah dan Pertumbuhan Ruang Kelas Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Kota Tarakan Tahun 2004 – 2007 Tahun
TK SDMI
SMPMTs SMASMK
MA Jumlah
Pertum buhan
2004 67
559 180
67 873
- 2005
82 577
184 93
936 7,22
2006 86
605 199
170 1.060
13,25 2007
93 638
208 180
1.119 5,57
Sumber : BPS Kota Tarakan, 2008 Secara keseluruhan baik sekolah negeri maupun swasta rasio murid per
kelas pada tingkat pendidikan TKRaudathul Atfal adalah 25 murid perkelas, pendidikan SDMI adalah 33 murid per kelas, SMPMTs 34 murid per kelas dan
SMASMKMA adalah 33 murid per kelas BPS Kota Tarakan 2008. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Kota Tarakan telah melakukan upaya
perbaikan kinerja pembangunan ruang kelas setiap sekolah untuk memenuhi kebutuhan dasar bidang pendidikan bagi masyarakat. Berdasarkan indikator
rasio kelas per murid, ketersediaan ruang kelas tingkat pendidikan dasar dan
42 menengah di Kota Tarakan telah memadai bahkan berada dibawah angka rasio
kelas ideal yaitu 1 : 36 murid per kelas. Peran serta masyarakat dalam pendidikan anak usia dini PAUD
khususnya TK sangat besar mengingat bahwa sistem pendidikan PAUDTK ini lebih bertumpu pada swadaya masyarakat. Berdasarkan data BPS Kota Tarakan
Tahun 2008 bahwa TK yang berstatus Negeri hanya 1 TK sedangkan yang dikelola oleh pihak swasta sebanyak 27 TK dengan indikator murid per kelas TK
Negeri 23,80 murid per kelas dan TK Swasta 25,56 murid per kelas.
Gambar 4 Jumlah Ruang Kelas Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa jumlah fasilitas pendidikan di
Kecamatan Tarakan Tengah lebih banyak dari kecamatan lainnya yaitu sebesar 34,58 dengan jumlah sebanyak 45 fasilitas pendidikan. Hal ini karena
Kecamatan Tarakan Tengah adalah merupakan pusat kota dan sebagai wilayah yang paling awal dibangun di Kota Tarakan sebelum berstatus kota pada tahun
1997. Berbagai fasilitas yang tersedia di suatu wilayah memungkinkan suatu
wilayah berkembang lebih cepat di bandingkan dengan wilayah yang kurang memiliki fasilitas, mengingat bahwa aktivitas masyarakat dan mobilisasi
masyarakat lebih tinggi.
200 400
600 800
1000 1200
2004 2005
2006 2007
J um
la h
R ua
ng K
e la
s
TK SDMI
SMPMTs SMASMKMA
43 Implikasinya adalah bahwa seluruh sektor yang saling berkaitan satu sama
lain baik langsung maupun tidak langsung akan bergerak secara simultan, pergerakan masyarakat yang akan melakukan kegiatan rutin pergi ke sekolah
akan menggerakkan sistem transportasi, dan jumlah murid serta guru yang melakukan kegiatan belajar tentu membutuhkan konsumsi yang akan
menggerakkan sektor perdagangan makanan dan minuman demikian pula akan terjadi pergerakan pada sektor terkait lainnya.
Tabel 10 Jumlah Sekolah Dasar, Menengah dan Perguruan Tinggi berdasarkan Kecamatan di Kota Tarakan
Sumber : BPS Kota Tarakan, 2008 Perbaikan tingkat kesehatan masyarakat dapat diupayakan dengan
peningkatan kualitas pelayanan dan perbaikan fasilitas pelayanan serta dengan tersedianya fasilitas yang terjangkau baik dari segi jarak maupun biaya bagi
masyarakat kebanyakan. Pada tahun 2007 di Kota Tarakan tersedia 1 Rumah Sakit Pemerintah Daerah dan 2 Rumah Sakit swasta. Rumah Sakit Umum
Pemerintah Daerah berada di Kecamatan Tarakan Tengah, sedangkan Rumah Sakit Ilyas yang dikelola oleh Yayasan Angkatan Laut dan Rumah
Sakit Pertamedika Pertamina berada di Kecamatan Tarakan Barat. Kecamatan lain hanya memiliki Puskesmas masing-masing di Kecamatan Tarakan Timur 3
Unit, Kecamatan Tarakan Barat 1 unit Kecamatan Tarakan Tengah 1 unit dan Kecamatan Tarakan Utara 2 Unit.
Persentase ketersediaan fasilitas kesehatan yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kota Tarakan masih sangat timpang, ketersediaan fasilitas
No Kecamatan
TK SD
MI SMP
MTs SMA
SMK MAN
Univ Sekolah
Tinggi Aka
demi Jml
1 Tarakan Timur
7 20
6 2
1 1
2 39
29,10 2
Tarakan Tengah 7
21 8
8 1
45 34,58
3 Tarakan Barat
8 16
4 5
1 34
25,37 4
Tarakan Utara 6
6 2
2 16
11,94 Jumlah
28 63
20 17
1 1
4 134
100
44 tertinggi berada di Kecamatan Tarakan Tengah, yaitu sebesar 39,77 kemudian
Kecamatan Timur sebesar 36,36, terendah adalah di Kecamatan Tarakan Utara hanya sebesar 9,66 dari seluruh fasilitas kesehatan yang tersedia, sementara
Kecamatan Tarakan Barat berada pada kondisi sedang sebesar 14,22, hal ini mengakibatkan masyarakat Kecamatan Tarakan Utara dan sebagian Kecamatan
Tarakan Barat masih sulit untuk mengakses fasilitas kesehatan, karena harus menempuh jarak yang terlalu jauh yaitu antara 14 Km – 22 Km menuju pusat
pelayanan daerah PODES Tarakan, 2008. Tabel 11 Jumlah Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Kecamatan di Kota Tarakan
Tahun 2008
No Kecamatan
Rumah Sakit
Pus kesmas
Puskesmas Pembantu
Pos Yandu
Praktik Dokter
Jumlah Fasilitas
1 Tarakan Timur 3
2 49
10 64
36,36 2 Tarakan Tengah
2 1
63 5
70 39,77
3 Tarakan Barat 1
1 17
6 25
14,22 4 Tarakan Utara
2 11
4 17
9,66 Jumlah
3 7
2 140
25 176
100
Sumber : BPS Kota Tarakan, 2008 dan Olahan
4.3. Pertanian