Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

commit to user 25 empiris ini mengkonfirmasi nilai sebuah metodologi penelitian tindakan untuk mempromosikan kesuksesan e-learning. Laporan ini di akhiri dengan diskusi tentang manfaat model yang diusulkan untuk memajukan pemahaman kita tentang bagaimana untuk menentukan, menilai dan mempromosikan kesuksesan e-learning. 3. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam penelitian Anita Lee- Post dengan judul “E-learning: success model: an information systems perspective” menggunakan metode PTK dengan jumlah sampel 206 siswa sedangkan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 170 yang terdiri dari siswa dan guru.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir berguna untuk mewadahi teori –teori yang kadang terlepas satu sama lain menjadi suatu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara. Model kerangka berpikir dalam penelitian ini dibangun dari model kesuksesan sistem informasi DM yang diadopsi dari teori DeLone McLean 2003. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 3. Gambar 3. Kerangka Berpikir Kualitas sistem system quality KS Kualitas informasi information quality KI Kualitas Layanan Service quality KL Kesuksesan E-learning NB Kepuasan Pemakai User Satisfaction KP Penggunaan Use P commit to user 26 Dalam model kerangka berpikir pada gambar 3 di adopsi dari teori DeLone McLean 2003 tentang sistem kesuksesan informasi. Dari model tersebut menyatakan bahwa kesuksesan e-learning di ukur dari manfaat Net Benefit. Net benefit ditentukan oleh penggunaan dan kepuasan pemakai. Penggunaan dapat diukur dengan indikator-indikator: Frekuensi menggunakan e- learning tinggi, penggunaan e-learning dengan sukarela, ketergantungan terhadap e-learning. Sedangkan kepuasan pemakai diukur dengan indikator-indikator: kebanyakan dari pengguna e-learning menanggapi secara positif terhadap fungsi e-learning, e-learning mempunyai banyak manfaat, pengguna puas menggunakan e-learning. Penggunaan dan kepuasan pemakai secara bersama-sama ditentukan oleh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. Kualitas sistem diukur dengan indikator-indikator: e-learning dapat digunakan kapan saja, e-learning mudah digunakan, e-learning mudah didalam pengoperasiannya, e-learning menyediakan fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna berhubungan dengan bagian penyedia e-learning, e-learning menyediakan tampilan informasi yang bisa diatur, e-learning memiliki fasilitas-fasilitas yang membuat pengguna tertarik untuk menggunakannya. Kualitas informasi dapat diukur dengan indikator- indikator: e-learning memberikan informasi yang di perlukan pengguna, e- learning memberikan informasi tepat waktu, e-learning memberikan informasi yang sesuai dengan pekerjaaantugas dan profesi pengguna, e-learning memberikan informasi yang cukup, E-learning memberikan informasi yang mudah dipahami, dan e-learning memberikan informasi yang terbaru up-to-date. Sedangkan kualitas layanan diukur dengan indikator-indikator: e-learning menyediakan layanan berupa bantuan dan penjelasan secara on-line, bagian IT sekolah berinteraksi baik dengan pengguna selama pengguna menggunakan e- learning, bagian IT sekolah menyediakan waktu untuk konsultasi tentang e- learning, bagian IT sekolah merespon dengan baik setiap saran yang diberikan pengguna untuk perbaikan e-learning di masa mendatang, bagian IT sekolah memperlengkapi sarana yang mendukung pengguna untuk menggunakan e- learning. commit to user 27 Definisi Operasional Variabel Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu:Variabel eksogen dan variabel endogen. Definisi operasional penelitian ini adalah: 1 Variabel Eksogen Menurut Ghozali 2004: 6 “variabel eksogen independent yaitu variabel yang tidak dipengaruhi variabel sebelumnya”. Dalam model kesuksesan e- learning ini mempunyai 3 variabel eksogen yaitu: a Kuailtas sistem KS Menurut Yi-Shun Wang et al 2005 kualitas sistem tentang e-learning dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: 1 E-learning dapat digunakan kapan saja. 2 E-learning mudah digunakan. 3 E-learning mudah di dalam pengoperasiannya. 4 E-learning menyediakan fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna berhubungan dengan bagian penyedia e-learning. 5 E-learning menyediakan tampilan informasi yang bisa diatur. 6 E-learning memiliki fasilitas-fasilitas yang membuat pengguna tertarik untuk menggunakannya. 7 E-learning menyediakan akses informasi yang cepat. b Kualitas informasi KI Menurut Yi-Shun Wang et al 2005 kualitas informasi tentang e-learning dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: 1 E-learning memberikan informasi yang di perlukan pengguna. 2 E-learning memberikan informasi tepat waktu. 3 E-learning memberikan informasi yang sesuai dengan pekerjaaantugas dan profesi pengguna. 4 E-learning memberikan informasi yang cukup. 5 E-learning memberikan informasi yang mudah dipahami. 6 E-learning memberikan informasi yang terbaru up-to-date. commit to user 28 c Kualitas layanan KL Menurut Yi-Shun Wang et al 2005 kualitas layanan tentang e-learning dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: 1 E-learning menyediakan layanan berupa bantuan dan penjelasan secara on-line. 2 Bagian IT sekolah berinteraksi baik dengan pengguna selama pengguna menggunakan e-learning. 3 Bagian IT sekolah menyediakan waktu untuk konsultasi tentang e- learning. 4 Bagian IT sekolah merespon dengan baik setiap saran yang diberikan pengguna untuk perbaikan e-learning di masa mendatang. 5 Bagian IT sekolah memperlengkapi sarana yang mendukung pengguna untuk menggunakan e-learning 2 Variabel endogen Menurut Ghozali 2004: 6 “variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel sebelumnya”. Dalam model kesuksesan e-learning ini mempunyai 3 variabel endogen yaitu a Penggunaan P Menurut Jogiyanto 2008: 19, “Penggunaan informasi use adalah penggunaan keluaran suatu system informasi oleh penerima”. Menurut Yi- Shun Wang et al 2005 penggunaan e-learning dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: 1 Frekuensi menggunakan e-learning tinggi. 2 Penggunaan e-learning dengan sukarela. 3 Ketergantungan terhadap e-learning.. b Kepuasan pemakai KP Menurut Jogiyanto 2008: 23, “Kepuasan pemakaian user satisfaction adalah respon pemakai terhadap pengguanan keluaran sistem informasi”. Menurut Yi-Shun Wang et al 2005 kepuasan pemakai e-learning dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: commit to user 29 1 Kebanyakan dari pengguna e-learning menanggapi secara positif terhadap fungsi e-learning. 2 E-learning mempunyai banyak manfaat. 3 Pengguna puas menggunakan e-learning c Manfaat Bersih NB Menurut Yi-Shun Wang et al 2005 manfaat bersih e-learning dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: 1 E-learning yang disediakan sekolah membantu pengguna dalam mengerjakan pekerjaantugasnya. 2 E-learning yang disediakan sekolah membantu pengguna memecahkan masalah. 3 E-learning meningkatkan daya saing sekolah. 4 E-learning membantu sekolah untuk merespon lebih cepat terhadap perubahan. 5 E-learning membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna. 6 E-learning membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang baru kepada pengguna. 7 E-learning membantu sekolah menghemat biaya. 8 E-learning mendukung tercapainya tujuan sekolah.

D. Hipotesis Penelitian