Model dasar kesuksesan sistem informasi

commit to user 16 7 Relatih lebih efisien. Walaupun demikian, pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e- learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Menurut Bule Beam dalam Rusman 2010, antara lain: 1 Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. 2 Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisniskomersial. 3 Proses pembelajarannya cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan. 4 Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICTmedium komputer. 5 Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 6 Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. 7 Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet. 8 Kurangnya personel dalam hal penguasaan bahasa penguasaan pemrograman komputer.

2. Tinjauan Tentang Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi

a. Model dasar kesuksesan sistem informasi

Menurut Jogiyanto 2008: 2 “model yang baik adalah model yang lengkap tetapi sederhana”. Bedasarkan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah dikaji, Delone dan McLean dalam Jogiyanto 2008 mengembangkan suatu model parsinomi yang mereka sebut dengan nama model kesuksesan sistem informasi DeLone McLean D M IS Succes Model pada gambar 1. commit to user 17 Gambar 1. Model kesuksesan system informasi Delone McLean Sumber : Jogiyanto HM 2008 Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor atau komponen atau pengukuran dari model ini adalah: 1 Kualitas sistem system quality 2 Kualitas informasi Information quality 3 Penggunaan Use 4 Kepuasan pemakai User satisfaction 5 Dampak individual Individual impact 6 Dampak organisasi organization impact Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi di model. Model ini tidak mengukur keenam dimensi pengukuran kesuksesan system informasi secara independen tetapi mengukurnya secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lain. Model DM ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi diatas. Model ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi tersebut. Keenam dimensi tidak diukur secara independen tetapi menbgukurnya secara keseluruhan, satu mempengaruhi yang lainya. Kualitas informasi Information quality Kualitas sistem System quality Dampak organisasional Organizationa l Impact Dampak individual Individual impact Kepuasan Pemakai User satisfaction Penggunaan Use commit to user 18 Pertimbangan proses berargumentasi bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa proses yaitu proses mengikuti proses lainya. Suatu model proses mengusulkan bahwa suatu sistem informasi terdiri dari beberapa proses sebagai berikut: 1 Suatu sistem informasi mula-mula dibuat berisi dengan banyak fitur yang dapat memmperlihatkan beberapa tingkat kualitas sistem dan kualitas informasinya. 2 Pemakai dan manajer mempunyai pengalaman dengan fitur-fitur tersebut dengan menggunakan sistemnya. 3 Penggunaan dari sistem dan produk informasinya kemudian mempunyai dampak atau pengaruh pada pemakai individual didalam melakukan pekerjaanya dan dampak individu ini secara kolektif akan berakibat pada dampak-dampak organisasional. Berbeda dengan model proses, model kausal atau disebut juga dengan model varian berusaha untuk menjelaskan kovarian dari elemen-elemen model untuk menentukan apakah variansi dari satu elemen dapat dijelaskan oleh variansi dari elemen-elemen lainya atau dengan kata lain untuk menetuikan apakah terjadi hubungan kausal diantara mereka. Misalnya semakin tinggi kualitas sistem diharapkan akana menyebabkan kepuasaan pemakai dan penggunaan yang lebih tinggi yang selanjutnya akan mempengaruhi secara positif produktivitas individual dengan hasil peningkatan produktivitas organisasional. Model kausal ini menunjukan bagaimana arah hubungan satu elemen dengan elemen lainya apakah menyebabkan lebih besar mempunyai pengaruh positif atau lebih kecil mempunyai pengaruh negatif.

b. Model Kesuksesan E-learning