commit to user
32
B. Populasi dan Sampel
Dalam  sebuah  penelitian,  tidak  akan  terlepas  dari  adanya    penetapan mengenai populasi dan sampel. Ini terjadi karena populasi dan sampel merupakan
sebjek penelitian dan keduanya merupakan sumber data dalam sebuah penelitian. Agar  tujuan  dari  suatu  penelitian  dapat  tercapai  dengan  baik,  maka  adanya
populasi  dan  sampel  yang  diambil  harus  tepat.  Sampel  yang  diambil  harus representatif  atau  dapat  mewakili  populasi,  dalam  arti  semua  ciri-ciri  dan
karakteristik yang ada pada populasi yang tercermin pada sampel.
1. Populasi
Populasi  diberi  makna  yang  cukup  beragam,  diantaranya  adalah  menurut Hadi  2000:  220  “Populasi  adalah  seluruh  penduduk  dimaksudkan  untuk
diselidiki  atau  disebut  universum”.  Pendapat  lain  diungkapkan  oleh  Arikunto 2002: 102 “Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”. Berdasarkan konsep
tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  populasi  adalah  keseluruhan  obyek  penelitian yang  mempunyai  sifat-sifat  yang  sama.  Dalam  penelitian  ini  yang  menjadi
populasi  adalah  siswa  dan  guru  SMA  N  1  Surakarta  yang  menggunakan  e- learning.
2. Sampel
a. Pengertian Sampel
Ding  et  al  dalam  Ghozali  dan  Fuad  2008:  13  yang  berpendapat  bahwa ukuran  sampel  minimum  untuk  menggunakan  model  struktur  kovarians  adalah
100  sampai  150  sampel.  Pendapat  lain  dari  Hair  et  al  dalam  Ghozali  dan  Fuad 2008:  13  menganjurkan  bahwa  sampel  minimum  adalah  5  kali  jumlah variabel
manifest  indikator.  Berdasarkan  pendapat  Hair  et  al  karena  jumlah  indikator dalam penelitian ini adalah 32  maka jumlah sampel minimum pada penelitian ini
adalah  5  x  32  indikator  =  160  orang.  Jadi  jumlah  sampel  minimum  dalam penelitian  ini  adalah  160  yang  terdiri  dari  siswa  dan  guru  SMA  N  1  Surakarta
yang  menggunakan  e-learning.  Sampel  yang  terkumpul  dan  memenuhi  syarat
commit to user
33 sebanyak 170, jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
170.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Untuk memperoleh sejumlah sampel dalam penelitian, maka digunakanlah teknik  sampling  agar  jumlah  sampel  sesuai  dengan  jumlah  populasi  yang  ada.
Maksudnya  adalah  agar  peneliti  mendapatkan  sampel  yang  representatif  atau dapat  mewakili  populasi  yang  ada.
Menurut  Sugiyono  2008:  118,  “Teknik sampling  adalah  m
erupakan  teknik  pengambilan  sampel”.  Untuk  menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Sehubungan  dengan  adanya  keterbatasan  yang  dimiliki  oleh  peneliti  baik
keterbatasan  dalam  waktu,  dana  dan  tenaga  maka  dalam  penelitian  ini menggunakan  sampel.  Tekhnik  yang  di  gunakan  dalam  penelitian  ini  adalah
random sampling dan Accidental Sampling  yaitu pengambilan sampel responden dari wajib pajak yang mudah ditemui di lokasi penelitian.
Dalam  teknik  random  sampling  setiap  anggota  populasi  mempunyai peluang  yang  sama  untuk  menjadi  sampel  dan  anggota  yang  terpilih  sebagai
sampel  tidak  mempengaruhi  peluang  anggota  yang  lain.  Oleh  sebab  itu,  maka teknik  ini  sering  disebut  sebagai  teknik  yang  paling  baik.  Sedangkan  teknik
accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasakan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel,  bila  dipandang  orang  yang  kebetulan  ditemui  itu  cocok  sebagai  sumber data.
C. Tekhnik Pengumpulan Data