commit to user
58 Berdasarkan  tabel  11  terlihat  hasil  pengujian  normalitas  data  dalam
penelitian  ini.  Evaluasi  normalitas  diidentifikasi  baik  secara  univariate  maupun multivariate.  Secara  univariate  untuk  nilai-nilai  dalam  C.R  kurtosis,  semua  item
memiliki nilai diantara ± 2,58  yang berarti bahwa secara  univariate sebaran data dapat  dianggap  normal,  sehingga  dapat  digunakan  untuk  estimasi  pada  analisis
selanjutnya. Data  dalam  penelitian  ini  terdistribusi  moderat  atau  normalitas  sedang
secara  multivariate  dengan  nilai  C.R  kurtosis  4,400    7  menurut  Curran  et  al. Dikarenakan  data  secara  univariate  dapat  dikatakan  sudah  normal,  begitupun
secara  multivariate,  sehingga  pengujian  outlier  dalam  penelitian  ini  tidak diperlukan, akan tetapi  agar memberikan  gambaran  yang jelas mengenai  sebaran
data  observasi  maka  dalam  penelitian  ini  tetap  dilakukan  pengujian  outlier. Adapun hasil pengujian outlier akan dibahas selanjutnya
c. Evaluasi Outlier
Outlier  adalah  observasi  yang  muncul  dengan  nilai-nilai  ekstrim  yang memiliki  karakteristik  unik  yang  sangat  berbeda  dari  observasi  lainnya  dan
muncul  dalam  bentuk  ekstrim  baik  untuk  variabel  tunggal  maupun  variabel kombinasi  Hair  et  al,  1998  dalam  Ferdinand,  2006:54.  Dalam  analisis
multivariate,  adanya  outlier  dapat  diuji  dengan  statisic  chi  square
2
terhadap nilai mahalanobis distance squared pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree
of freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 12. Hasil Pengujian Outlier
Observation number Mahalanobis d-squared
p1 p2
144 81.232
.000 .001
118 71.405
.000 .000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan  tabel  12  dapat  diketahui  terdapat  indikasi  2  nilai  observasi yang mengalami outlier karena nilai p1  0,05 adan p2  0,05.
commit to user
59
C. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Kesesuaian Model Goodness-of-fit
Untuk mengetahui kriteria model yang baik Goodness of Fit digunakan: Absolute  Fit  Measured  pengukuran  indeks  mutlak,  Incremental  Fit  Measured
pengukuran  tambahan  indeks  dan  Parsimonious  Fit  Measured  pengukuran kesederhanaan indeks. Gambar 11 berikut ini, merupakan model struktural Path
Diagram.
Gambar 11. Model e-learning
NB P
KP
.2 2
KI
.1 1
KL
.1 6
KS
NB1
.2 4
e29
1.0 1
NB2
.2 6
e28
.9 1
NB3
.2 1
e27
1.0 7
1
NB4
.3
e26
.9 1
1
NB5
.3
e25
.9 1
NB6
.3 1
e24
.8 8
1
NB7
.3 3
e23
.9 9
1
NB8
.4 3
e22
.6 5
1
P1
.2 3
e32
1.0 1
P2
.2 5
e31
1.1 1
1
P3
.2 4
e30
.8 9
1
KP3
.2 5
e21
1.0 1
KP2
.1 7
e20
1.0 1
1
KP1
.2 3
e19
1.1 7
1
KS7
.3 5
e7
1.0 1
KS6
.2 3
e6
1.0 4
1
KS4
.2 3
e4
1.0 6
1
KS3
.2 6
e3
1.2 2
1
KS2
.2 6
e2
1.5 3
1
KS1
.2 7
e1
.6 5
1
KL5
.2 4
e18
1.0 1
KL4
.2 3
e17
1.5 2
1
KL3
.2 4
e16
1.5 6
1
KL2
.2 2
e15
- .02
1
KL1
.2 9
e14
1.3 9
1
KI6
.2 7
e13
1.0 1
KI5
.3
e12
1.1 9
1
KI4
.2 6
e11
1.2 1
KI3
.2 9
e10
1.0 6
1
KI2
.3
e9
.9 7
1
KI1
.2 2
e8
1.3 8
1 -
1.92 .3
.9 6
1.9 6
.6 3
1.6 8
.4 1
1.3 7
.4 8
.0 5
Z2
- .01
Z3
.0
Z1
1
1 1
KS5
.2 2
e5
1 1.0
4
goodness of fit chi square= 1124,705
probality= 000 CMINDF= 2.472
RMSEA= .094 GFI= .748
AGFI= .704 NFI= .742
TLI= .811 CFI= .826
PNFI= .680
Model e-learning setelah outlier di hapus