commit to user
66 terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data, artinya hipotesa 6 H6
diterima. 7. Variabel penggunaan sistem menentukan secara positif terhadap manfaat
sebesar 0,254 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,003 yaitu kurang dari 0,05 p5 hal ini menunjukkan bahwa hipotesa 7 yang menyatakan
bahwa penggunaan menentukan secara positif dan signifikan terhadap manfaat didukung oleh data, artinya hipotesa 7 H7 diterima.
8. Variabel kepuasan pemakai menentukan secara positif terhadap manfaat sebesar 0,609 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang
dari 0,05 p5, hal ini menunjukkan bahwa hipotesa 8 yang menyatakan bahwa kepuasan pemakai menentukan secara positif dan signifikan terhadap
manfaat didukung oleh data, artinya hipotesa 8 H8 diterima.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Hubungan variabel kualitas sistem dengan variabel penggunaan Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel kualitas
sistem menentukan secara positif terhadap penggunaan sistem sebesar 1,445 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,015 yaitu kurang dari 0,05 p5
artinya hipotesa 1 yang menyatakan kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem didukung oleh data. Hasil
penelitian menemukan bahwa semakin tinggi kualitas sistem e-learning yang disediakan oleh SMA N 1 Surakarta akan menyebabkan semakin tinggi pula
tingkat penggunaan e-learning SMA N 1 Surakarta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan e-learning akan
semakin meningkat ketika e-learning dapat digunakan kapan saja, e-learning mudah digunakan, e-learning mudah dioperasikan, e-learning menyediakan
fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna berhubungan dengan bagian IT sekolah, e-learning menyediakan tampilan informasi yang bisa diatur, e-
learning memiliki fasilitas-fasilitas yang membuat pengguna tertarik untuk menggunakannya, dan e-learning bisa menyediakan akses informasi yang
cepat.
commit to user
67 2. Hubungan variabel kualitas informasi dengan variabel penggunaan
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan
dengan nilai koefisien sebesar 1,423 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,015 yaitu kurang dari 0,05 p5 artinya hipotesa 2 yang menyatakan
bahwa kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan didukung oleh data. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa
kualitas informasi yang disediakan e-learning mempunyai hubungan yang positif dengan penggunaan e-learning.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan akan semakin meningkat ketika e-learning yang disediakan oleh SMA N 1 Surakarta telah
memberikan informasi yang di perlukan pengguna, e-learning memberikan informasi yang tepat waktu, e-learning telah memberikan informasi yang
sesuai dengan pekerjaantugas dan profesi pengguna, e-learning memberikan informasi yang cukup kepada penggunanya, dan e-learning memberikan
informasi yang mudah dipahami dan e-learning memberikan informasi yang terbaru update.
3. Hubungan variabel kualitas layanan dengan variabel penggunaan Berdasarkan pengujian dapat diketahui bahwa variabel kualitas layanan
menentukan secara positif terhadap penggunaan sistem sebesar 0, 835 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,021 yaitu kurang dari 0,05 p5
artinya hipotesa 3 yang menyatakan bahwa kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan didukung oleh data. Hasil
penelitian mengindikasikan bahwa kualitas layanan yang disediakan mempunyai hubungan yang positif dengan penggunaan e-learning.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa seseorang akan menggunakan e- learning yang disediakan ketika e-learning dirasa mampu menyediakan
layanan berupa bantuan dan penjelasan secara on-line, bagian IT sekolah berinteraksi baik dengan pengguna selama pengguna menggunakan e-learning,
bagian IT sekolah menyediakan waktu untuk konsultasi tentang e-learning,
commit to user
68 bagian IT sekolah merespon dengan baik setiap saran yang diberikan pengguna
untuk perbaikan e-learning di masa mendatang dan bagian IT sekolah menyediakan sarana yang mendukung penggunaan e-learning. Sebaliknya
ketika kualitas layanan semakin rendah maka semakin rendah pula tingkat penggunaan.
4. Hubungan antara variabel kualitas sistem dengan variabel kepuasan pemakai Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel kualitas
sistem menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai sebesar 0,762 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 p5
artinya hipotesa 4 yang menyatakan bahwa kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data. Hasil
penelitian mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem e-learning yang disediakan semakin tinggi pula kepuasan pemakai sistem e-learning.
Penelitian ini menemukan bahwa pengguna e-learning akan merasa puas jika sistem e-learning yang disediakan oleh SMA N 1 Surakarta mempunyai
kualitas yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna akan merasa puas apabila e-learning dapat digunakan kapan saja, e-learning mudah digunakan,
e-learning mudah dioperasikan, e-learning menyediakan fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna berhubungan dengan bagian IT sekolah, e-learning
menyediakan tampilan informasi yang bisa diatur, e-learning memiliki fasilitas-fasilitas yang membuat pengguna tertarik untuk menggunakannya dan
ketika e-learning menyediakan akses informasi yang cepat. Sebaliknya ketika e-learning yang disediakan oleh SMA N 1 Surakarta mempunyai kualitas
sistem yang rendah maka akan berpengaruh dengan rendahnya tingkat kepuasan pemakai.
5. Hubungan variabel kualitas informasi dengan variabel kepuasan pemakai Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel kualitas
informasi menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai sebesar 0,624 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 p5
commit to user
69 artinya hipotesa 5 yang menyatakan kualitas informasi menentukan secara
positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas informasi yang
disediakan oleh sistem e-learning semakin tinggi pula kepuasan pemakai e- learning.
Penelitian ini menemukan bahwa pengguna e-learning akan merasa puas ketika informasi yang disediakan oleh penyedia jasa e-learning berkualitas dan
bermanfaat bagi penggunanya. Seseorang akan merasa puas menggunakan e- learning jika e-learning dapat memberikan informasi yang di perlukan
pengguna, e-learning dapat memberikan informasi tepat waktu, e-learning dapat memberikan informasi yang sesuai dengan pekerjaantugas dan profesi
pengguna, e-learning dapat memberikan informasi yang cukup, ketika e- learning dapat memberikan informasi yang mudah dipahami dan ketika e-
learning memberikan informasi yang terbaru update. Sebaliknya ketika kualitas informasi yang diberikan semakin burukrendah maka akan semakin
rendah pula kepuasan pemakai e-learning di SMA N 1 Surakarta.
6. Hubungan antara variabel kualitas layanan dengan variabel kepuasan pemakai Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel kualitas
layanan menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai sebesar 0,389 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,002 yaitu kurang dari 0,05 p5
artinya hipotesa 6 yang menyatakan kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data. Hasil penelitian
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas layanan yang disediakan e- learning semakin tinggi pula kepuasan pemakai sistem e-learning.
Penelitian ini menemukan bahwa pengguna e-learning akan merasa puas ketika layanan yang disediakan oleh penyedia jasa e-learning berkualitas.
Pengguna akan merasa puas dengan e-learning yang disediakan ketika e- learning menyediakan layanan berupa bantuan dan penjelasan secara on-line,
bagian IT sekolah berinteraksi baik dengan pengguna selama pengguna menggunakan e-learning, bagian IT sekolah menyediakan waktu untuk
commit to user
70 konsultasi tentang e-learning, bagian IT sekolah merespon dengan baik setiap
saran yang diberikan pengguna untuk perbaikan e-learning di masa mendatang dan bagian IT sekolah memberikan sarana yang mendukung penggunaan e-
learning. Sebaliknya ketika kualitas layanan yang disediakan oleh bagian IT di SMA N 1 Surakarta rendah maka rendah pula tingkat kepuasan pemakai
layanan e-learning di SMA N 1 Surakarta.
7. Hubungan variabel penggunaan sistem dengan variabel manfaat Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel penggunaan
sistem menentukan secara positif terhadap manfaat sebesar 0,254 dan signifikan karena tingkat signifikansi 0,003 yaitu kurang dari 0,05 p5
artinya hipotesa 7 yang menyatakan penggunaan sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap manfaat didukung oleh data. Hasil penelitian
menemukan bahwa semakin tinggi tingkat penggunaan sistem e-learning semakin tinggi pula tingkat manfaat yang akan dirasakan para pengguna.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ketika frekuensi siswa dan guru SMA N 1 Surakarta dalam menggunakan e-learning tinggi, siswa dan guru
SMA N 1 Surakarta menggunakan sistem e-learning dengan sukarela, dan ketika siswa dan guru SMA N 1 Surakarta merasa tergantung terhadap e-
learning maka semakin besar manfaat penggunaan sistem e-learning yang akan dirasakan oleh siswa dan guru SMA N 1 Surakarta.
8. Hubungan variabel kepuasan pemakai dengan variabel manfaat bersih Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel kepuasan
pemakai menentukan secara positif terhadap manfaat bersih sebesar 0,609 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 p5
artinya hipotesa 8 yang menyatakan kepuasan pemakai menentukan secara positif dan signifikan terhadap manfaat didukung oleh data. Hasil penelitian
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan pemakai yang disediakan e- learning semakin tinggi pula manfaat yang dirasakan oleh seseorang ketika
menggunakan sistem e-learning.
commit to user
71 Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan bahwa jika siswa dan guru
SMA N 1 Surakarta menanggapi penggunaan dan fungsi e-learning secara positif, siswa dan guru SMA N 1 Surakarta menganggap e-learning
mempunyai banyak manfaat dan siswa dan guru SMA N 1 Surakarta puas ketika menggunakan e-learning maka semakin tinggi pula manfaat e-learning
yang dirasakan oleh siswa dan guru SMA N 1 Surakarta.
commit to user
72
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan, implikasi, dan saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan sebagai bagian akhir
dari penelitian yang telah dilakukan penulis. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain kesimpulan akan disertakan saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang
berkepentingan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesuksesan e-learning di SMA N 1 Surakarta, dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti pada bab
IV dengan menggunakan metode analisis SEM maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesuksesan e-learning di SMA N 1 Surakarta ditentukan oleh faktor
penggunaan dan kepuasan pemakai. Variabel penggunaan menentukan secara positif terhadap kesuksesan e-learning sebesar 0,254 dan signifikan dengan
tingkat signifikansi 0,003 yaitu kurang dari 0,05 p5, variabel kepuasan pemakai menentukan secara positif terhadap kesuksesan e-learning sebesar
0,609 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 p5. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat penggunaan
dan kepuasan pemakai maka kesuksesan e-learning akan semakin tinggi pula. 2. Penggunaan e-learning di SMA N 1 Surakarta ditentukan oleh faktor kualitas
sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif terhadap penggunaan sistem sebesar 1,445 dan
signifikan dengan tingkat signifikansi 0,015 yaitu kurang dari 0,05 p5, variabel kualitas informasi menentukan secara positif terhadap penggunaan
sistem sebesar 1,423 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,015 yaitu kurang dari 0,05 p5, variabel kualitas layanan menentukan secara positif