perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar dan mengajar. Dalam Syaiful Sagala 2010:220 metode eksperimen mempunyai kebaikan
sebagai berikut : 1 metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata
guru atau buku saja, 2 dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seseorang ilmuan, 3
metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara lain; a siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian; b siswa
terhindar jauh dari verbalisme; c memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat obyektif dan realistic; d mengembangkan sikap berfikir ilmiah; dan e
hasil belajar akan tahan lama dan internalisasi. Dalam melakukan eksperimen siswa dapat bekerja sesuai dengan lembar
kerja atau petuhjuk yang diberikan guru, sebaiknya kelompok dibuat kecil sehingga siswa dapat melakukan eksperimen secara sungguh-sungguh. Dalam eksperimen
siswa melakukan tindakan sebagai berikut : 1 membaca petunjuk eksperimen dengan teliti 2 mencari alat yang diperlukan 3 merangkai alat sesuai dengan
skema eksperimen 4 mulai mengamati jalannya percobaan 5 mencatat data yang diperlukan 6 mendiskusikan dalam kelompok untuk ambil kesimpulan dari data
yang ada
7 membuat
laporan eksperimen
dan mengumpulkan
8 mempresentasikan eksperimen di depan kelas.
5. Metode Eksperimen dengan Lembar Kerja Siswa LKS
Secara ideal kegiatan eksperimen merupakan kegiatan individu siswa, namun
sehubungan dengan terbantasnya sarana dan prasarana pada umumnya kegiatan eksperimen dilakukan secara kelompok. Besarnya kelompok bergantung pada besar-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
kecilnya jumlah siswa dalam kelas jika dibandingkan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah yang bersangkutan. Mengingat perbandingan jumlah guru dengan
siswa yang sangat besar, karena terbatasnya jumlah guru, maka perlu dicari upaya agar eksperimen bisa secara serentak, yaitu dengan bahan tertulis yang disebut
lembar kerja siswa LKS. Dalam Ratna Wilis 1989:116 Lembar kerja siswa adalah suatu bahan
tertulis yang berisi segala sesuatu yang terlibat dalam suatu eksperimen, dari alat dan bahan, hipotesis, hal-hal yang menjadi focus pengamatan, tuntunan bagi siswa untuk
melakukan langkah-langkah kerja sehingga berhasil menggeneralisasikan fakta dan menyimpulkan, hingga tuntunan ke arah menemukan masalah baru, dapat
menimbulkan eksperimen baru. Lembar kerja ini perlu dirancang secara matang oleh guru, agar tujuan eksperimen dapat tercapai dan lembar kerja siswa ini harus
menggunakan kalimat-kalimatyang mudah dipahami siswa. Dalam menyusun petunjuk eksperimen, guru harus dapat menyajikan lembar
kerja siswa LKS yang mengajak siswa berpikir dalam melaksanakan tugas prakteknya. Perlu dihindarkan LKS yang berbentuk resep memasak, yang
petunjuknya begitu lengkap sehingga siswa hanya bekerja seperti mesin dan tidak ada peluang untuk melatih kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak yang ilmiah
dan efektif.
6. Metode Eksperimen dengan Diagram Vee
Diagram Vee disusun oleh Gowin pada tahun 1977, diagram Vee digunakan untuk menjelaskan ide pokok yang memperhatikan dasar pengetahuan dan proses
penyusunan pengetahuan di dalam pengajaran laboratorium. Menurut Novak 1984 bentuk Vee sendiri bukan suatu keharusan, dan bisa dibuat dalam bentuk garis lurus,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
lingkaran atau bentuk yang lain. Namun yang lebih ditekankan adalah bahwa diagram Vee pada dasarnya merupakan metode untuk membuat hubungan antara
‘thingking’ dan ‘doing’ yang terjadi selama di laboratorium. Para ahli dalam artikel Path Finder Science 2006 menyatakan bahwa :
The Vee Process Model is intended to serve as a useful graphical guide to the process of science. It also assists communication among the reserch
partners. Using the graphic above creates a point of communicationthat allows a scaffold for student learning that gives direction and support to
novice researchers. Student can understand where they are in the process and how to continue to make progress. For teachers, the Vee Process Model is
serves as a graphical guide for explicit intruction about the research process. The graphic provides a structure to point at and discuss process, a focal point
for communication, and useful organization structure. Disini dapat dijelaskan bahwa Model Process diagram Vee dimaksudkan
untuk membantu suatu grafik yang berguna pada proses pengetahuan. Ini juga membantu diantara rekan penelitian. Menggunakan grafik tersebut membuat suatu
nilai dari komunikasi yang memperbolehkan suatu tangga-tangga untuk siswa mempelajari apa yang diberikan secara langsung dan membantu para peneliti baru.
Siswa dapat memahami dimana posisi mereka dalam suatu proses dan bagaimana untuk melanjutkan membuat kemajuan.
Kerangka diagram Vee pada gambar berikut ini Sisi konsep
Pertanyaan pokok Sisi metode
Teori Tuntutan nilai
Tuntutan pengetahuan Prinsip Transformasi
Konsep catatanpengamatan
Kejadian dan objek
Gambar 2.1 Diagram Vee Novak 1983:3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
Untuk mengajar, model proses diagram Vee membantu sebagai suatu grafik penuntun untuk menjelaskan instruksi tentang proses penelitian. Grafik ini
memberikan suatu struktur untuk mengarahkan dan mendiskusikan proses, suatu nilai penting bagi komunikasi dan suatu pengaturan struktur yang bermanfaat.
Instrumen diagram Vee dibuat atau didesain bagi siswa untuk mengkonstruksi respontanggapan untuk mengetahui cara penyelidikan mereka Nelson M dan Epps,
1997. Seperti yang dikemukakan juga oleh Shepardson dan Jackson 1997 yaitu mahasiswa pertama-tama menggunakan diagram Vee untuk mendesain percobaan
laboratorium mereka, kemudian mereka menyelesaikan percobaan laboratorium dan melengkapinya dengan memasukkan data dan kesimpulan mereka. Mahasiswa dinilai
pada penggunaan mereka terhadap peralatan dan bahan-bahan selama melakukan percobaan.
Penyusunan dari diagram Vee dapat diuraikan sebagai berikut : 1 dimulai dengan menggambar V besar; 2 Objek dan kejadian diletakkan pada pusat V. hal ini
disebabkan oleh karena penyusunan pengetahuan dimulai dengan pemikiran dan pengertian tentang dua hal pokok tersebut. Definisi tentang konsep, objek, dan
kejadian harus dibuat sesederhana mungkin supaya siswa menjadi tahu dan mudah untuk memahaminya; 3 pertanyaan fokus diletakkan di tengah diagram Vee dan
dihubungkan dengan kedua sisi mempergunakan tanda panah untuk menunjukkan bahwa dalam memperoleh pengertian, siswa harus menjalankan pemikiran mereka
secara maju mundur dari sisi diagram Vee yang satu ke sisi diagram Vee yang lain; 4 dikenalkan ide catatan, yaitu pertanyaan yang dipilih akan membimbing siswa pada
konsep dan objek atau kejadian apa yang harus diamati. Kemudian dari pengamatan dibuat suatu catatan yang ringkas dan jelas; 5 dibuat transformasi catatan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
tuntutan pengetahuan yang harus dicapai, dimana tujuan dari transformasi data pengamatan yang diperoleh dibuat dalam suatu bentuk yang dapat mengantar siswa
kepada konstruksi jawaban pada pertanyaan fokus. Di sini diharapkan siswa dapat mendiskusikan kesimpulan yang harus diambil dari berbagai catatan yang ditulis
untuk menjawab pertanyaan fokus. Dalam Nakhleh, 1994 : 202. Tuntutan pengetahuan disini adalah hasil dari
inkuiri yang dilakukan oleh siswa, pada bagian inilah yang perlu dijelaskan pada siswa bahwa untuk menyusun pengetahuan baru harus diterapkan konsep-konsep
yang benar-benar mereka ketahui. Sebaliknya proses penyusunan pengetahuan baru mengajak siswa untuk memahami konsep dan prinsip serta hubungan antara
keduanya. Sehingga ada hubungan timbal balik dari apa yang telah siswa ketahui dan pengamatan yang dilakukan dengan tuntutan pengetahuan; 6 pada sisi kiri diletakkan
teori-teori, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep yang diperlukan untuk membuat suatu pengertian dari kejadian, dan atau objek yang kita pahami.
Dari langkah-langkah tersebut dapat dilihat bahwa diagram Vee memang sesuai apabila diterapkan pada kegiatan praktikum dilaboratorium, hal ini karena
dengan diagram Vee membuat siswa mau tidak mau harus mempelajari teori dan konsep yang mendasari praktikum yang akan mereka lakukan dengan lebih
mendalam. Dari diagram Vee Novak dan Gowin, 1984: 71 dapat dibuat suatu penilaian
yang digunakan untuk memberikan nilai yang berupa angka kepada praktikan. Prosedur Penilaian diagram Vee diikuti protokol yang disarankan oleh Novak dan
Gowin 1984,70-72. Diagram Vee diberi skor pada kualitas sebuah titik skala 0-4 dengan skor maksimum menjadi 18 dengan menggunakan kriteria sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
titik nilai dalam kurung untuk setiap kategori: Pertanyaan fokus 0-3, benda peristiwa 0-3, teori, prinsip, dan konsep 0-4, catatan transformasi 0-4, dan
klaim pengetahuan 0-4. Penilaian diagram Vee mengacu pada pelaksanaan percobaan di laboratorium
oleh praktikan. Selain itu juga dari hasil yang mereka peroleh dari percobaan dan kesimpulan yang mereka ambil dari percobaan yang telah mereka lakukan tersebut.
7. Sikap Ilmiah