perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 114
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil analisis data yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode eksperimen dengan LKS lebih baik dari pada metode eksperimen dengan diagram Vee. Metode eksperimen dengan LKS yang lebih terarah,
terstruktur dengan panduan LKS yang membimbing sedangkan eksperimen dengan Diagram Vee siswa lebih bebas dalam melakukan kegiatan memecahkan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi dan prosedur penelitian, sehingga kurang terarah dan memakan waktu yang relative lebih lama. Hal ini
dibuktikan dengan hasil analisis dengan taraf signifikansi 5 didapatkan untuk P-value Prestasi kognitif = 0,015, P-value Prestasi Afektif = 0,000, P-value
Prestasi Psikomotorik = 0,001 dan uji lanjut menunjukkan bahwa metode eksperimen dengan LKS lebih baik dari pada metode eksperimen dengan
diagram Vee dilihat dari rerata pada metode eksperimen dengan LKS prestasi kognitif = 75,47, afektif = 68,316, dan psikomotorik = 88,32 sedangkan pada
metode eksperimen dengan diagram V rerata prestasi kognitif = 68,97, afektif = 74, dan psikomotorik = 84,31. Jadi Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode
eksperimen dengan LKS dan eksperimen dengan diagram Vee terhadap prestasi kognitif, afektif dan psikomotorik belajar kimia pada materi laju reaksi kimia
siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo Tahun Pelajaran 20102011.
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 115
2. Sikap ilmiah merupakan sesuatu yang ada pada diri siswa yang dapat ditunjukkan dengan perilaku jujur, obyektif, kritis, tekun, tidak mudah menyerah
dan rasa ingin tahu. Sikap ilmiah tinggi dan rendah memberi pengaruh yang signifikan terutama pada prestasi kognitif. Hal ini dibuktikan dengan hasil
analisis dengan taraf signifikansi 5 didapatkan untuk P-value Prestasi kognitif = 0,016, P-value Prestasi Afektif = 0,712, P-value Prestasi Psikomotorik =
0,845. Jadi tidak terdapat pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi afektif dan psikomotorik pada materi laju reaksi kimia siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo
Tahun Pelajaran 20102011. tetapi ada pengaruh antara siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif.
3. Gaya belajar merupakan bentuk nyata dalam melakukan suatu proses belajar dalam hal ini melakukan kegiatan eksperimen dalam memecahkan masalah.
Bentuk aktivitas antara lain; teliti dan rinci, senang berbicara, berdiskusi, belajar melalui praktek langsung dan lainnya. Dari hasil analisis dengan taraf
signifikansi 5 didapatkan untuk P-value Prestasi kognitif = 0,133, P-value Prestasi Afektif = 0,098, P-value Prestasi Psikomotorik = 0,100. Hal ini berarti
siswa dengan metode eksperimen dengan LKS maupun dengan diagram Vee siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik dalam
melakukan penemuan
konsep laju
reaksi kimia
dapat beraktivitas
mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya sehingga prestasinya tidak terdapat perbedaan yang sidnifikan pada prestasi kognitif, afektif dan
psikomotorik. 4. Metode eksperimen membutuhkan sikap ilmiah sehinga siswa yang sikap
ilmiahnya rendah mempunyai prestasi yang lebih rendah pada kedua metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 116
sedangkan siswa yang sikap ilmiahnya tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik pada kedua metode. Hasil analisis dengan taraf signifikansi 5 didapatkan
untuk P-value Prestasi kognitif = 0,045, P-value Prestasi Afektif = 0,287, P- value Prestasi Psikomotorik = 0,524. Jadi terdapat interaksi antara penggunaan
metode eksperimen dengan LKS maupun dengan diagram Vee dan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif pada materi laju reaksi kimia siswa kelas XI SMAN 1
Ponorogo Tahun Pelajaran 20102011. tetapi tidak ada interaksi antara penggunaan metode eksperimen dengan LKS dengan diagram Vee dan sikap
ilmiah terhadap prestasi afektif dan psikomotorik. 5. Siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan kinestetik tidak terdapat
perbedaan dalam prestasi kognitif afektif dan psikomotorik pada kedua metode. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis dengan taraf signifikansi 5 didapatkan
untuk P-value Prestasi kognitif = 0,221, P-value Prestasi Afektif = 0,487, P-value Prestasi Psikomotor = 0,402. Jadi tidak ada interaksi antara penggunaan metode
metode eksperimen dengan LKS dengan diagram Vee dan gaya belajar visual dan kinestetik siswa terhadap prestasi kognitif, afektif dan psiokomotor pada materi
laju reaksi kimia siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo Tahun Pelajaran 20102011. 6. Siswa yang sikap ilmiah tinggi mempunyai prestasi yang lebih tinggi dari pada
siswa yang sikap ilmiahnya rendah di kedua metode. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis dengan taraf signifikansi 5 didapatkan untuk P-value Prestasi
kognitif = 0,046, P-value Prestasi Afektif = 0,575, P-value Prestasi Psikomotorik = 0,129. Jadi ada interaksi sikap ilmiah siswa dan gaya belajar siswa terhadap
prestasi kognitif, tidak ada interaksi sikap ilmiah siswa dan gaya belajar siswa terhadap prestasi afektif dan psiokomotorik pada materi laju reaksi kimia siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 117
kelas XI SMAN 1 Ponorogo Tahun Pelajaran 20102011. 7. Baik siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi dan siswa rendah dengan gaya
belajar visual dan kinestetik mempunyai prestasi yang lebih baik pada kedua metode. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis dengan taraf signifikansi 5
didapatkan untuk P-value Prestasi kognitif = 0,124, P-value Prestasi Afektif = 0,889, P-value Prestasi Psikomotor = 0,127. Jadi tidak ada interaksi antara
penggunaan eksperimen dengan LKS dengan diagram Vee dan sikap ilmiah dan gaya belajar siswa terhadap prestasi kognitif, afektif dan psiokomotorik pada
materi laju reaksi kimia siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo Tahun Pelajaran 20102011.
B. IMPLIKASI