commit to user
diperoleh penyelesaian solusi, dan terakhir memeriksa kembali penyelesaian yang diperoleh.
6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Materi pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV merupakan salah satu materi yang diajarkan di tingkat SMP kelas VIII semester 1.
Dari informasi guru mata pelajaran matematika yang bersangkutan, diketahui bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan ketika memecahkan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan materi SPLDV yang disajikan dalam soal cerita. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai ulangan harian pada mata pelajaran
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel siswa kelas VIII yang relatif rendah, dimana sebagian besar siswa memiliki nilai dibawah rata-rata bahkan tidak tuntas.
Materi SPLDV yang diajarkan di SMP Negeri 5 Surakarta mengacu pada kompetensi berikut ini:
A. Standar Kompetensi Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar
a. Menyelesaikan SPLDV. b. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV.
c. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya.
C. Indikator 1. Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV.
2. Mengenali SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel. 3. Menentukan akar SPLDV dengan substitusi dan eliminasi
4. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.
5. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya.
D. Mengenai Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
commit to user
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel terdapat 4 metode yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode:
1. grafik 2. substitusi
3. eliminasi, dan 4. gabungan substitusi dan eliminasi.
7. Validitas dan Reliabilitas Hasil Penelitian
Setiap hasil penelitian harus dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Menurut Lexy J. Moleong 2007: 321, yang dimaksud dengan keabsahan hasil
penelitian adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi: a. mendemonstrasikan nilai yang benar,
b. menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan c. memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat dengan tentang konsistensi
dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Lexy J. Moleong 2007:324 juga menyatakan bahwa, untuk menetapkan
keabsahan trustworthiness hasil penelitian diperlukan teknik pemeriksaan. Teknik pemeriksaan ini dilaksanakan berdasarkan atas kriteria tertentu. Terdapat
empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability.
Berikut dipaparkan kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan hasil penelitian beserta teknik pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini:
a. derajat kepercayaan credibility yang menggantikan konsep validitas internal pada penelitian nonkualitatif ini memiliki fungsi untuk melaksanakan inkuiri
sedemikian rupa sehingga tingkat penemuannya dapat dicapai dan menunjukkan derajat kecercayaan hasil-hasil penemuan dengan cara
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Untuk memenuhi kriteria ini peneliti telah melakukan proses validasi data penelitian,
memaparan proses penelitan beserta analisis datanya dengan jelas, dan melampirkan kelengkapan yang digunakan maupun pendataan yang diambil
sebagai bukti pelaksanaan penelitian.
commit to user
b. keteralihan transferability dalam penelitian kualitatif berbeda dengan validitas eksternal pada penelitian nonkualitatif. Keteralihan sebagai persoalan
empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan
kejadian empiris tentang kesamaan konsep. peneliti tidak melakukan pemeriksaan untuk poin ini, Namun disini, peneliti menyediakan uraian rinci
thick description mengenai hasil penelitian sebagai referensi bagi peneliti lain apabila ingin melakukan penelitian yang setara dengan penelitian ini.
c. kebergantungan dependability merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian non kualitatif. Namun, konsep kebergantungan lebih luas daripada
reliabilitas karena konsep ini ditinjau dengan memperhitungan segala segi termasuk didalamnya reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lain.
Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memenuhi kriteria ini adalah dengan melakukan auditing. Dalam hal ini peneliti sebagai auditi mengadakan
sejumlah pertemuan dengan auditor dosen pembimbing sebagai usaha untuk memeriksa kebergantungan data hasil penelitian.
d. kepastian confirmability menggantikan konsep objektivitas menurut
penelitian nonkualitatif. Apabila penelitian nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan beberapa orang terhadap pandangan,
pendapat, dan penemuan seseorang. Maka penelitian alamiah kualitatif menghendaki agar penekanan bukan pada orangnya melainkan pada data. Jadi
isinya bukan lagi berkaitan dengan ciri penyidik melainkan berkaitan dengan ciri-ciri data. Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memenuhi kriteria ini
adalah dengan melakukan auditing. Dalam hal ini peneliti sebagai auditi melakukan perundingan dengan auditor
dosen pembimbing untuk
mendapatkan kesepakatan mengenai kepastian hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan dua teknik pemeriksaan, yaitu
pemeriksaan derajat kepercayaan credibility yang menggantikan konsep validitas internal dan pemeriksaan
kebergantungan dependability yang
menggantikan istilah reliabilitas.
commit to user
B. Kerangka Pemikiran