Pemecahan Masalah Matematika Kajian Teoritis 1. Masalah

commit to user ada beberapa hal yang mungkin terjadi pada siswa, yaitu siswa: a langsung mengetahui atau mempunyai gambaran tentang penyelesiannya tetapi tidak berkeinginan berminat untuk menyelesaikan soal itu, b mempunyai gambaran tentang penyelesaiannya dan berkeinginan untuk menyelesaikannya, c tidak mempunyai gambaran tentang penyelesaiannya akan tetapi berkeinginan untuk menyelesaikan soal itu, dan d tidak mempunyai gambaran tentang penyelesaiannya dan tidak berkeinginan untuk menyelesaikan soal itu. Apabila siswa berada pada kemungkinan c, maka dikatakan soal itu merupakan masalah bagi siswa. Jadi, terdapat dua syarat agar suatu soal merupakan masalah bagi siswa, yaitu: 1 siswa tidak mengetahui gambaran tentang jawaban soal itu, dan 2 siswa berkeinginan atau berkemauan untuk menyelesaikan soal tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu soal termasuk masalah atau tidak bagi siswa bersifat relatif terhadap siswa itu. Sedangkan dalam jurnal matematika yang ditulisnya, Yeo 2009 menyebutkan pengertian mengenai masalah matematika yaitu “It had to be reasonably complex but approachable and requiring no specific high level mathematics”. Dengan kata lain, masalah matematika harus kompleks secara nalar namun dapat diselesaikan dan untuk menyelesaikannya sama sekali tidak membutuhkan tingkat kemampuan matematika yang tinggi. Soal matematika yang bukan merupakan masalah biasanya disebut soal rutin atau soal latihan karena biasanya digunakan untuk latihan. Sedangkan, dalam penelitian ini yang dimaksud dengan masalah matematika adalah soal matematika tidak rutin yang mencakup aplikasi prosedur matematika yang sama atau mirip dengan yang sudah dipelajari dimana soal tersebut cukup kompleks sehingga siswa tidak mengetahui gambaran tentang jawaban soal itu namun berkeinginan untuk menyelesaikannya.

3. Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah problem solving merupakan pendekatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk mau berpikir, menganalisa suatu permasalahan sehingga dapat menentukan pemecahannya. Menurut Made Pidarta commit to user 1990: 55, pendekatan pemecahan masalah mencari jawaban dengan berpikir sendiri atas dasar konsep-konsep yang relevan dengan masalah itu. “Masalah yang diambil itu bukan merupakan fakta yang dapat dijawab dengan fakta pula. Melainkan suatu persoalan yang jawabannya hanya dapat diperoleh melalui pemikiran yang ilmiah”. Sehingga, metode ini melatih siswa untuk melakukan proses berpikir ilmiah dalam memecahkan masalah. Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman 2003: 254, “Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda”. Dalam pemecahan masalah matematika, soal yang harus diselesaikan siswa bukan soal rutin yang biasa diberikan sehari- hari. Melainkan soal yang cara pemecahannya belum diketahui oleh siswa, akan tetapi konsep atau prinsip yang digunakan untuk memecahkan masalah itu sudah diketahui oleh siswa. Polya 2004 mengemukakan suatu tahapan dalam memecahkan masalah, yaitu 1 memahami masalah, 2 membuat rencana pemecahan masalah, 3 melaksanakan pemecahan masalah, dan 4 memeriksa kembali hasil pemecahan masalah yang diperoleh. Sebelum memecahkan masalah, seseorang perlu memahami masalah yang dihadapi dengan cara mencari ide-ide baru untuk menyelesaikannya. Selanjutnya membuat rencana pemecahan masalah tersebut berdasarkan ide-ide baru yang telah diperoleh. Kemudian, ide-ide yang diperoleh diterapkan untuk memecahkan masalah sehingga diperoleh suatu solusi atau penyelesaian. Di akhir tahapan pemecahan masalah, hasil yang diperoleh diperiksa kembali. Jika tahap pemecahan masalah tersebut berkaitan dengan masalah matematika maka pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai proses menyelesaikan masalah matematika dengan cara memahami masalah, membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan itu sehingga diperoleh penyelesaian solusi, dan terakhir memeriksa kembali penyelesaian yang diperoleh. commit to user

4. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI T

0 6 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MU

0 2 15

PENDAHULUAN ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunakan Langkah – Langkah Polya (PTK Bagi Siswa Kelas X T

0 4 11

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Analisis Tingkat Kesulitan Soal Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dalam Buku Ajar Matematika Sekolah Menengah Pertama (Smp) Kelas Viii.

0 0 14

PENDAHULUAN Analisis Tingkat Kesulitan Soal Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dalam Buku Ajar Matematika Sekolah Menengah Pertama (Smp) Kelas Viii.

0 0 7

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Analisis Tingkat Kesulitan Soal Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dalam Buku Ajar Matematika Sekolah Menengah Pertama (Smp) Kelas Viii.

0 1 11

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP ADABIYAH PALEMBANG

0 0 129

1 PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

0 0 7

KARAKTERISTIK RESPON SISWA KELAS IX DALAM MEMECAHKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO SKRIPSI

0 0 178