commit to user
Nama-nama validator instrumen tes pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika
No. NamaNIP
Pekerjaan 1.
Yemi Kuswardi, S.Si, M.Pd. 19721024 199802 2 001
Dosen Program
Studi Pendidikan
Matematika FKIP UNS Surakarta 2.
Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd 19720106 199802 2 001
Dosen Program
Studi Pendidikan
Matematika FKIP UNS Surakarta 3.
Pujianto, S.Pd 19621002 198501 1 003
Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 5 Surakarta
Dari tahap-tahap pengembangan instrumen yang dilakukan, dihasilkan soal tes kesulitan dalam pemecahan masalah matematika yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dua variabel dilengkapi dengan kunci jawabannya. Untuk lebih lengkapnya, lembar validasi oleh validator dan instrumen tes kesulitan
dalam memecahkan masalah matematika yang telah divalidasi beserta kunci jawabannya dapat dilihat pada lampiran 3.
B. Data Hasil Dokumentasi
Dari metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh daftar nilai ulangan harian pada materi sistem persamaan linear dua variabel di
semester 1 untuk siswa kelas VIII-A SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 20102011. Daftar nilai tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Batas tuntas atau batas kelulusan untuk mata pelajaran matematika kelas VIII-A di SMP Negeri 5 Surakarta adalah 70 dari rentang nilai 0 sampai dengan
100. Dengan meminta pertimbangan guru matematika kelas VIII-A, peneliti menentukan nilai batas tuntas ini sebagai batas maksimum untuk siswa dengan
kemampuan awal rendah. Selanjutnya berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran pula peneliti menentukan nilai 80 sebagai batas
minimum untuk siswa dengan kemampuan awal tinggi. Berikut diuraikan batas-
commit to user
batas nilai untuk ketiga kelompok kemampuan awal siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel:
1. Siswa dengan kemampuan awal rendah, nilai ulangan harian 70 2. Siswa dengan kemampuan awal sedang, 70 nilai ulangan harian 80
3. Siswa dengan kemampuan awal tinggi, 80 nilai ulangan harian. Untuk lebih jelasnya, hasil pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan awal
belajar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat dilihat pada lampiran. Dari pengelompokan kemampuan awal belajar Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa dari 38 siswa kelas VIII-A SMP Negeri 5 Surakarta, 6 orang diantaranya memiliki kemampuan awal tinggi,
18 orang dengan kemampuan awal sedang, dan 14 orang dengan kemampuan awal rendah. Selanjutnya, pengelompokan kemampuan awal belajar Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel ini akan dijadikan sebagai salah satu dasar pemilihan subjek penelitian untuk diteliti lebih mendalam lagi.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah enam siswa SMP Negeri 5 Surakarta kelas VIII-A semester 2 tahun pelajaran 20102011. Subjek yang diambil merupakan
siswa yang memiliki riwayat telah mendapatkan pembelajaran mengenai Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, pada tes pra-survey diindikasikan mengalami
masalah yang diangkat oleh peneliti, dan dapat berkomunikasi dengan baik sehingga dapat memberikan informasi dari masalah yang diangkat tersebut.
Dari 38 siswa yang telah mengerjakan tes, dipilih 6 siswa untuk dianalisis lebih lanjut. Pemilihan 6 subjek ini berdasarkan kemampuan awal siswa yang
mengacu pada nilai ulangan harian pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang diperoleh dari dokumentasi nilai matematika siswa. Kemampuan
awal siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kemampuan awal tinggi, kemampuan awal sedang, dan kemampuan awal rendah. Enam siswa ini mewakili
tiap kelompoknya, antara lain siswa dengan kemampuan awal tinggi 2 subjek, siswa dengan kemampuan awal sedang 2 subjek, dan siswa dengan kemampuan
awal rendah 2 subjek. Pemilihan 2 subjek dalam tiap kelompok berdasarkan
commit to user
informasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII-A SMP Negeri 5 Surakarta. Dari guru yang bersangkutan diperoleh informasi bahwa 2 subjek
dalam tiap kelompok mampu memberikan informasi dari masalah yang akan diangkat oleh peneliti serta mampu mempermudah penggalian keterangan pada
saat wawancara. Subjek dalam penelitian ini berjumlah enam orang siswa, keenam orang
tersebut adalah sebagai berikut: 1. N A S, subjek dengan kemampuan awal tinggi, mampu berkomunikasi dengan
baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 1. 2. N P S, subjek dengan kemampuan awal tinggi, mampu berkomunikasi dengan
baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 2. 3. I T P, subjek dengan kemampuan awal sedang, mampu berkomunikasi dengan
baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 3. 4. Y A P, subjek dengan kemampuan awal sedang, mampu berkomunikasi
dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 4. 5. A T P, subjek dengan kemampuan awal rendah, mampu berkomunikasi
dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 5. 6. I N H, subjek dengan kemampuan awal rendah, mampu berkomunikasi
dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 6.
D. Analisis Data Hasil Penelitian 1. Pedoman Pengkodean