commit to user
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 1995:234. Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh daftar prestasi hasil belajar matematika siswa yaitu nilai ulangan harian untuk materi SPLDV kelas VIII-A semester 1 SMP Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 20102011 yang digunakan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan awal rendah, kemampuan awal sedang atau kemampuan
awal tinggi. Hal ini berkaitan dengan pemilihan subjek lebih lanjut dengan memperhatikan kemampuan awalnya pada materi SPLDV. Selain itu, terdapat
sedikit data tambahan yang peneliti dapatkan dari beberapa catatan lapangan yang dibuat selama penelitian berlangsung.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian Hadari dan Mimi, 1996: 184. Instrumen penelitian perlu disusun dan
dikembangkan sehingga dapat menggali informasi dari subyek penelitian secara optimal.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk
mengembangkan instrumen dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan penelaahan materi yang pernah dipelajari.
2. Melakukan spesifikasi tes.
3. Membuat kisi-kisi tes.
4. Menyusun butir-butir soal tes.
5. Melakukan penelaahan atau pengkajian butir-butir soal.
6. Melakukan revisi butir-butir soal tes.
Suatu tes dapat dikatakan baik bilamana tes tersebut memiliki ciri sebagai alat ukur yang baik. Kriterianya adalah memiliki validitas yang cukup tinggi,
memiliki reliabilitas yang baik, memiliki nilai kepraktisan. Chabib Thoha, 1991: 109. Oleh karena penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa tes
commit to user
diagnostik berbentuk essay uraian untuk mengetahui letak kesulitan yang akan menyebabkan kesalahan yang dialami oleh siswa, dan karena letak kesalahan
tidak berhubungan dengan skor maka uji reliabilitas dan kepraktisan tidak perlu dilakukan. Yang akan dilakukan adalah uji validitas yaitu berupa validitas isi.
Validitas sering diartikan dengan keshahihan. Suatu alat ukur disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak mengukur
obyek yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu. Artinya ada kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran
pengukuran. Sedangkan validitas isi atau content validity atau validitas tes mempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu mencerminkan isi
kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.
Chabib Thoha, 1991: 111 Uji validitas dilakukan dengan penelaahan atas pengkajian butir-butir tes
oleh validator yang telah ditentukan tanpa pengujian statistik Nana Sudjana, 1991: 144. Validator tersebut terdiri dari orang yang ahli dalam mata pelajaran
sistem persamaan linear dan juga ahli dalam pendidikan agar dapat menilai susunan dari instrumen itu sendiri dan bersedia untuk mengevaluasi isi instrumen.
Maka dari itu, orang yang berkompeten dengan masalah dalam penelitian ini adalah dosen program studi matematika dan guru matematika SMP dimana
penelitian dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, draft tes hasil pengembangan instrumen ini dapat dilihat pada lampiran.
F. Validasi Data
Menurut Lexy J. Moleong 2007 untuk menentukan keabsahan temuan ada beberapa teknik pemerikasaan yaitu: 1 perpanjangan keikutsertaan, 2
ketekunan pengamatan, 3 triangulasi, 4 pengecekan sejawat, 5 kecukupan referensial, 6 kajian kasus negatif, dan 7 pengecekan anggota.
Dalam penelitian kualitatif kesahihan data dapat diperoleh melalui triangulasi triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi teori dan triangulasi
metodologi, draft studi direview informan kunci, dan mengembangkan member chek tim pedoman penulisan skripsi, 2009 : 16.
Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan