commit to user
111 Tabel 3. Perolehan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Cerpen pada Kondisi Awal
No Uraian Pencapaian Hasil
Jumlah Nilai
1 Siswa yang memperoleh nilai di bawah 70
20 2
Siswa yang memperoleh nilai di atas atau sama dengan 70 14
3 Nilai rata-rata
68,44 4
Ketuntasan klasikal 41,18
Berdasar pada analisis di atas, dapat dikemukakan dua hal pokok yang perlu diatasi, yaitu pembelajaran menulis cerpen yang konvensional serta kemampuan
menulis cerpen siswa yang rendah. Implikasinya, tindakan perlu dilakukan untuk mengatasi dua hal tersebut. Untuk itulah peneliti berdiskusi dengan guru untuk
merencanakan langkah selanjutnya pada Rabu, 8 September 2010.
C. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Berdasar pada survei awal yang dilakukan dari kegiatan pratindakan, diketahui bahwa ada dua permasalahan utama yang menyebabkan siswa tidak
mencapai batas minimal ketuntasan belajar. Permasalahan pertama adalah proses pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran ini menyebabkan siswa tidak aktif
dalam pembelajaran. Permasalahan kedua adalah kemampuan menulis cerpen yang rendah.
commit to user
112 Bertolak dari hasil analisis itulah, peneliti berasumsi bahwa tindakan perlu
dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tahap pertama dari siklus I adalah perencanaan tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 September
2010 di sekolah dengan Bapak Drs. Wahyudi Sri Handoko. Pada kesempatan tersebut peneliti berdiskusi dengan guru. Hal-hal yang didiskusikan antara lain: 1 peneliti
menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian yang dilakukan, 2 peneliti mengusulkan diterapkannya metode peta pikiran mind mapping dalam pembelajaran
menulis cerpen serta menjelaskan cara penerapannya, 3 peneliti dan guru bersama- sama menyusun RPP untuk siklus I, 4 peneliti dan guru bersama-sama merumuskan
indikator pencapaian tujuan, 5 guru dan peneliti bersama-sama membuat lembar penilaian siswa yaitu instrumen penelitian berupa tes dan nontes. Instrumen tes
digunakan untuk menilai cerpen yang ditulis siswa. Instrumen nontes digunakan untuk menilai sikap siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Instrumen nontes ini
berbentuk pedoman observasi, dan 6 menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. Adapun urutan tindakan yang direncanakan diterapkan dalam siklus I
sebagai berikut: 1 Guru mengondisikan kelas;
2 Guru melakukan apersepsi mengenai pengalaman siswa dalam menulis cerpen melalui kegiatan tanya jawab;
3 Guru menerangkan unsur intrinsik cerpen dan cara membuat peta pikiran; 4 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok;
5 Guru membagikan cerpen, contoh peta pikiran, dan kertas kuarto;
commit to user
113 6 Guru menugaskan siswa untuk menganalisis unsur intrinsik cerpen dalam bentuk
peta pikiran; 7 Guru menugaskan perwakilan kelompok untuk membacakan hasil pekerjaan di
depan kelas; 8 Guru menugaskan siswa untuk menulis cerpen berdasarkan peta pikiran yang
telah dibuat; 9 Guru mengumpulkan cerpen siswa;
10 Guru menyimpulkan pembelajaran, siswa boleh bertanya; 11 Guru menutup pelajaran.
Dari kegiatan diskusi disepakati pula bahwa tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pada hari Selasa, 14 September 2010
dan Rabu, 15 September 2010.
b. Pelaksanaan Tindakan I