Analisis dan Refleksi Siklus I

commit to user 117 menyelesaikan tugas karena tugas dikumpulkan pada hari itu juga. Peta pikiran yang dibuat siswa dikumpulkan sesaat setelah bel ganti jam pelajaran berbunyi. Pada pertemuan kedua guru membuka pelajaran seperti biasanya, melakukan presensi dengan jumlah siswa yang hadir 34 orang. Langkah selanjutnya guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tetapi siswa belum ada yang bertanya kemudian menugaskan siswa untuk mengembangkan peta pikiran yang dibuat menjadi sebuah cerpen dengan tema yang sama. Kegiatan ini dilakukan secara individu. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 50 menit. Sepuluh menit terakhir, cerpen dikumpulkan. Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis cerpen. Beberapa siswa mengungkapkan bahwa mereka masih kesulitan menulis cerpen. Meskipun tema sudah ditentukan siswa masih kesulitan untuk mengembangkan.

d. Analisis dan Refleksi

Dari hasil pengamatan peneliti pada tindakan siklus I, dapat dikemukakan bahwa kualitas pembelajaran menulis cerpen belum mengalami peningkatan yang cukup berarti. Hal ini ditandai oleh: 1 Keaktifan siswa dalam pembelajaran belum maksimal. Situasi pembelajaran masih terlihat pasif. Guru menerangkan dan murid mendengarkan. Guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga siswa mendapatkan kesempatan yang terbatas untuk turut aktif dalam pembelajaran. commit to user 118 2 Siswa kurang memperhatikan pembelajaran. Beberapa siswa sibuk melakukan aktivitasnya sendiri. Siswa terlihat berkonsentrasi dan memperhatikan pembelajaran saat kegiatan berlangsung. 3 Siswa kurang berminat dan kurang termotivasi mengikuti pembelajaran. Hal ini diindikasikan dari sikap siswa yang tampak bosan, mengantuk atau menopang dagu saat guru menyampaikan materi. 4 Guru belum mampu mengelola kelas dengan baik. Guru belum mampu menciptakan situasi pembelajaran yang mendukung siswa untuk aktif, berkonsentrasi, serta termotivasi untuk belajar. Guru masih menggunakan metode ceramah yang monoton. Metode yang bersifat satu arah ini menyebabkan interaksi antara guru dan siswa kurang. Guru tidak banyak memberikan balikan atau penguatan. Hal ini menyebabkan siswa tidak mengetahui kekurangan-kekurangan dalam cerpen yang dibuatnya. Di samping itu, siswa kurang termotivasi untuk menulis cerpen. Berdasarkan analisis tersebut, berikut ini dikemukakan refleksi dari kekurangan yang ditemukan. 1 Guru diharapkan untuk lebih banyak berinteraksi dengan siswa. Salah satunya dengan berkeliling kelas untuk memantau siswa saat mengerjakan tugas. Dengan interaksi ini, siswa merasa lebih diperhatikan oleh guru sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. 2 Guru perlu memperbaiki teknik mengajar yang diterapkan. Ceramah dapat dibuat dengan lebih bervariasi baik dengan selingan humor atau kegiatan tanya jawab. commit to user 119 3 Guru diharapkan lebih banyak memberikan balikan dan penguatan pada cerpen siswa. Balikan serta penguatan yang diberikan guru akan membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Adapun dari cerpen yang ditulis siswa pada siklus I, diketahui bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis siswa. Skor dalam tiap aspek penulisan cerpen mengalami peningkatan meskipun dalam skala kecil. Hal ini ditandai dengan meningkatnya sejumlah indikator dalam aspek penulisan cerpen yang meliputi isi, organisasi, pengembangan bahasa, kosakata dan mekanik meskipun masih ditemui beberapa kekurangan, yaitu: 1 Siswa masih kesulitan untuk membuat peta pikiran. Hal ini disebabkan oleh contoh peta pikiran yang diberikan guru masih sangat terbatas; satu contoh peta pikiran untuk satu kelompok. Hal ini dapat diatasi misalnya dengan memberikan contoh peta pikiran untuk masing-masing siswa. 2 Cerpen yang ditulis siswa sebagian besar sama. Kesamaan ini disebabkan siswa menulis cerpen berdasarkan peta pikiran yang dibuat secara berkelompok dengan unsur intrinsik yang ditentukan. Siswa kurang bisa berkreasi dengan teknik yang diberikan guru tersebut. Oleh karenanya, tema serta unsur intrinsik cerpen yang akan dibuat dibebaskan bagi siswa. Di samping itu, kegiatan membuat peta pikiran sebaiknya dilaksanakan secara individu. Siswa dianjurkan bertanya pada guru jika menemui kesulitan agar tidak mengganggu siswa lain. Dibandingkan dengan nilai pretes menulis cerpen, nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 3,21 poin dari 68,44 menjadi 71,65. Nilai tertinggi yang diraih siswa adalah 80. Adapun nilai terendah siswa adalah 57. Adapun peningkatan commit to user 120 keterampilan menulis cerpen siswa tercermin dari perolehan nilai menulis cerpen pada siklus I berikut ini. Tabel 4. Perolehan Nilai Tes Keterampilan Menulis Cerpen pada Siklus I No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah Nilai 1 Siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 11 2 Siswa yang memperoleh nilai di atas atau sama dengan 70 23 3 Nilai rata-rata 71,65 4 Ketuntasan klasikal 67,65 Hasil tes yang disajikan pada tabel di atas, menunjukkan sejumlah 11 siswa mendapat nilai kurang dari 70. Sebanyak 23 siswa mendapat nilai 70 atau lebih. Nilai rata-rata kelas 71,65. Ketuntasan secara klasikal sebesar 67,65 lihat Lampiran .... Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus I dikatakan berhasil akan tetapi belum mencapai hasil yang maksimal. Peningkatan memang terjadi pada beberapa indikator yang telah ditentukan pada survei awal. Akan tetapi, nilai ketuntasan klasikalnya baru 67,65. Oleh karena itulah, siklus II sebagai perbaikan proses pembelajaran pada siklus I perlu dilaksanakan. Pelaksanaan siklus II ini disetujui oleh guru setelah peneliti mengajukan hasil analisis dan refleksi siklus I pada Kamis, 16 September 2010. Akan tetapi, karena adanya kegiatan ujian tengah semester gasal, tindakan siklus II direncanakan dilaksanakan pada bulan Oktober 2010. commit to user 121

2. Siklus II