commit to user
130
3. Siklus III
a Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, disepakati bahwa Siklus III perlu dilaksanakan. Persiapan dan perencanaan tindakan dilakukan pada hari Sabtu, 16
Oktober 2010 di ruang guru SMP Negeri 4 Sukoharjo. Dalam kesempatan ini, peneliti kembali menyampaikan hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran menulis
cerpen yang dilakukan pada siklus II. Pada guru yang bersangkutan disampaikan segala kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran menulis cerpen yang telah
dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, akhirnya disepakati hal–hal yang sebaiknya
dilakukan guru dalam pembelajaran menulis cerpen. Guru memaksimalkan tindakan yang telah dilakukan dalam siklus II, yaitu lebih berinteraksi dengan siswa,
memberikan motivasi, memberikan balikan dan penguatan pada cerpen siswa serta memberikan reward bagi siswa. Untuk meningkatkan kualitas cerpen siswa, guru
menyampaikan kembali materi langkah-langkah menulis cerpen. Materi pada siklus ini lebih difokuskan pada alur serta konflik cerita. Peneliti dan guru kemudian
menyusun RPP menulis cerpen dengan menerapkan metode peta pikiran mind mapping. Pembelajaran menulis cerpen di siklus III ini rencananya akan
dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut: 1 Guru mengondisikan kelas.
2 Guru memberikan reward untuk memotivasi siswa. 3 Guru membagikan cerpen yang telah direfleksi pada siklus II.
commit to user
131 4 Guru menugaskan beberapa siswa untuk membacakan cerpen di depan kelas
kemudian merefleksi cerpen tersebut. 5 Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis cerpen pada
siklus II. 6 Guru mengulas materi alur dan konflik cerpen.
7 Guru menugaskan siswa untuk membuat peta pikiran dengan tema bebas. 8 Guru menugaskan siswa untuk memperbaiki cerpen yang telah dibuat dengan
terlebih dahulu melengkapi peta pikirannya, 9 Guru mengumpulkan cerpen siswa.
10 Guru menyimpulkan pembelajaran, siswa boleh bertanya. 11 Guru menutup pelajaran.
Disepakati pula bahwa tindakan pada siklus III dilaksanakan pada Selasa, 19 Oktober 2010 dan Rabu, 20 Oktober 2010.
b Pelaksanaan Tindakan
Seperti yang telah direncanakan tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu Selasa, 19 Oktober 2010 dan Rabu, 20 Oktober 2010 di ruang
kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo. Pada pertemuan pertama, tindakan dilaksanakan pada pukul 8.20 – 9.20 jam ke 3 – 4.
Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis cerpen pada tindakan siklus III ini adalah sebagai berikut: 1 guru membuka pelajaran
dengan mengucap salam, 2 guru mengondisikan kelas dengan melakukan presensi,
commit to user
132 3 guru menjanjikan reward bagi siswa untuk membangkitkan motivasi, 4 guru
membagikan peta pikiran dan cerpen yang telah direfleksi, 5 guru menugaskan beberapa siswa untuk membacakan cerpennya di depan kelas kemudian merefleksi
cerpen tersebut, 6 guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis cerpen pada siklus II, 7 guru mengulas materi alur dan konflik cerpen, 8 guru
menugaskan siswa untuk memperbaiki cerpen yang telah direfleksi dengan terlebih dahulu melengkapi peta pikirannya. Tepat saat bel berbunyi, cerpen dikumpulkan.
Pembelajaran dilanjutkan keesokan harinya Rabu, 20 Oktober 2010 pukul 10.00 – 10.40 WIB jam ke 5.
Pada pertemuan yang kedua ini, guru tidak lagi memberikan materi menulis cerpen karena evaluasi telah dilakukan pada pertemuan pertama. Pada pertemuan
kedua, guru mengumumkan cerpen terbaik karangan siswa. Sebelumnya, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam seperti biasanya kemudian guru
mengondisikan kelas dengan melakukan presensi. Selanjutnya, guru mengumumkan cerpen terbaik karangan siswa. Cerpen tersebut dibacakan di depan kelas. langkah
selanjutnya, guru menugaskan siswa untuk mengisi angket yang disiapkan oleh peneliti. Angket tersebut bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap
pembelajaran menulis cerpen. Pada kesempatan tersebut, peneliti menyampaikan terima kasih pada siswa serta guru yang telah membantu penelitian.
Dalam tahap ini, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran menulis cerpen di dalam kelas, sedangkan peneliti hanya bertindak
commit to user
133 sebagai partisipan pasif yang memantau serta mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran
c Observasi
Observasi dilaksanakan saat pembelajaran menulis cerpen dengan metode peta pikiran mind mapping berlangsung yaitu pada Selasa, 19 Oktober 2010 pukul
8.20 – 9.20 WIB jam ke 3 - 4 dan Rabu, 20 Oktober 2007 pukul 10.00 - 10.40 WIB jam ke 5. Seperti pada siklus sebelumya, observasi difokuskan pada situasi
pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Dalam observasi ini, peneliti menggunakan
pedoman observasi sebagaimana terlampir. Pada saat observasi, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di bangku paling belakang. Sesekali, peneliti
berada di samping kelas untuk mengambil gambar. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh hasil sebagai berikut.
Tindakan dalam siklus III dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada Selasa, 19 Oktober 2010 dan Rabu, 20 Oktober 2010 di ruang kelas VIII A SMP Negeri 4
Sukoharjo. Dalam kegiatan ini, guru mengaplikasikan solusi yang telah disepakati dengan peneliti untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran menulis
cerpen pada siklus II. Pada awal pembelajaran Selasa, 19 Oktober 2010 guru mengucapkan salam kemudian menanyakan siswa yang tidak masuk. Pada hari itu,
semua siswa masuk. Pada kegiatan awal ini siswa terlihat bersemangat. Langkah selanjutnya, guru memberitahuka bahwa guru akan memberikan reward berupa
commit to user
134 bingkisan untuk siswa yang mendapatkan nilai tertinggi. Di samping itu, guru
menjanjikan akan mengirimkan cerpen terbaik siswa ke media massa. Beberapa siswa bersemangat dengan motivasi yang disampaikan guru. Hal ini terlihat dari sejumlah
pertanyaan serta tanggapan yang dilontarkan siswa. Selanjutnya, guru membagikan cerpen yang ditulis siswa pada siklus II. Guru
menugaskan pada beberapa siswa untuk membacakan cerpen mereka di depan kelas. Cerpen yang dibacakan adalah lima cerpen terbaik karya siswa pada siklus II
kemudian siswa menyimak refleksi yang dilakukan guru pada cerpen yang dibacakan Refleksi selain dilakukan guru secara tertulis pada cerpen siswa juga dilakukan secara
lisan. Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapi saat menulis cerpen pada siklus II. Teknik
yang digunakan guru pada tahap ini adalah tanya jawab. Guru berupaya agar seluruh siswa mau mengungkapkan pendapat baik dalam bentuk pertanyaan maupun
pernyataan. Pada tahap ini, posisi guru tidak hanya berada di depan kelas tetapi berkeliling kelas. Pada tahap ini, siswa tampak aktif. Dari pantauan peneliti dengan
menggunakan lembar observasi diketahui terjadi peningkatan sebesar 11 dari 21 siswa yang aktif menjadi 24 siswa yang aktif. Perhatian siswa pada pembelajaran pun
meningkat terlebih saat siswa membacakan cerpen di depan kelas dan direfleksi oleh guru. Dari pantauan peneliti pula diketahui bahwa 100 siswa memperhatikan
pembelajaran. Ini berarti minat siswa mengalmi peningktan yang cukup tajam dari siklus sebelumnya sebesar 20.
commit to user
135 Setelah itu, guru mengulas alur serta konflik dalam cerita. Siswa terlihat
serius. Beberapa siswa tampak mencatat keterangan guru. Tidak ada siswa yang tampak enggan dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Setelah itu, guru menugaskan
pada siswa untuk memperbaiki cerpen yang ditulis pada siklus II. Sebelumnya, siswa diminta untuk melengkapi peta pikiran yang telah dibuat sesuai dengan kreativitas
mereka. Sementara siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling dan memberi arahan pada beberapa siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri setelah guru mengumpulkan
cerpen yang telah ditulis siswa. Tindakan III dilanjutkan keesokan harinya pada hari Rabu, 20 Oktober 2010 pukul 10.00-10.40. pertemuan kedua ini berlangsung hanya
selama satu jam pelajaran karena guru pengampu akan mengikuti rapat pada jam 11.00 WIB.
Seperti biasanya, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Seluruh siswa hadir pada hari itu.
Pada pertemuan tersebut guru tidak lagi memberikan materi tentang menulis cerpen karena evaluasi telah dilakukan pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini,
guru mengumumkan cerpen terbaik karangan siswa. Cerpen tersebut dibacakan di depan kelas. kepada tiga peraih nilai tertinggi, guru memberikan reward serta
menjanjikan kepada 10 penulis cerpen terbaik untuk mengirimkan karya mereka ke media massa. Langkah selanjutnya, guru menugaskan siswa untuk mengisi angket
yang disiapkan oleh peneliti. Angket tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui sikap serta minat mereka terhadap pembelajaran menulis cerpen pasca tindakan
berupa penerapan metode peta pikiran mind mapping. Pada kesempatan tersebut,
commit to user
136 peneliti menyampaikan terima kasih pada siswa serta guru yang telah membantu
penelitian. Tepat pukul 10.40 WIB pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan salam. Dalam tahap ini, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan
pembelajaran menulis cerpen di dalam kelas, sedangkan peneliti hanya bertindak sebagai partisipan pasif.
d Analisis dan Refleksi
Dari hasil pengamatan peneliti pada tindakan siklus III dapat dikemukakan sebagai berikut.
Kualitas pembelajaran menulis cerpen mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari tercapainya sejumlah indikator yang telah ditetapkan, seperti
meningkatnya keaktifan, perhatian serta konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Di samping itu, kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam siklus II telah dapat diatasi
dengan baik oleh guru pada siklus III. Teknik-teknik yang diterapkan guru terbukti dapat meningkatkan keaktifan, partisipasi, minat serta perhatian siswa terhadap
pembelajaran. Adapun dari cerpen yang ditulis siswa pada siklus III, diketahui bahwa terjadi
peningkatan kemampuan menulis siswa. Skor dalam tiap aspek penulisan cerpen mengalami peningkatan meskipun cerpen yang dihasilkan siswa belum sempurna.
Beberapa kesalahan yang masih ditemui siswa adalah aspek mekanik yang meliputi kesalahan pada ejaan serta tanda baca serta kekurangtajaman konflik yang diciptakan.
Beberapa cerpen memiliki ending yang tergesa-gesa sehingga terkesan tidak logis.
commit to user
137 Pada siklus ini, masing-masing skor siswa meningkat semua siswa telah mencapai
batas minimal 70. Dari wawancara yang dilakukan pada lima siswa tersebut, diketahui bahwa
sebenarnya mereka tidak berminat pada pembelajaran menulis cerpen. Mereka menganggap menulis cerpen adalah kegiatan yang sangat sulit untuk dilakukan.
Meskipun begitu, siswa tersebut memiliki sikap yang positif terhadap pembelajaran terbukti dari perhatian mereka pada pembelajaran menulis cerpen yang berlangsung.
Peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa ini dapat dilihat pada capaian skor menulis berikut ini.
Tabel 6. Perolehan Nilai Tes Keterampilan Menulis Cerpen pada Siklus III
No Uraian Pencapaian Hasil
Jumlah Nilai
1 Siswa yang memperoleh nilai di bawah 70
2 Siswa yang memperoleh nilai di atas atau sama dengan 70
34 3
Nilai rata-rata 76,88
4 Ketuntasan klasikal
100 Hasil pada tabel di atas, menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mendapat
nilai kurang dari di bawah 70. Sebanyak 34 siswa mendapat nilai 70 atau lebih. Secara individual, semua siswa telah memenuhi batas tuntas. Nilai rata-rata kelas
76,88. Ketuntasan secara klasikal sebesar 100 lihat Lampiran .... Berdasarkan
hasil tersebut, dapat diketahui bahwa nilai rerata maupun ketuntasan klasikal yang dicapai siswa telah memenuhi indikator kinerja.
commit to user
138 Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus III
dikatakan berhasil. Peningkatan terjadi pada beberapa indikator dibandingkan siklus sebelumnya. Nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikal telah mencapai sesuai
dengan indikator kinerja. Meskipun demikian, penelitian dipandang cukup untuk dilaksanakan mengingat kesempatan yang diberikan kepala sekolah untuk
melaksanakan tindakan telah habis.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasar pada permasalahan yang dirumuskan dalam bagian pendahuluan serta paparan hasil penelitian, berikut ini dijabarkan pembahasan hasil penelitian yang
meliputi kualitas pembelajaran dan keterampilan menulis cerpen siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo.
1. Kualitas Pembelajaran Menulis Cerpen
Tindakan-tindakan berupa penerapan metode peta pikiran mind mapping yang dilaksanakan dalam tiap siklus mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
menulis cerpen siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat pada indikator-indikator berikut:
a. Keaktifan Siswa Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen mengalami peningkatan.
Hal ini terlihat dari antusiasme siswa untuk bertanya serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan tanpa rasa enggan. Hal ini berbeda dengan kondisi awal pembelajaran
menulis cerpen sebelum tindakan. Dari pantauyan peneliti, keaktifan siswa pada