IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN Lanjutan

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Ekshibit E12 Exhibit E12 PT PROVIDENT AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PROVIDENT AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued b. Dasar Konsolidasian b. Basic of Consolidation Kombinasi Bisnis Business Combinations Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 Revisi 2010, “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahunperiode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. The Company and subsidiary have prospectively adopted PSAK No. 22 Revised 2010, “Business Combinations”, which is applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year commencing on or after 1 January 2011. PSAK No. 22 Revisi 2010 menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. PSAK No. 22 Revised 2010 stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 Revisi 2010, sejak 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak: Menghentikan amortisasi goodwill; Mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 Revisi 2009, “Penurunan Nilai Aset”. In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 Revised 2010, since 1 January 2011, the Company and subsidiaries: Ceased the goodwill amortization; Eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and Performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 Revised 2009, “Impairment of Assets”. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 Revisi 2010 tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. As described herein, the adoption of PSAK No. 22 Revised 2010 has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures in the consolidated financial statements. Sejak tanggal 1 Januari 2011 Since 1 January 2011 Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang terindentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya- biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Business combinations are accounted using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date, and the amount of any NCI in the acquiree company. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree company either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.