Petrosea Tbk PTRO Harum Energy Tbk HRUM Golden Energy Mines Tbk

kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam PN TABA. Tahun 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan. Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batu bara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.

4. Petrosea Tbk PTRO

Petrosea Tbk PTRO didirikan tanggal 21 Februari 1972 dalam rangka Penanaman Modal Asing “PMA” dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1972. Kantor pusat PTRO terletak di Indi Bintaro Office Park, Gedung B,Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7A6, Sektor VII, Tang Sel,15224 dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Gedung Graha Bintang, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Petrosea Tbk 31052015, antara lain: PT Indika Energy Tbk INDY induk usaha 69,80 dan Lo Kheng Hong 10,45. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTRO terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. Saat ini, PTRO menyediakan jasa pertambangan terpadu: pit-to-port maupun life-of-mine service di sektor industri batubara, minyak dan gas bumi di Indonesia. Tahun 1990, Universitas Sumatera Utara PTRO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTRO IPO kepada masyarakat sebanyak 4.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp9.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 21 Mei 1990.

5. Harum Energy Tbk HRUM

PT harum Energy didirikan pada tanggal 12 Oktober 1995 berdasarkan Akta Notaris No.79 yang dibuat dihadapan notaris Eliwaty Tjitra, S.H. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Kegiatan usaha perusahaan adalah pertambangan, perdagangan, dan jasa. Perusahaan melakukan penawaran umum atas 500.000.000 lembar saham kepada masyarakat pada tanggal 25 Januari 2006. Kantor pusat perusahaan berada di Jakarta.

6. Golden Energy Mines Tbk

PT. Golden Energy Mines Tbk. GEMS mengoperasikan pertambangan batubara termal dengan proyek batubara seluruhnya berlokasi di Indonesia yang tersebar di Sumatra Selatan, Kalimantan Selantan, dan Kalimantan Tengah. GEMS beroperasi sebagai anak usaha dari PT. Dian Swastatika Sentosa. Perusahaan didirikan pada tahun 1997 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. GEMS tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 November 2011 pada papan utama. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GEMS bergerak dalam bidang pertambangan melalui penyertaan pada anak usaha dan perdagangan batubara serta perdagangan lainnya. Pada tahun 2014 GEMS memproduksi 6,58 juta ton dengan volume penjualan sebesar 9 juta ton. Adapun Universitas Sumatera Utara penjualan batubara GEMS 59,99 untuk diekspor dan sisanya 40,01 untuk domestik. Pada tanggal 09 Nopember 2011, GEMS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GEMS IPO kepada masyarakat sebanyak 882.353.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp2.500,- per saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 17 Nopember 2011

7. PT Elnusa Tbk ELSA