Pembahasan 1. Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen

Asset, Growth dan Size mampu menjelaskan Dividend Payout Ratio secara simultan sebesar 53,00 , sisanya sebesar 47.00 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.7 Pembahasan 1. Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen

Menurut Fitria 2014 likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Likuiditas perusahaan yang diukur dengan current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan margin of safety kreditur jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel current ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Variabel current ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan dividen mendukung hasil penelitian Fitria 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat likuiditas tidak berarti mempengaruhi besar kecilnya pembayaran dividen pada perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia., sehingga perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik belum tentu memiliki tingkat pembayaran dividen yang baik pula. Hal ini dikarenakan likuiditas bukan digunakan untuk membayar dividen tetapi dialokasikan pada pembelian aktiva tetap atau aktiva lancar yang permanen. Guna memanfaatkan kesempatan investasi yang ada serta untuk biaya operasional. Namun hal ini tidak sejalan dengan Hendrianto 2015 Universitas Sumatera Utara yang menyatakan bahwa current ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio.

2. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial diketahui bahwa Debt to Total Asset dan Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang profitable memiliki lebih banyak earnings yang tersedia untuk investasi dan cenderung membangun ekuitas mereka relatif terhadap suatu perusahaan. Oleh karena itu, semakin rendah leverage, akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima, karna kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen. Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Setiawan 2015 dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Namun hal ini tidak sejalan dengan Susanti 2015 yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio. Universitas Sumatera Utara

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen

Profitablitias merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Analisis profitabilitas memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan perusahaan memperoleh laba dan sejauh mana keefektifan perusahaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial diketahui bahwa Return on Asset dan Return on Equity berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan Susanti 2015 yang menyatakan bahwa apabila perusahaan memiliki laba yang semakin tinggi maka perusahaan akan menggunakan laba tersebut untuk kegiatan operasi perusahaan atau untuk investasi sehingga akan mengurangi pembayaran dividen. Alasannya, profitabilitas tidak selamanya mempengaruhi kebijakan dividen terutama pada perusahaan yang sudah lama dan berada pada tahap maturity, perusahaan-perusahaan ini telah memiliki banyak cadangan laba yang dapat digunakan baik untuk diinvestasikan kembali maupun dibagikan dalam bentuk dividen tanpa harus merubah proporsi dividen pemegang saham yang sebagian besar juga merupakan pemegang saham pengendali tanpa bergantung pada besarnya profitabilitas yang diperoleh perusahaan . Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Wahyuni 2015 yang menyatakan bahwa semakin besar profitabilitas perusahaan, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen kepada investor semakin besar.

4. Pengaruh

Growth terhadap Kebijakan Dividen Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen pada Universitas Sumatera Utara perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Tidak ditemukannya pengaruh yang signifikan dari variabel growth karena perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang termasuk dalam kategori perusahaan besar. Perusahaan besar cenderung memiliki alternatif pendanaan yang lebih banyak, sehingga perusahaan menjadi kurang bergantung pada pendanaan internal. Ketika perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk membiayai pertumbuhannya, maka perusahaan tidak mengurangi porsi dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham melainkan akan mencari pendanaan eksternal di pasar modal. Tanda negatif pada koefisien regresi variabel growth sesuai dengan asumsi semula bahwa growth akan berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Tanda negatif pada penelitian ini dengan alasan bahwa manajer dalam bisnis perusahaan dengan memperhatikan pertumbuhan lebih menyukai untuk menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam growth secara keseluruhan. Menurut teori residual dividen, perusahaan akan membayar dividennya jika hanya tidak memiliki kesempatan investasi yang menguntungkan sehingga terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan aset dan pembayaran dividen. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dan Wardhani 2014. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan Nurmaida 2015 yang menyatakan bahwa growth berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio . Universitas Sumatera Utara

5. Pengaruh COL

Collaterizable Aset terhadap Kebijakan Dividen Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel COL berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen tahun 2011-2015 pada perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia, yang memiliki arti bahwa semakin besar collaterizable assets akan meningkatkan pembayaran dividen pada perusahaan dan pengaruhnya terhadap dividend payout ratio sangat besar. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 yang menyatakan bahwa variabel collaterizable assets memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap dividend payout ratio. Collaterizable asset yang besar dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditur dengan jumlah yang agak besar juga, sebab jumlah aset yang besar dapat digunakan jaminan atas pinjaman yang besar. Dengan pinjaman yang diperoleh perusahaan dapat menginvestasikan pada proyek yang memberikan keuntungan yang besar, sehingga hal ini akan meningkatkan keuntungan perusahaan, oleh karena itu pembayaran dividen kepada pemegang saham akan besar pula. Dan dengan collaterizable asset yang besar akan mengurangi agency problem antara pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga agency cost akan semakin kecil. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Numaida 2015. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa semakin tinggi Collateralizable Assets COL yang dimiliki suatu perusahaan akan mengakibatkan meningkatnya dividend payout ratio. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Zurigat dan Khaled 2013 yang menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara collaterizable asset berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio .

6. Pengaruh

Firm Size terhadap Kebijakan Dividen Tanda positif pada koefisien variabel sesuai dengan asumsi semula yaitu bahwa semakin besar firm size atau ukuran suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula dividen yang dibagikan. Tanda positif pada firm size berarti bahwa perusahaan berusaha meningkatkan asetnya melalui penjualan yang akan berpengaruh terhadap ukuran perusahaan. Karena dengan semakin tingginya tingkat penjualan maka diharapkan akan banyak dana yang masuk sehingga pembayaran dividen akan lebih besar pula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi size, semakin tinggi Dividend Payout Ratio DPR. Besarnya perusahaan berperan dalam besarnya rasio pembayaran dividen. Perusahaan yang besar cenderung mempunyai akses yang lebih mudah dalam pasar modal, sehingga perusahaan dapat membayarkan dividen yang lebih besar dari laba yang diperolehnya sehingga mengurangi ketergantungan pada pendanaan internal. Hasil temuan dari hasil penelitian ini mendukung temuan dari Zurigat dan Khaled 2015 dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa size memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR. Hal ini tidak sejalan dengan Ahmad dan Wardhani 2014 yang menyatakan bahwa size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Secara simultan Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Growth, Collaterizable Asset dan Firm Size, berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia . 2. Secara parsial, Likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio DPR. Leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio DPR, Profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio DPR, Growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio DPR, Collaterizable Asset COL berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio DPR dan Firm Size berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio DPR pada perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah: 1. Hendaknya penelitian selanjutnya mengembangkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen karena variabel independen Universitas Sumatera Utara