65 sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Saat ini PT Timah Persero Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang
dalam proses mengembangkan usahanya di luar penambangan timah dengan tetap berpijak pada kompetensi yang dimiliki dan dikembangkan.
4.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan antara lain frekuensi
tendensi sentral mean, median, modus, disperse deviasi standar, variance, dan pengukur-pengukur bentuk seperti measures of sharpe. Dalam penelitian ini,
variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif ini adalah DPR, Current Ratio, Debt to Equity Ratio
DER, Return on Asset ROA, Return on Equity
ROE, Growth, Collaterizable Asset COL, dan Firm Size.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif DPR, Current Ratio, Debt to Equity Ratio
DER, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Growth,
Collaterizable Asset COL, dan Firm Size
DPR CR
DAR DER
ROA ROE
Growth COL
Firm Size
Mean 2.465
0.826 1.013
0.329 2.537
2.248 2.189
1.341 18.200
Maximum 82.4
10.71 17.10
9.81 2.03
6.68 1.00
4.02 27.88
Minimum 14.6
0.77 0.05
0.11 0.01
0.02 0.01
0.10 12.84
Std. Deviasi 3.503
0.784 0.938
0.875 0.875
1.077 1.161
0.453 5.096
Obsevartio 45
45 45
45 45
45 45
45 45
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 data pengamatan yang diambil dari
laporan keuangan publikasi tahunan perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011-2015. Berikut interpretasi dari statisk
deskriptif pada Tabel 4.1 tersebut :
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel DPR dividend payout ratio memiliki nilai minimum 14.6 yang
diperoleh PT. Elnusa Tbk ELSA pada tahun 2013 dengan dividend per share Rp.15.111.000 dan earning per share Rp.32,82, PT.Adaro Energy Tbk
ADRO tahun 2013 memiliki nilai minimum 21.9 dengan dividend per share
Rp.35.185.000 dan earning per share Rp.11,20, dan pada perusahaan Petrosea Tbk PTRO pada tahun 2012 memiliki nilai minimum 30,1
dengan dividend per share Rp.21.057.000 dan earning per share Rp.0,487, sedangkan nilai DPR maksimum adalah 82,4 yang diperoleh oleh Golden
Energy Mines GEMS pada tahun 2014 dengan dividend per share Rp.3.028.877 dan earning per share Rp.18,30, pada perusahaan Radiant
Utama Interisco Tbk RUIS tahun 2014 memiliki nilai maksimum 78,6 dengan dividend per share Rp.5.775.156 dan earning per share Rp.72,79
.
Dan pada PT.Tambang Batubara Tbk PTBA tahun 2012 memiliki nilai
maksimum 69,3 dengan dividend per share Rp. 1.613.116.000 dan earning
per share Rp.12,62. Diketahui rata-rata mean nilai DPR adalah 2,465 dan
standar deviasinya 3,503 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45. 2.
Variabel CR current ratio memiliki nilai minimum 0,77 yang diperoleh PT. Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS pada tahun 2014 dengan aktiva lancar
Rp.561.014.240.266 dan utang lancar Rp.728.273.748.903, pada perusahaan Timah Persero Tbk TINS pada tahun 2014 memiliki nilai minimum 0,91
dengan aktiva lancar Rp.3.200.301 dan utang lancar Rp.3.512.730 dan Elnusa Tbk ELSA pada tahun 2011 memiliki nilai minimum 1,25 dengan aktiva
lancar Rp2.476.571 dan utang lancar Rp.1.987.777, sedangkan nilai CR
Universitas Sumatera Utara
maksimum adalah 10,71 diperoleh oleh PT. Adaro Energy Tbk ADRO pada tahun 2015 dengan aktiva lancar Rp.4.866.110 dan utang lancar Rp.454.473,
Harum Energy Tbk HRUM pada tahun 2015 memiliki nilai maksimum 4,76 dengan aktiva lancar Rp.155.203.973 dan utang lancar Rp.32.609.650 dan
PT.Petrosea Tbk PTRO pada tahun 2011 memiliki nilai maksimum 3,35 dengan aktiva lancar Rp.377.298 dan utang lancar Rp.112.459. Rata-rata
mean nilai CR adalah 0,826 dan standar deviasinya 0,784 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.
3. Variabel DAR debt to total asset memiliki nilai minimum 0,05 yang
diperoleh Golden Energy Mines GEMS pada tahun 2014 dengan total utang Rp.67.581.886 dan total Aset Rp.1.315.639.491, Harum Energy Tbk HRUM
pada tahun 2011 memiliki nilai minimum 0,11 dengan total hutang Rp.45.159.139 dan total aset Rp.408.205.682 dan pada Indo Tambangraya
Megah Tbk ITMG tahun 2015 memiliki nilai minimum 0,19 dengan total utang Rp.343.806 dan total aset Rp.1.781.363, sedangkan nilai DAR
maksimum adalah 17,10 diperoleh oleh Golden Energy Mines Tbk GEMS pada tahun 2013 dengan total utang Rp.58.020.756 dan total aset
Rp.2.393.567.309, Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS pada tahun 2013 memiliki nilai maksimum 0,80 dengan total utang Rp.1.016.044.813.478 dan
total aset Rp.1.277.942.893.245 dan pada PT. PetroseaTbk PTRO tahun 2012 memiliki nilai maksimum 0,65 dengan total utang Rp.342.452 dan total
aset Rp.529.742 . Rata-rata mean nilai DAR adalah 1,013 dan standar deviasinya 0,938 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.
Universitas Sumatera Utara
4. Variabel DER debt to equity ratio memiliki nilai minimum 0,11 yang
diperoleh PT.Harum Energy Tbk HRUM pada tahun 2015 dengan total utang Rp.45.159.139 dan total ekuitas Rp.408.205.682, Golden Energy Mines
Tbk GEMS pada tahun 2014 memiliki nilai minimum 0,27 dengan total utang Rp.67.581.886 dan total ekuitas Rp.248.057.605 dan pada Timah
persero Tbk TINS tahun 2012 memiliki nilai minimum 0,34 dengan total utang Rp.1.542.807 dan total ekuitas Rp.4.558.200, sedangkan DER
maksimum adalah 9,81 yang diperoleh Golden Energy Mines Tbk GEMS pada tahun 2014 dengan total utang Rp.1.053.418.020.786 dan total ekuitas
Rp.2.968.975.546, PT Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS pada tahun 2012 memiliki nilai maksimum 3,92 dengan total utang Rp.933.324.871.170 dan
total ekuitas Rp.237.936.336.553 dan pada Petrosea Tbk PTRO tahun 2012 memiliki nilai maksimum 1,83 dengan total utang Rp.342.452 dan total
ekuitas Rp.187.290. Rata-rata mean DER adalah 0,329 dan standar deviasinya 0,875 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.
5. Variabel ROA return on asset memiliki nilai minimum 0,01 yang diperoleh
Harum Energy Tbk HRUM pada tahun 2014 dengan laba setelah pajak Rp.6.345.650 dan total aktiva Rp.444.106.858, Radiant Utama Interinsco Tbk
RUIS pada tahun 2014 memiliki nilai minimum 0,01 dengan laba bersih setelah pajak Rp.3.285.029 dan total aktiva Rp.1.266.471.270 dan pada Adaro
Energy Tbk ADRO tahun 2014 memiliki nilai minimum 0,05 dengan laba bersih setelah pajak Rp.321.639 dan total aktiva Rp.6.413.864, sedangkan
nilai ROA maksimum adalah 2,03 yang diperoleh Petrosea Tbk PTRO pada
Universitas Sumatera Utara
tahun 2011 dengan laba setelah pajak Rp.766.267 dan total aktiva Rp.377.298, Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG pada tahun 2011 memiliki nilai
maksimum 0,46 dengan laba bersih setelah pajak Rp.729.938 dan total aset Rp.1.578.474, dan pada Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA tahun
2014 memiliki nilai maksimum 0,36 dengan laba bersih setelah pajak Rp.4.141.132 dan total aset Rp.4.510.262. Rata-rata mean nilai ROA adalah
2,537 dan standar deviasinya 0,875 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45. 6.
Variabel ROE return on equity memiliki nilai minimum 0,02 diperoleh PT. Elnusa Tbk ELSA pada tahun 2011 dengan laba bersih setelah pajak
Rp.30.115 dan total ekuitas Rp.1.904.825, Harum Energy Mines Tbk HRUM pada tahun 2014 memiliki nilai minimum 0,03 dengan laba bersih
setelah pajak Rp.12.234.949 dan total ekuitas Rp.444.106.858, dan pada Petrosea Tbk PTRO tahun 2014 memiliki nilai minimum 0,06 dengan laba
bersih setelah pajak Rp.12.356 dan total ekuitas Rp.192.244, sedangkan nilai ROE maksimum adalah 6,68 diperoleh Golden Energy Mines Tbk GEMS
pada tahun 2014 dengan laba bersih setelah pajak Rp.167.110.818.904 dan total ekuitas Rp.248.057.605, Harum Energy Tbk HRUM pada tahun 2011
memiliki nilai maksimum 0,52 dengan laba bersih setelah pajak Rp.200.516.668 dan total ekuitas Rp.387.685.703 dan pada Indo Tambangraya
Megah Tbk ITMG tahun 2011 memiliki nilai maksimum 0,51 dengan laba bersih setelah pajak Rp.546.126 dan total ekuitas Rp.1.080.804 . Rata-rata
mean nilai ROE adalah 2,248 dan standar deviasinya 1,077 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.
Universitas Sumatera Utara
7. Variabel Growth memiliki nilai minimum 0,01 diperoleh Radiant Utama
Interinsco Tbk RUIS pada tahun 2014 dengan jumlah total aset Rp.1.266.471.770.861, Elnusa Tbk ELSA pada tahun 2012 memiliki nilai
minimum 0,02 dengan total aset Rp.4.294.557 dan pada Adro Energy Tbk ADRO tahun 2011 memiliki nilai minimum 0,02 dengan total aset
Rp.5.658.961, sedangkan nilai growth maksimum adalah 1,00 diperoleh dari Golden Energy Mines Tbk GEMS pada tahun 2012 dengan jumlah total aset
Rp.3.440.326.009, Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS pada tahun 2011 memiliki nilai maksimum 0,70 dengan total aset Rp.985.922.224.185 dan pada
Petrosea Tbk PTRO tahun 2012 memiliki nilai maksimum 0,66 dengan jumlah total aset Rp.377.298 .Rata-rata mean nilai growth adalah 2,189 dan
standar deviasinya 1,161 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45. 8.
Variabel COL collaterizable asset memiliki nilai minimum 0,10 diperoleh Tambang Batubara Bukit Asam PTBA pada tahun 2011 dengan aktiva tetap
Rp.1.139.424 dan total aset Rp.11.510.262, Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG pada tahun 2015 memiliki nilai minimum 0,14 dengan aktiva lancar
Rp.254.594 dan total aset Rp.1.781.363 dan pada Timah persero Tbk TINS tahun 2014 memiliki nilai minimum 0,20 dengan aktiva tetap Rp.2.017.066
dan total aset Rp.9.843.818, sedangkan nilai COL maksimum adalah 4,02 diperoleh Golden Energy Mines Tbk GEMS pada tahun 2013 dengan aktiva
tetap Rp.694.183.880.174 dan total aset Rp.2.393.567.309, Petrosea Tbk PTRO tahun 2011 memiliki nilai maksimum 0,67 dengan aktiva tetap
Rp.254.262 dan total aset Rp.377.298, dan pada Radiant Utama Interisco Tbk
Universitas Sumatera Utara
RUIS tahun 2015 memiliki nilai maksimum 0,43 dengan aktiva tetap Rp.474.338.230.928 dan total aset Rp.1.091.753.891.437. Rata-rata mean
nilai COL adalah 1,341 dan standar deviasinya 0,453 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.
9. Variabel Firm Size memiliki nilai minimum 12,84 diperoleh Petrosea Tbk
PTRO pada tahun 2011 dengan total aset Rp.377.298, Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG pada tahun 2013 memiliki nilai minimum 14,15 dengan
total aset Rp.1.392.140 dan pada Elnusa Tbk ELSA tahun 2014 memiliki nilai minimum 15,26 dengan total aset Rp.4.256.884, sedangkan nilai firm size
maksimum adalah 27,88 diperoleh Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS pada tahun 2013 dengan total aset Rp.1.277.942.893.245, Golden Energy Mines
Tbk GEMS pada tahun 2012 memiliki nilai maksimum 21,96 dengan total aset Rp.3.440.326.009 dan pada Harum Energy Mines Tbk HRUM tahun
2012 memiliki nilai maksimum 20,10 dengan total aset Rp.538.639.301. Rata- rata mean nilai firm size adalah 18,200 dan standar deviasinya 5,096 dengan
jumlah pengamatan sebanyak 45. Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa standar deviasi setiap variabel mengalami
fluktuasi yang mencerminkan adanya keberagaman data didalam penelitian ini. Apabila standar deviasi lebih besar daripada rata-rata maka tingkat penyebaran
data terhadap rata-rata tinggi karena data menyebar jauh dari rata-rata, begitu pun sebaliknya apabila standar deviasi lebih kecil dari rata-rata, maka tingkat
penyebaran data terhadap rata-rata rendah.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas