Waktu Faktor Rumah Sakit .1 Akses

spesialisnya yang lengkap. Fasilitas yang baik berupa alat pemeriksaan yang canggih dan lengkap dengan harga yang pantas. Kamar yang lebih lapang, bersih dan nyaman, makanan yang enak, dan lingkungan yang tenang dan nyaman. Fasilitas rumah sakit yang lengkap memberi kemudahan pada pasien sehingga tidak perlu dirujuk lagi ke rumah sakit yang lain.

4.2.2.4 Waktu

Waktu yang dimaksudkan adalah response time atau waktu yang dibutuhkan dalam merespon keluhan pasien oleh seluruh personal rumah sakit.

4.2.2.4.1 Perusahaan A

Hasil wawancara dengan SHO.A mengatakan bahwa : ” Cepat dan tepat”. SHO.A berpendapat waktu mempengaruhi keputusan kerja sama. Dr.A berpendapat bahwa : “Response time harus sesuai standar…cepat tanggap terhadap pasien… apalagi pada kasus emergensi, dokter dan perawat harus yang sudah terlatih” dr.A menginginkan response time yang sesuai standar, setiap rumah sakit mempunyai standar response time, dan itu harus dipatuhi untuk meningkatkan mutu rumah sakit. Dokter dan perawat yang terlatih bisa secara sigap dan cepat tanggap terhadap setiap kasus terutama kasus emergensi. Sedangkan K.A mengatakan bahwa : ”kalau dibel…cepatlah datang…artinya perlu bantuan…apalagi pas pergantian jaga…sering harus menunggu lama…hasil laboratorium dan foto juga jangan lama…supaya bisa cepat tau sakit apa dan apa obatnya”. Universitas Sumatera Utara K.A menginginkan perawat yang bisa cepat menanggapi setiap panggilan dari pasien, harus ada pengaturan tugas yang jelas dari perawat terutama untuk jam pergantian jaga. Hasil laboratorium dan radiologi juga harus cepat hasilnya untuk menunjang diagnosa dan terapi yang tepat. Rangkuman : Perusahaan A berkesimpulan kecekatan dokter, perawat dan bagian administrasi dalam menangani pasien menimbulkan kesembuhan pasien yang lebih cepat dan kepuasan atas pelayanan rumah sakit.

4.2.2.4.2 Perusahaan B

Menurut GM.B adalah : ”waktu sangat berarti untuk keselamatan pasien….apalagi yang gawat…terlambat sedikit…nyawa melayang”. GM.B berpendapat kecepatan penanganan terhadap pasien mempengaruhi kemungkinan pasien tertolong. Dr.B1 mengatakan : “Perlu kesigapan dan kerjasama tim baik sesama perawat maupun dengan dokter…agar pasien dapat segera ditanggulangi… perlu dokter dan perawat yang menghargai waktu”. Dr.B1berpendapat perlu dokter dan perawat yang menghargai waktu, kesigapan dan kerja sama tim yang baik dari dokter dan perawat menolong jiwa pasien. Dr.B2 berpendapat bahwa : ”Waktu merespon mulai dari pasien masuk sampai keluar harus sesuai standar, terutama untuk hasil laboratorium maupun penunjang medik…karena Universitas Sumatera Utara akan mendukung diagnosa…kalau hasil laboratorium ataupun foto lambat keluar… pasti terkendala diagnosa dan terapi yang tepat”. Dr.B2 menginginkan respon yang cepat dari perawat. Hasil laboratorium maupun penunjang medik lainnya harus cepat selesai untuk mendukung diagnosa dan terapi. Menurut K.B yang mengatakan bahwa : “Pasien jangan dibiarkan lama menunggu, terutama sewaktu pemeriksaan laboratorium ataupun foto… harus ada sistematisme yang online, jadi pasien tidak perlu dibawa keluar kamar sebelum gilirannya….Ada pengalaman… rencana operasi orang tua sudah terjadwal di hari H jam 8 pagi…jadi dipuasakan tidak boleh makan, tetapi setelah ditunggu sekian lama tidak juga dibawa operasi…ibusaya lapar lah… sampai sore harinya baru ibu dibawa operasi…itupun setelah bolak balik dikomplain kelaparan”. K.B menginginkan ketepatan waktu pelaksanaan tindakan yang telah ditetapkan. Hal ini untuk tindakan yang memerlukan puasa. Apabila tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan, maka pasien akan merasakan kelaparan dan ketidaknyamanan dalam menghadapi tindakan operasi maupun pemeriksaan penunjang. Rangkuman : Semua informan perusahaan B menginginkan pelayanan dengan cepat dan tanggap. Rumah sakit mempunyai response time yang standar. Setiap personal rumah sakit harus bekerja berdasarkan standar waktu yang telah ada untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien. Pelayanan penunjang medik yang cepat dan tanggap mempercepat tegaknya diagnosa dan pemberian terapi yang benar sehingga sangat mempengaruhi kesembuhan pasien baik fisik maupun psikis. Ketepatan waktu untuk Universitas Sumatera Utara pemeriksaan dan tindakan yang memerlukan puasa sangat meningkatkan kenyamanan pasien dan mencegah terjadinya efek samping akibat puasa yang terlalu lama.

4.2.2.5 Tarif