pemeriksaan dan tindakan yang memerlukan puasa sangat meningkatkan kenyamanan pasien dan mencegah terjadinya efek samping akibat puasa yang terlalu lama.
4.2.2.5 Tarif
Tarif dalam hal ini berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu pelayanan jasa dalam rumah sakit.
4.2.2.5.1 Perusahaan A
Hasil wawancara dengan SHO.A mengatakan : ”Sangat menentukan… pernah putus dengan RS X karena biaya terlalu
tinggi... putus dengan RS.Y karena honor dokter bedahnya tidak sesuai perjanjian, alasannya dokter yang biasa lagi cuti, ganti dokter lain…tetapi
tidak dikasih tau dulu.
SHO.A berpendapat bahwa tarif sangat menentukan kerja sama juga menentukan pemutusan kerja sama. Tarif yang telah menjadi kesepakatan harus
senantiasa ditaati. Rumah sakit harus komitmen terhadap semua kesepakatan yang telah ada.
Menurut dr.A yang mengatakan : ”Bagian saya mencek apa obat-obatan dan biayanya sudah sesuai….kalau soal
biaya lain, pihak manajemen perusahaan yang menentukan, tapi kalau mahal…manalah perusahaan mau”.
Dr.A berpendapat bahwa tarif sangat menentukan kerja sama. K.A berpendapat bahwa :
”Tidak masalah karena ditanggung perusahaan” Tarif tidak menjadi pertimbangan bagi K.A karena semua biaya perobatan
ditanggung oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Rangkuman :
Perusahaan A akan memilih rumah sakit yang termurah diantara rumah sakit dengan fasilitas yang sama. Kesepakatan harga yang telah ada tidak boleh dilanggar
tanpa persetujuan terlebih dahulu dari perusahaan. Karyawan perusahaan tidak akan mempertimbangkan masalah tarif karena semua biaya perobatan akan ditanggung
perusahaan.
4.2.2.5.2 Perusahaan B
Hasil wawancara dengan GM.B mengatakan bahwa : ”Harga disesuaikan dengan fasilitas dan pelayanan…kita bandingkan antara
beberapa rumah sakit…harga tidak masalah asal fasilitasnya lengkap”.
GM.B beranggapan tarif harus sesuai dengan fasilitas dan pelayanan. Perusahaan senantiasa membandingkan tarif antar rumah sakit. Persaingan rumah
sakit semakin hebat. Rumah sakit berlomba-lomba memberikan penawaran harga dan fasilitas yang sangat bersaing.
Dr.B1 berpendapat bahwa : ”Saya harus memeriksa jumlah tagihan apakah sesuai harga….masalah tarif,
perusahaan yang nego dengan rumah sakit”.
Dr.B1sebagai koordinator untuk pelayanan kesehatan perusahaan harus memeriksa setiap biaya perawatan rumah sakit karyawan. Ketepatan biaya dan
tindakan merupakan hal utama agar kesinambungan pengiriman pasien dapat
berlangsung secara terus menerus.
Dr.B2 mengatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
”Perusahaan tidak masalah dengan biaya asal sesuai pemakaian obat dan tindakan”.
Dr.B2 beranggapan tarif harus sesuai dengan fasilitas. Sedangkan K.B berpendapat :
“Tidak masalah karena ditanggung perusahaan”. Tarif tidak menjadi pertimbangan K.B karena segala biaya perobatan
dianggung oleh perusahaan
Rangkuman:
Perusahaan B tidak mempermasalahkan tarif asalkan sesuai dengan fasilitas dan tindakan. Pemeriksaan penunjang, tindakan operasi dan pemakaian obat-
obatan harus sesuai dengan indikasi penyakit pasien. Perlu ada kejujuran dalam pemeriksaan penunjang dan tindakan.
Harga sangat menentukan dalam keputusan terjadinya kontrak. Perusahaan akan membandingkan harga dan fasilitas dari beberapa rumah sakit. Dokter
perusahaan berkewajiban memeriksa perincian biaya agar sesuai dengan terapi dan tidak ada penambahan biaya-biaya yang tidak perlu. Sedangkan bagi karyawan, harga
tidak merupakan pertimbangan mereka karena ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
4.2.2.6 Informasi