Tarif Informasi Faktor Rumah Sakit .1 Akses

5.2.4 Waktu

Kotler 2000 mengatakan pokok kebijakan lainnya dalam layanan kesehatan adalah akses waktu. Secara prinsip disebutkan bahwa diperlukannya waktu proses setiap kegiatan yang tidak terlalu lama. Suryani 2008 menyatakan bahwa salah satu kriteria penentu mutu jasa adalah cepat dan tanggap serta kreatif atas permintaan dan masalah konsumen. Dimensi kehandalan reliability dari pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk kecepatan, keakuratan dan memuaskan akan berdampak pada tingginya loyalitas mereka terhadap produk perusahaan tersebut Sabihaini,2002. Keseluruhan informan mengatakan pentingnya masalah cepat tanggap dari pihak rumah sakit. Rumah sakit perlu menerapkan standar response time untuk masing masing bagian dimulai dari pendaftaran pasien sampai kepada penanganan pasien emergency yang mutlak memerlukan kecekatan untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan tindakan yang dapat menyebabkan kematian bagi pasien. Standar waktu penanganan pasien yang harus puasa untuk pemeriksaan medis maupun tindakan perlu ditepati demi kenyamanan pasien dan menghindari efek samping dari puasa yang terlalu lama.

5.2.5 Tarif

Saladin dan Marty 2002 mengatakan bahwa dalam pelayanan kesehatan perlu peran negosiasi yaitu usaha untuk mencapai kesepakatan mengenai harga antara penyedia layanan dengan pasien perusahaan. Sulastomo 2000 mengatakan Universitas Sumatera Utara kelompok pihak ketiga yang secara tidak langsung terlibat, memperhatikan pertimbangan biaya, efisiensi dan keefektifan pelayanan kesehatan yang diberikan. Hal ini didukung oleh teori Kotler 2000 yang mengatakan organisasi membeli barang atau jasa untuk mencari untung, mengurangi biaya, melayani kebutuhan konsumen internal dan melayani kewajiban hukum. Bagi informan sebagai pengambil keputusan kerjasama, yang dalam hal ini masuk dalam kelompok pihak ketiga yang secara tidak langsung terlibat, maka tarif sangat mempengaruhi terjadinya kerja sama. Kelompok ini menginginkan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk karyawannya dengan biaya yang termurah dengan fasilitas yang sama. Sedangkan informan dokter perusahaan berperan dalam pemeriksaan keakuratan perhitungan biaya rumah sakit harus berpihak kepada perusahaan dalam menghemat biaya pengobatan. Dokter akan memilih mengirimkan pasien ke rumah sakit yang mampu memberikan pemeriksaan dan tindakan yang sesuai indikasi penyakit dengan biaya seefektif mungkin. Informan karyawan tidak mempersoalkan biaya karena semua biaya ditanggung perusahaan, kesembuhan penyakit merupakan hal utama bagi mereka. Menurut Zeithaml dan Bitner 2000 , tarif spesifik yang akan ditetapkan akan bergantung pada tipe pelanggan yang menjadi tujuan pasar jasa tersebut. RS. Martha Friska juga memberikan tarif khusus yang lebih murah kepada perusahaan dibandingkan dengan pasien umum. Universitas Sumatera Utara

5.2.6 Informasi

Saladin dan Marty 2002 menyatakan bahwa perlunya peran informasi dalam pelayanan kesehatan. Adapun fungsinya dapat berupa penelitian yaitu pengumpulan informasi dari masyarakat, promosi yaitu pengembangan dan penyebaran informasi, kontak yaitu menjalin dan mencari hubungan dengan calon pasien, penyesuaian yaitu mempertemukan penawaran dengan permintaan pasien, dan negosiasi yaitu usaha untuk mencapai persetujuan mengenai harga dan hal-hal lainnya. Menurut informan dari pihak RS. Martha Friska bahwa secara rutin mereka ada melakukan follow up ke perusahaan dengan memberikan informasi maupun meminta feed back dari pihak perusahaan. Akan tetapi informan dari pihak perusahaan mengatakan bahwa informasi diberikan hanya pada permulaan kerja sama. Hal ini merupakan masukan bagi RS. Martha Friska untuk perbaikan di kemudian harinya. Keseluruhan informan mengatakan pentingnya informasi bagi mereka baik dari dokter, perawat maupun bagian administrasi. Hasil penelitian Kustianingsih,S 2005, menyimpulkan bahwa dasar pemilihan pasien terhadap sebuah rumah sakit adalah tarif, kelengkapan peralatan medis, jarak, akses kendaraan umum yang mudah, kebersihan, sedangkan dasar tidak memilihnya pasien terhadap sebuah rumah sakit adalah kualitas pelayanan yang rendah, waktu tunggu yang panjang, empati yang rendah dari perawat dan personal rumah sakit, keahlian yang tidak memadai dan tarif yang mahal. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan