1. Analisis Deskriptif Analisis pada penelitian ini memaparkan jawaban responden atas segala
pertanyaan yang diajukan dalam angket bentuk table tunggal sehingga dapat memperjelas masalah yang diteliti.
2. Analisis Inferensial Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal, dengan uji statistic
Spearman atau yang disebut juga dengan Rank Order Correlation. Setiap data yang diperoleh, baik variabel X dan variabel Y di ranking masing-masing
berdasarkan skor masing-masing dari yang terbesar hingga yang terkecil, yaitu 1, 2, 3, …n Siegel, 1997. Pengujian hipotesis mempergunakan tes uji
korelasi rank Spearman r
s
dengan rumus sebagai berikut:
a. Skor data ranking
b. Hitung selisih ranking pasangan
c. Selisih pasangan dikuadratkan
d. Jumlahkan hasil penghitungan dari seluruh sampel
e.
Hitung ∑ T
x
dan ∑ T
Y
dengan rumus
12 t
t T
3
Dengan ketentuan : T = besarnya faktor koreksi
t = jumlah rank kembar dari jumlah variabel memiliki skor sama
f. Masukkan data ke dalam rumus Spearman:
Universitas Sumatera Utara
; apabila tidak ada nilai pengamatan yang sama
; apabila ada nilai pengamatan yang sama di mana:
d
i
= selisih rank variabel pertama dan kedua R X
i
– Y
i
g. Selanjutnya, dilakukan pengujian signifikansi dari koefisien korelasi
menggunakan statistik uji t dengan rumus :
Dimana : db = n – 2
Hipotesis pengujian: H
: = 0 tidak ada korelasi H
1
: ≠ 0 ada korelasi
Untuk penelitian ini tingkat signifikansi α ditetapkan sebesar 0,05 pada tes dua
sisi. Kriteria pengujian:
Jika ; maka H
ditolak, H
1
diterima yang berarti ada hubungan antara variabel yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
Jika
; maka H diterima, yang berarti
tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel x dan y digunakan kriteria
Guilford Jalaluddin Rakhmat, 1993: 29 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3.
Kriteria Guilford Besarnya nilai r
s
Kategori
0,20 0,20
– 0,40 0,40
– 0,70 0,70
– 0,90 0,90
Hubungan rendah sekali Hubungan rendah tapi pasti
Hubungan yang cukup berarti Hubungan yang kuat
Hubungan yang sangat tinggi,
Universitas Sumatera Utara
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Perusahaan
PT. Hutama Karya Persero berawal dari perusahaan swasta Belanda Hollandsche Beton Maatschappij HBM yang berdiri pada zaman pemerintahan
Hindia Belanda. Keberadaan HBM sebagai perusahaan swasta Belanda masih berlanjut setelah kemerdekaan Republik Indonesia RI tetapi kemudian
dinasionalisasikan pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah PP RI No. 27 tahun 1957 jo Undang-undang No.26 tahun 1959 tentang Nasionalisasi
Perusahaan Belanda dan asing menjadi Perusahaan Negara dan berganti nama menjadi PN Hutama Karya. Hal ini diumumkan dalam Berita Negara No. PP
611961. Dengan pesatnya pelaksanaan program pembangunan di Indonesia, maka
semakin majulah industri konstruksi. Sejalan dengan itu, berdasarkan Berita Negara No. 14 tahun 1971, PN. Hutama Karya berubah bentuk menjadi PT.
Hutama Karya. Pada tahun 1973, sejalan dengan terpenuhinya persyaratan sebagai
perusahaan Persero, maka pendirian PT. Hutama Karya dikukuhkan dengan Akta Pendirian Perusahaan di hadapan Notaris Kartini Muljadi SH. Penandatanganan
oleh pejabat yang ditunjuk di hadapan Notaris ini dilakukan pada tanggal 15 Maret 1973. Selanjutnya, setiap tanggal 15 Maret diperingati sebagai hari ulang tahun
PT. Hutama Karya Persero
Universitas Sumatera Utara