Analisis Deskriptif ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dan masyarakat secara baik. Hal ini dapat diperhatikan bahwa responden lebih cenderung memberikan pernyataan Setuju sebesar 44,6 dan Sangat Setuju sebesar 52,3. Tabel 6.37. Jawaban Responden Atas Pernyataan_Q29 Variabel Y Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Netral 3 4.6 4.6 4.6 Setuju 19 29.2 29.2 33.8 Sangat Setuju 43 66.2 66.2 100.0 Total 65 100.0 100.0 Dari Tabel 6.37. dapat diketahui distribusi jawaban responden atas Pernyataan_Q29, secara umum responden lebih cenderung menyatakan bahwasanya karyawan Dapat menjaga hubungan baik terhadap rekan kerja dan atasan baik dalam kegiatan formalinformal dalam rangka meningkatkan komunikasi dalam melaksanakan perkerjaan sehari-hari. Hal ini dapat diperhatikan bahwa responden lebih cenderung memberikan pernyataan Setuju sebesar 29,2 dan Sangat Setuju sebesar 66,2.

6.5. Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil tabulasi data pada Lampiran-II, maka dilakukan analisis deskriptif terhadap hasil jawaban responden terhadap Pengukuran Variabel Restrukturisasi Organisasi X dan Kinerja Karyawan Y pada PT. Hutama Karya Persero Wilayah I Sumatera, dengan hasil seperti yang dilihat pada Tabel 6.38 dan Tabel 6.39. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.38. Hasil Analisis Deskriptif Pengukuran Varibael Restukturisasi Organisasi X N Min Max Mean Std. Deviation Pelaksanaan rencana kerja harus sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan Pernyataan_Q7 X3 65 4 5 4.55 .501 Dalam menyusun rencana kerja harus sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan Pernyataan_Q6 X3 65 4 5 4.45 .501 Kebijakan restrukturisasi akan mempengaruhi pola penempatan Karyawan Pernyataan_Q3 X1 65 3 5 4.22 .545 Proses pelimpahan wewenang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan Pernyataan_Q4 X2 65 3 5 4.12 .625 Prosedur pengawasan yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Pernyataan_Q10 X4 65 2 5 4.11 .640 Pada setiap pertanggung jawaban atas pekerjaan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku Pernyataan_Q8 X3 65 2 5 4.05 .959 Kebijakan restrukturisasi organisasi PT. Hutama Karya Persero Wilayah I Sumatera juga akan berdampak pada perubahan jumlah jabatan structural Pernyataan_Q2 X1 65 1 5 4.02 .739 Kebijakan restrukturisasi organisasi PT. Hutama Karya Persero Wilayah I Sumatera akan berdampak pada perubahan jumlah bagian dan sub bagian. Pernyataan_Q1 X1 65 1 5 4.00 .707 Proses pelimpahan wewenang sesuai dengan hierarki jabatan Pernyataan_Q5 X2 65 3 5 3.95 .738 Setelah dilakukan restrukturisasi organisasi PT. Hutama Karya Persero Wilayah I Sumatera, maka rentang kendali struktur akan semakin pendek dan sederhana Pernyataan_Q9 X4 65 1 5 3.89 .793 Prosedur dan jalur koordinasi telah berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Pernyataan_Q11 X4 65 2 5 3.85 .712 Valid N listwise 65 Dari Tabel 6.38 terlihat bahwa Pernyataan Responden atas variabel Restukturisasi Organisasi yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi adalah Universitas Sumatera Utara Pernyataan “Pelaksanaan rencana kerja harus sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan ” Pernyataan_Q7 dengan nilai rata-rata 4,55 Variabel Prosedur Kerja, dan Penyataan “Dalam menyusun rencana kerja harus sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan ” Pernyataan_Q6 dengan nilai rata-rata 4,55 Variabel Prosedur Kerja. Sedangkan Pernyataan Responden atas variabel Restukturisasi Organisasi yang memiliki nilai rata-rat a paling rendah adalah Pernyataan “Proses pelimpahan wewenang sesuai dengan hierarki jabatan ” Pernyataan_Q5 dengan nilai rata-rata 3,85 Variabel Mekanisme Pelimpahan Wewenang. Tabel 6.39. Hasil Analisis Deskriptif Pengukuran Varibael Kinerja Karyawan Y N Min Max Mean Std. Deviation Selalu membuka diri untuk dapat menambah pengetahuanketerampilan kerja baik melalui pelatihan maupun dalam bentuk sosialisasi dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Pernyataan_Q22 Y4 65 4 5 4.72 .451 Mencari alternatif-alternatif atau membuat cara- cara kerja baru yang lebih efisien dan memungkinkan pekerjaan dapat selesai tepat waktu Pernyataan_Q19 Y3 65 4 5 4.66 .477 Dapat menjaga hubungan baik terhadap rekan kerja dan atasan baik dalam kegiatan formalinformal dalam rangka meningkatkan komunikasi dalam melaksanakan perkerjaan sehari-hari Pernyataan_Q29 Y7 65 3 5 4.62 .578 Selalu berupaya dengan bersungguh-sungguh untuk dapat meningkatkan prestasi kerja yang lebih baik dan lebih efisien. Pernyataan_Q23 Y4 65 4 5 4.60 .494 Dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Pernyataan_Q18 Y3 65 3 5 4.54 .588 Selalu melakukan perbaikan secara terus-menerus terhadap hasil kerja yang telah dicapai selama ini untuk pencapaian hasil kerja yang lebih baik lagi. Pernyataan_Q12 Y1 65 3 5 4.51 .562 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.39. Hasil Analisis Deskriptif Pengukuran Varibael Kinerja Karyawan Y Lanjutan N Min Max Mean Std. Deviation Dapat berkomunikasi dengan sesama rekan kerja, atasan dan masyarakat secara baik. Pernyataan_Q28 Y7 65 3 5 4.49 .562 Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Karyawan berupaya meningkatkan hasil kerja Pernyataan_Q13 Y1 65 4 5 4.49 .504 Berusaha mencari alternatif lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelakasanaan tugas dan tanggung jawab. Pernyataan_Q24 Y5 65 3 5 4.46 .588 Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam melaksanakan pekerjaan yang dilimpahkan oleh atasan untuk selalu menghasilkan pekerjaan yang terbaik. Pernyataan_Q27 Y6 65 4 5 4.45 .501 Dapat bekerja sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh atasan secara maksimal dengan baik dan benar serta penuh dengan rasa tanggung jawab. Pernyataan_Q20 Y4 65 3 5 4.42 .527 Bertanggung jawab atas tugaspekerjaan yang diberikan oleh atasan sebagai wujud tanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksankandiselesaikan Pernyataan_Q21 Y4 65 3 5 4.40 .524 Karyawan harus berani mengambil resiko dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Pernyataan_Q14 Y1 65 3 5 4.38 .550 Berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan pelaksanaan kerja untuk mempermudah pekerjaan Pernyataan_Q17 Y2 65 2 5 4.37 .651 Sanggup melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dengan baik dan benar. Pernyataan_Q26 Y6 65 3 5 4.34 .509 Selalu mengerjakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan masing-masing tanpa menunggu perintah dari atasan. Pernyataan_Q25 Y5 65 3 5 4.28 .516 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prosedur kerjaperaturan yang telah ditetapkan Pernyataan_Q16 Y2 65 3 5 4.12 .650 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan Pernyataan_Q15 Y2 65 3 5 4.05 .543 Valid N listwise 65 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 6.39. terlihat bahwa Pernyataan Responden atas variabel Kinerja Karyawan yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi adalah Pernyataan “Selalu membuka diri untuk dapat menambah pengetahuanketerampilan kerja baik melalui pelatihan maupun dalam bentuk sosialisasi dalam melakukan pekerjaan sehari- hari” Pernyataan_Q22 dengan nilai rata-rata 4,72 Variabel Tanggung Jawab dan Pernyataan “Mencari alternatif-alternatif atau membuat cara-cara kerja baru yang lebih efisien dan memungkinkan pekerjaan dapat selesai tepat waktu ” Pernyataan_Q19 dengan nilai rata-rata Variabel Ketepatan Waktu Sedangkan Pernyataan Responden atas variabel Restukturisasi Organisasi yang memiliki nilai rata- rata paling rendah adalah Pernyataan “Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan ” Pernyataan_Q15 dengan nilai rata-rata 4,05 Variabel Kuantitas Kerja. 6.6. Hubungan Antara Dimensi Variabel Restrukturisasi Organisasi X Dengan Dimensi Variabel Kinerja Karyawan Y. Berdasarkan data jawaban responden atas kuisioner berdasarkan dimensi variabel yang terdapat pada Lampiran-III, maka hubungan antar dimensi-dimensi variabel dianalisis dengan uji statistik Spearman atau yang disebut juga dengan Rank Order Correlation dengan bantuan software SPSS 17 for Windows, sedangkan pengujian signifikansi dari koefisien korelasi menggunakan statistik uji t dengan rumus : Universitas Sumatera Utara Dimana : db = n – 2 Hipotesis pengujian: H0 : = 0 tidak ada korelasi H1 : ≠ 0 ada korelasi Adapun hasil analisis uji tingkat hubungan dan uji siginifikansi dari tiap dimensi variabel Restrukturisasi Organisasi X dan Variabel Kinerja Karyawan Y dapat dijabarkan sebagai berikut : Tabel 6.40. Hubungan Antara Dimensi Variabel X1 dan Y1 Struktur Organisasi Kualitas Kerja Spearmans rho Struktur Organisasi Correlation Coefficient 1.000 .111 Sig. 2-tailed . .380 N 65 65 Kualitas Kerja Correlation Coefficient .111 1.000 Sig. 2-tailed .380 . N 65 65 Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.111 pada Tabel 6.40. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 0.8865 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Kualitas Kerja Y1. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.40., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Kualitas Kerja Y1 yaitu sebesar 0.111, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.084 pada Tabel 6.41. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 0.6691 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Kuantitas Kerja Y2. Tabel 6.41. Hubungan Antara Dimensi Variabel X1 dan Y2 Struktur Organisasi Kuantitas Kerja Spearmans rho Struktur Organisasi Correlation Coefficient 1.000 .084 Sig. 2-tailed . .507 N 65 65 Kuantitas Kerja Correlation Coefficient .084 1.000 Sig. 2-tailed .507 . N 65 65 Berdasarkan data pada Tabel 6.41., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Struktur Universitas Sumatera Utara Organisasi X1 dengan Kuantitas Kerja Y2 yaitu sebesar 0.084, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali. Tabel 6.42. Hubungan Antara Dimensi Variabel X1 dan Y3 Struktur Organisasi Ketepatan Waktu Spearmans rho Struktur Organisasi Correlation Coefficient 1.000 -.086 Sig. 2-tailed . .494 N 65 65 Ketepatan Waktu Correlation Coefficient -.086 1.000 Sig. 2-tailed .494 . N 65 65 Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar -0.086 pada Tabel 6.42. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = -0.6851 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Ketepatan waktu Y3. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.42., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Ketepatan waktu Y3 yaitu sebesar -0.086, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali dan bersifat negatif. Tabel 6.43. Hubungan Antara Dimensi Variabel X1 dan Y4 Struktur Tanggung Universitas Sumatera Utara Organisasi Jawab Spearmans rho Struktur Organisasi Correlation Coefficient 1.000 .215 Sig. 2-tailed . .086 N 65 65 Tanggung Jawab Correlation Coefficient .215 1.000 Sig. 2-tailed .086 . N 65 65 Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.215 pada Tabel 6.43. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 1.7474 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Tanggung Jawab Y4. Berdasarkan data pada Tabel 6.43., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Tanggung Jawab Y4 yaitu sebesar 0.215, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar -0.012 pada Tabel 6.44. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = -0.0953 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Inisiatif Y5. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.44. Hubungan Antara Dimensi Variabel X1 dan Y5 Struktur Organisasi Inisiatif Spearmans rho Struktur Organisasi Correlation Coefficient 1.000 -.012 Sig. 2-tailed . .923 N 65 65 Inisiatif Correlation Coefficient -.012 1.000 Sig. 2-tailed .923 . N 65 65 Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.44., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Inisiatif Y5 yaitu sebesar -0.012, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali dan bersifat negatif. Tabel 6.45. Hubungan Antara Dimensi Variabel X1 dan Y6 Struktur Organisasi Kapabilitas Spearmans rho Struktur Organisasi Correlation Coefficient 1.000 .253 Sig. 2-tailed . .042 N 65 65 Kapabilitas Correlation Coefficient .253 1.000 Sig. 2-tailed .042 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.253 pada Tabel 6.45. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 2.0757 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Kapabilitas Y6. Selanjutnya jika diperhatikan pada tabel 6.45., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Kapabilitas Y6 yaitu sebesar 0.253, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Tabel 6.46. Hubungan Antara Dimensi Variabel X1 dan Y7 Struktur Organisasi Komunikasi Spearmans rho Struktur Organisasi Correlation Coefficient 1.000 -.022 Sig. 2-tailed . .860 N 65 65 Komunikasi Correlation Coefficient -.022 1.000 Sig. 2-tailed .860 . N 65 65 Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar -0.022 pada Tabel 6.46. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 0.1747 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Komunikasi Y7. Berdasarkan data pada Tabel 6.46., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Struktur Organisasi X1 dengan Komunikasi Y7 yaitu sebesar -0.022, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali dan bersifat negatif. Tabel 6.47. Hubungan Antara Dimensi Variabel X2 dan Y1 Mekanisme Pelimpahan Wewenang Kualitas Kerja Spearmans rho Mekanisme Pelimpahan Wewenang Correlation Coefficient 1.000 -.097 Sig. 2-tailed . .440 N 65 65 Kualitas Kerja Correlation Coefficient -.097 1.000 Sig. 2-tailed .440 . N 65 65 Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar -0.097 pada Tabel 6.47. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = -0.7736 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Kualitas Kerja Y1. Universitas Sumatera Utara Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.47., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Kualitas Kerja Y1 yaitu sebesar -0.097, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali dan bersifat negatif. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.338 pada Tabel 6.48. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 2.8506 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Kuantitas Kerja Y2. Tabel 6.48. Hubungan Antara Dimensi Variabel X2 dan Y2 Mekanisme Pelimpahan Wewenang Kuantitas Kerja Spearmans rho Mekanisme Pelimpahan Wewenang Correlation Coefficient 1.000 .338 Sig. 2-tailed . .006 N 65 65 Kuantitas Kerja Correlation Coefficient .338 1.000 Sig. 2-tailed .006 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.48., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada Universitas Sumatera Utara bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Kuantitas Kerja Y2 yaitu sebesar 0.338, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar - 0.061 pada Tabel 6.49. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = -0.4851 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Ketepatan Waktu Y3. Tabel 6.49. Hubungan Antara Dimensi Variabel X2 dan Y3 Mekanisme Pelimpahan Wewenang Ketepatan Waktu Spearmans rho Mekanisme Pelimpahan Wewenang Correlation Coefficient 1.000 -.061 Sig. 2-tailed . .630 N 65 65 Ketepatan Waktu Correlation Coefficient -.061 1.000 Sig. 2-tailed .630 . N 65 65 Berdasarkan data pada Tabel 6.49., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Ketepatan Waktu Y3 yaitu sebesar -0.061, Universitas Sumatera Utara berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali dan bersifat negatif. Tabel 6.50. Hubungan Antara Dimensi Variabel X2 dan Y4 Mekanisme Pelimpahan Wewenang Tanggung Jawab Spearmans rho Mekanisme Pelimpahan Wewenang Correlation Coefficient 1.000 .168 Sig. 2-tailed . .180 N 65 65 Tanggung Jawab Correlation Coefficient .168 1.000 Sig. 2-tailed .180 . N 65 65 Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.168 pada Tabel 6.50. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 1.3527 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Tanggung Jawab Y4. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.50., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Tanggung Jawab Y4 yaitu sebesar 0.168, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.51. Hubungan Antara Dimensi Variabel X2 dan Y5 Mekanisme Pelimpahan Wewenang Inisiatif Spearmans rho Mekanisme Pelimpahan Wewenang Correlation Coefficient 1.000 -.218 Sig. 2-tailed . .080 N 65 65 Inisiatif Correlation Coefficient -.218 1.000 Sig. 2-tailed .080 . N 65 65 Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar -0.218 pada Tabel 6.51. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = -1.7730 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Inisiatif Y5. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.51., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Inisiatif Y5 yaitu sebesar -0.218, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti dan bersifat negatif. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.124 pada Tabel 6.52. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 0.9919 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewnang X2 dengan Kapabilitas Y6. Tabel 6.52. Hubungan Antara Dimensi Variabel X2 dan Y6 Mekanisme Pelimpahan Wewenang Kapabilitas Spearmans rho Mekanisme Pelimpahan Wewenang Correlation Coefficient 1.000 .124 Sig. 2-tailed . .326 N 65 65 Kapabilitas Correlation Coefficient .124 1.000 Sig. 2-tailed .326 . N 65 65 Berdasarkan data pada Tabel 6.52., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewnang X2 dengan Kapabilitas Y6 yaitu sebesar 0.124, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar -0.009 pada Tabel 6.53. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = -0.0714 t tabel = 1,998 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Komunikasi Y7. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.53. Hubungan Antara Dimensi Variabel X2 dan Y7 Mekanisme Pelimpahan Wewenang Komunikasi Spearmans rho Mekanisme Pelimpahan Wewenang Correlation Coefficient 1.000 -.009 Sig. 2-tailed . .943 N 65 65 Komunikasi Correlation Coefficient -.009 1.000 Sig. 2-tailed .943 . N 65 65 Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.53., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 dengan Komunikasi Y7 yaitu sebesar -0.009, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah sekali dan bersifat negatif. Tabel 6.54. Hubungan Antara Dimensi Variabel X3 dan Y1 Prosedur Kerja Kualitas Kerja Spearmans rho Prosedur Kerja Correlation Coefficient 1.000 .330 Sig. 2-tailed . .007 N 65 65 Kualitas Kerja Correlation Coefficient .330 1.000 Sig. 2-tailed .007 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.330 pada Tabel 6.54. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 2.7747 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Kualitas Kerja Y1. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.54., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Kualitas Kerja Y1 yaitu sebesar 0.330, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Tabel 6.55. Hubungan Antara Dimensi Variabel X3 dan Y2 Prosedur Kerja Kuantitas Kerja Spearmans rho Prosedur Kerja Correlation Coefficient 1.000 .571 Sig. 2-tailed . .000 N 65 65 Kuantitas Kerja Correlation Coefficient .571 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.571 pada Tabel 6.55. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan Universitas Sumatera Utara sebesar 5, t hitung = 5.5206 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Kuantitas Kerja Y2. Berdasarkan data pada Tabel 6.55., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Kuantitas Kerja Y2 yaitu sebesar 0.571, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.419 pada Tabel 6.56. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 3.6627 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Ketepatan waktu Y3. Tabel 6.56. Hubungan Antara Dimensi Variabel X3 dan Y3 Prosedur Kerja Ketepatan Waktu Spearmans rho Prosedur Kerja Correlation Coefficient 1.000 .419 Sig. 2-tailed . .001 N 65 65 Ketepatan Waktu Correlation Coefficient .419 1.000 Sig. 2-tailed .001 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Universitas Sumatera Utara Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.56., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Ketepatan waktu Y3 yaitu sebesar 0.419, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.629 pada Tabel 6.57. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 6.4220 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Tanggung Jawab Y4. Tabel 6.57. Hubungan Antara Dimensi Variabel X3 dan Y4 Prosedur Kerja Tanggung Jawab Spearmans rho Prosedur Kerja Correlation Coefficient 1.000 .629 Sig. 2-tailed . .000 N 65 65 Tanggung Jawab Correlation Coefficient .629 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.57., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara Universitas Sumatera Utara hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Tanggung Jawab Y4 yaitu sebesar 0.629, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Tabel 6.58. Hubungan Antara Dimensi Variabel X3 dan Y5 Prosedur Kerja Inisiatif Spearmans rho Prosedur Kerja Correlation Coefficient 1.000 .270 Sig. 2-tailed . .030 N 65 65 Inisiatif Correlation Coefficient .270 1.000 Sig. 2-tailed .030 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.270 pada Tabel 6.58. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 2.2257 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Inisiatif Y5. Berdasarkan data pada Tabel 6.58., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Inisiatif Y5 yaitu sebesar 0.270, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.59. Hubungan Antara Dimensi Variabel X3 dan Y6 Prosedur Kerja Kapabilitas Spearmans rho Prosedur Kerja Correlation Coefficient 1.000 .416 Sig. 2-tailed . .001 N 65 65 Kapabilitas Correlation Coefficient .416 1.000 Sig. 2-tailed .001 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.416 pada Tabel 6.59. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 3.6310 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Kapabilitas Y6. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.59., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Prosedur Kerja X 3 dengan Kapabilitas Y6 yaitu sebesar 0.416, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.279 pada Tabel 6.60. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 2.3061 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Komunikasi Y7. Tabel 6.60. Hubungan Antara Dimensi Variabel X3 dan Y7 Prosedur Kerja Komunikasi Spearmans rho Prosedur Kerja Correlation Coefficient 1.000 .279 Sig. 2-tailed . .024 N 65 65 Komunikasi Correlation Coefficient .279 1.000 Sig. 2-tailed .024 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.60., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Prosedur Kerja X3 dengan Komunikasi Y7 yaitu sebesar 0.279, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.358 pada Tabel 6.61. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 3.0432 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Kualitas Kerja Y1. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.61. Hubungan Antara Dimensi Variabel X4 dan Y1 Mekanisme Pengendalian Kualitas Kerja Spearmans rho Mekanisme Pengendalian Correlation Coefficient 1.000 .358 Sig. 2-tailed . .003 N 65 65 Kualitas Kerja Correlation Coefficient .358 1.000 Sig. 2-tailed .003 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan data pada Tabel 6.61., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Kualitas Kerja Y1 yaitu sebesar 0.358, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Tabel 6.62. Hubungan Antara Dimensi Variabel X4 dan Y2 Mekanisme Pengendalian Kuantitas Kerja Spearmans rho Mekanisme Pengendalian Correlation Coefficient 1.000 .489 Sig. 2-tailed . .000 N 65 65 Kuantitas Kerja Correlation Coefficient .489 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.489 pada Tabel 6.62. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 4.4496 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Kuantitas Kerja Y2. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.62., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Kuantitas Kerja Y2 yaitu sebesar 0.489, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.445 pada Tabel 6.63. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 3.9441 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Ketepatan waktu Y3. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.63., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Ketepatan waktu Y3 yaitu sebesar 0.445, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.63. Hubungan Antara Dimensi Variabel X4 dan Y3 Mekanisme Pengendalian Ketepatan Waktu Spearmans rho Mekanisme Pengendalian Correlation Coefficient 1.000 .445 Sig. 2-tailed . .000 N 65 65 Ketepatan Waktu Correlation Coefficient .445 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.586 pada Tabel 6.64. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 5.7401 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Tanggung Jawab Y4. Berdasarkan data pada Tabel 6.64., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Tanggung Jawab Y4 yaitu sebesar 0.586, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.64. Hubungan Antara Dimensi Variabel X4 dan Y4 Mekanisme Pengendalian Tanggung Jawab Spearmans rho Mekanisme Pengendalian Correlation Coefficient 1.000 .586 Sig. 2-tailed . .000 N 65 65 Tanggung Jawab Correlation Coefficient .586 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.377 pada Tabel 6.65. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 3.2307 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Inisiatif Y5. Tabel 6.65. Hubungan Antara Dimensi Variabel X4 dan Y5 Mekanisme Pengendalian Inisiatif Spearmans rho Mekanisme Pengendalian Correlation Coefficient 1.000 .377 Sig. 2-tailed . .002 N 65 65 Inisiatif Correlation Coefficient .377 1.000 Sig. 2-tailed .002 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Universitas Sumatera Utara Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.65., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Inisiatif Y5 yaitu sebesar 0.377, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang rendah tetapi pasti. Tabel 6.66. Hubungan Antara Dimensi Variabel X4 dan Y6 Mekanisme Pengendalian Kapabilitas Spearmans rho Mekanisme Pengendalian Correlation Coefficient 1.000 .519 Sig. 2-tailed . .000 N 65 65 Kapabilitas Correlation Coefficient .519 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.519 pada Tabel 6.66. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 4.8193 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Kapabilitas Y6. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.66., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara Universitas Sumatera Utara hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Kapabilitas Y6 yaitu sebesar 0.519, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Tabel 6.67. Hubungan Antara Dimensi Variabel X4 dan Y7 Mekanisme Pengendalian Komunikasi Spearmans rho Mekanisme Pengendalian Correlation Coefficient 1.000 .416 Sig. 2-tailed . .001 N 65 65 Komunikasi Correlation Coefficient .416 1.000 Sig. 2-tailed .001 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.416 pada Tabel 6.67. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 3.6310 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Komunikasi Y7. Berdasarkan data pada Tabel 6.67., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan dimensi Mekanisme Pengendalian X4 dengan Komunikasi Y7 yaitu sebesar 0.416, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis terhadap dimensi Variabel Restrukturisasi Organisasi X dan Dimensi Variabel Kinerja Karyawan Y dapat disusun tabel hasil rekapitulasi perhitungan analisis yang terdapat pada Tabel 6.68. Tabel 6.68. Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Hubungan Antara Dimensi Variabel Restrukturisasi Organisasi X dan Dimensi Variabel Kinerja Karyawan Y rs t hitung t tabel Uji Hipotesis X1 Y1 0.1110 0.8865 1.998 H1 : H0 Diterima Y2 0.0840 0.6691 1.998 H2 : H0 Diterima Y3 -0.0860 -0.6851 1.998 H3 : H0 Diterima Y4 0.2150 1.7474 1.998 H4 : H0 Diterima Y5 -0.0120 -0.0953 1.998 H5 : H0 Diterima Y6 0.2530 2.0757 1.998 H6 : H0 Ditolak Y7 -0.0220 -0.1747 1.998 H7 : H0 Diterima X2 Y1 -0.0970 -0.7736 1.998 H8 : H0 Diterima Y2 0.3380 2.8506 1.998 H9 : H0 Ditolak Y3 -0.0610 -0.4851 1.998 H10 : H0 Diterima Y4 0.1680 1.3527 1.998 H11 : H0 Diterima Y5 -0.2180 -1.7730 1.998 H12 : H0 Diterima Y6 0.1240 0.9919 1.998 H13 : H0 Diterima Y7 -0.0090 -0.0714 1.998 H14 : H0 Diterima X3 Y1 0.3300 2.7747 1.998 H15 : H0 Ditolak Y2 0.5710 5.5206 1.998 H16 : H0 Ditolak Y3 0.4190 3.6627 1.998 H17 : H0 Ditolak Y4 0.6290 6.4220 1.998 H18 : H0 Ditolak Y5 0.2700 2.2257 1.998 H19 : H0 Ditolak Y6 0.4160 3.6310 1.998 H20 : H0 Ditolak Y7 0.2790 2.3061 1.998 H21 : H0 Ditolak X4 Y1 0.3580 3.0432 1.998 H22 : H0 Ditolak Y2 0.4890 4.4496 1.998 H23 : H0 Ditolak Y3 0.4450 3.9441 1.998 H24 : H0 Ditolak Y4 0.5860 5.7401 1.998 H25 : H0 Ditolak Y5 0.3770 3.2307 1.998 H26 : H0 Ditolak Y6 0.5190 4.8193 1.998 H27 : H0 Ditolak Y7 0.4160 3.6310 1.998 H28 : H0 Ditolak Dari Tabel 6.68. dapat disimpulkan bahwa dimensi variabel Struktur Organisasi X1 dan dimensi variabel Mekanisme Pelimpahan Wewenang X2 Universitas Sumatera Utara pada umumnya tidak terdapat hubungan dengan dimensi variabel Kinerja Aparatur Y, sedangkan pada dimensi variabel Prosedur Kerja X3 dan Mekanisme Pengendalian X4 memiliki hubungan dengan dimensi variabel kinerja Aparatur

Y. 6.7. Hubungan Antara Variabel Restrukturisasi Organisasi X

Dengan Variabel Kinerja Aparatur Y Berdasarkan data jawaban responden atas kuisioner berdasarkan dimensi variabel yang terdapat pada Lampiran-III, maka hubungan antar variabel dianalisis dengan uji statistik Spearman atau yang disebut juga dengan Rank Order Correlation dengan bantuan software SPSS 17 for Windows, sedangkan pengujian signifikansi dari koefisien korelasi menggunakan statistik uji t dengan rumus : Dimana : db = n – 2 Hipotesis pengujian: H0 : = 0 tidak ada korelasi H1 : ≠ 0 ada korelasi Adapun hasil analisis uji tingkat hubungan dan uji siginifikansi dari variabel Restrukturisasi Organisasi X dan Variabel Kinerja Karyawan Y dapat dijabarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 6.69. Hubungan Antara Variabel Restrukturisasi Organisasi X dan Kinerja Karyawan Y Restrukturisasi Organisasi Kinerja Karyawan Spearmans rho Restrukturisasi Organisasi Correlation Coefficient 1.000 .461 Sig. 2-tailed . .000 N 65 65 Kinerja Karyawan Correlation Coefficient .461 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 65 65 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. rs t hitung t tabel Uji Hipotesis X Y 0.4610 4.1234 1.998 H29 : H0 Ditolak Berdasarkan nilai Correlation Coefficient Rank Spearman rs sebesar 0.461 pada Tabel 6.69. dapat dihitung nilai statistik uji t, maka disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5, t hitung = 4.1234 t tabel = 1,998 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan variabel Restrukturisasi Organisasi X dengan variabel Kinerja Karyawan Y. Selanjutnya jika diperhatikan pada Tabel 6.69., besarnya hubungankorelasi antara 2 buah dimensi dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Correlation Coefficient Rank Spearman rs. Besarnya hubungan antara hubungan variabel Restrukturisasi Organisasi X dengan variabel Kinerja Karyawan Y yaitu sebesar 0.461, berdasarkan kriteria Guilford nilai tersebut menunjukan hubungan yang cukup berarti. Universitas Sumatera Utara

6.8. Evaluasi Hasil Penelitian