depan, dalam konteks pemerintahannya adalah sebuah organisasi yang berorientasi pada pelayanan. Untuk itu menurut mereka  organisasi diharapkan lebih ramping,
lebih  cepat,  lebih  cerdas –  mampu  berubah  sejalan  dengan  unsur  lain  dalam
lingkungannya. Proses  restrukturisasi  yang  berkualitas  dan  terencana  dengan  baik  akan
berdampak  positif  terhadap  pola  penempatan  karyawan  yang  tepat.  Penempatan karyawan  yang  tepat  adalah  penempatan  individu-individu  dalam  unit  organisasi
kerja sesuai dengan keahlian dan latar pendidikan yang dimiliki. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam unit-unit organisasi tersebut.
Pemberian  peluang  yang  sama  terhadap  semua  struktur  untuk  menjalankan fungsinya  dengan  baik  sesuai  dengan  uraian  tugas  yeng  telah  ditetapkan  akan
sangat  baik  pengaruhnya  terhadap  peningkatan  kinerja  karyawan  dalam  struktur tersebut.
Berkaitan  dengan  hal  ini,  Sitanggang  1997  :139  mengemukakan  bahwa organisasi yang baik harus memberi peluang kepada semua struktur bekerja sesuai
dengan fungsinya masing-masing pada waktu dan tempat yang paling sesuai.
2.4. Konsep Kinerja Karyawan
Kinerja organisasi berarti kondisi kerja nyata yang dicapai oleh organisasi yang  pada  hakekatnya  terdiri  dari  kumpulan  prestasi  individu  dan  kelompok.
Sedarmayanti 2000 : 71 Umumnya, istilah kinerja oleh beberapa penulis buku Manajemen Sumber
Daya Manusia dengan sebutan Performance. Istilah kinerja itu sendiri berasal dari
Universitas Sumatera Utara
kata  Job  Performance  atau  Actual  Performance  prestasi  kerja  atau  prestasi sesungguhnya  yang  dicapai  oleh  seseorang.  Pengertian  kinerja  prestasi  kerja
adalah  hasil  kerja  seseorang,  pekerja  sebuah  proses  manajemen  atau  organisasi secara  keseluruhan,  dimana  hasil  kerja  tersebut  harus  dapat  ditunjukan  buktinya
secara konkrit dan dapat diukur dengan standar yang telah diukur. Irawan 1997 : 1.
Prawirosentono 1999 : 2 menyatakan kinerja merupakan terjemahan dari performance yaitu :
Kinerja  performance  adalah  hasil  kerja  yang  dapat  dicapai oleh  seseorang  atau  sekelompok  orang  dalam  suatu  organisasi
sesuai  dengan  wewenang  dan  tanggung  jawab  masing-masing dalam  rangka  upaya  mencapai  tujuan  organisasi  bersangkutan
secara  legal,  tidak  melanggar  hukum  dan  sesuai  dengan  moral maupun etika.
Bernardin  dan  Rusell  1993  :  397,  mendefinisikan  performance  sebagai berikut : Performance is defined as the record of outcomes produced on specified
job function or activity during a specified time period. Performance,  diterjemahkan  menjadi  kinerja,  juga  berarti  prestasi  kerja,
pencapaian kerja atau hasil kerjaunjuk kerjapenampilan kerja LAN. 1992 : 3 Dari  definisi  yang  dikemukakan  diatas  terlihat  bahwa  yang  dimaksud
dengan  kinerja  adalah  hal  yang  berkaitan  dengan  pelaksanaan  fungsi  kerja  atau aktifitas kerja selama periode waktu tertentu.
Informasi  dalam  pendekatan  kinerja  dapat  digunakan  oleh  seorang pengawas  untuk  mengatur  kinerja  karyawannya.  Bernardin  dan  Russell  1993  :
397 dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan dalam suatu organisasi
Universitas Sumatera Utara
formal,  memerlukan  indikator  dan  sub  indikator  yang  dijadikan  variabel pendukung penilaian.
Bernardin  dan  Russell  1993  menyatakan  bahwa  faktor-faktor  yang menjadi penilaian dalam mengukur kinerja karyawan adalah :
1. Kualitas Kerja Quality of Work
2. Kuantitas Kerja Quantity of Work
3. Inisiatif dalam mengambil tindakan Taking Action Independently
4. Hubungan dengan manusia relationship with People
5. Kebiasaan Kerja Work Habits
6. Efektifitas pengawasan Effectiveness of Supervision.
Sementara  T.R.  Mitchel  1978  dalam  Sedarmayanti  2001  :  51 menyatakan  bahwa  kinerja  meliputi  beberapa  aspek  yang  dapat  dijadikan  ukuran
dalam  mengadakan  pengkajian  tingkat  kinerja  seseorang.  Aspek-aspek  tersebut adalah :
1. Quality of Work Kualitas Kerja
2. Promptness Ketepatan Waktu
3. Initiative Inisiatif
4. Capability Kemampuan
5. Communication Komunikasi
Umar 1998 : 261 menyatakan bahwa variabel kinerja terdiri dari beberapa komponen  yaitu  :  a    Mutu  pekerjaan,  b  Kejujuran  karyawan,  c  Inisiatif,  d
Universitas Sumatera Utara
Kehadiran,  e  Sikap,  f  Kerjasama,  g  Keandalaan,  h  Pengetahuan  tentang pekerjaan, i Tanggung jawab, j Pemanfaatan waktu.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL