Perempuan dalam Media Teater

commit to user xxxvii berhubungan dengannya. Dengan bahasa yang mudah dimengerti maka pesan yang tersirat akan dapat sampai kepada penonton. Terdapat kesepakatan di kalangan manusia untuk memberikan makna pada simbol-simbol yang mereka pakai. Namun seseorang yang tidak mengenal sandi kode atau ketentuan-ketentuannya, hanya akan dapat menerka saja makna simbol-simbol tersebut. Orang-orang tidak akan mempunyai makna yang tepat sama untuk simbol atau tanda yang sama, tetapi masing-masing makna yang dimiliki oleh mereka akan cukup mirip, dan mereka akan dapat menggunakan pesan yang sama itu bersama-sama, dengan begitu mereka berkomunikasi. Makna sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar sesuai dengan kesepakatan para pemakainya sehingga dapat saling mengerti. Fatimah 1999: 6 mengatakan bahwa makna memiliki tiga tingkat keberadaan, yakni: 1 makna menjadi isi dari suatu bentuk kebahasaan, 2 makna menjadi isi dari suatu kebahasaan, dan 3 makna menjadi isi komunikasi yang mampu membuahkan informasi tertentu. Pada tingkat pertama dan kedua dilihat dari segi hubungannya dengan penutur, sedangkan yang ketiga lebih ditekankan pada makna di dalam komunikasi.

5. Perempuan dalam Media Teater

commit to user xxxviii Sebagai media komunikasi, teater merupakan sarana yang menyampaikan gagasan seorang sutradara tentang suatu tema cerita tertentu kepada masyarakat yang kebanyakan merupakan refleksi dari kehidupan manusia. Penggambaran kehidupan masyarakat tersebut direpresentasikan melalui sebuah pertunjukan teater yang sarat akan makna dan pesan. Sebuah pertunjukan teater merupakan sebuah karya dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya dan merupakan sebuah hasil karya bersama. Artinya dalam sebuah proses menuju pementasan teater terdapat kerjasama di dalam satu tim yang saling mendukung. Selain itu sebuah hasil pementasan teater sebagai media massa juga dibuat untuk masyarakat umum, sehingga kebanyakan temanya tidak jauh dari realitas di masyarakat. Sebagai sebuah representasi dari realitas, sebuah pementasan teater juga menyajikan potret hidup masyarakat dalam sistem budayanya yang kemudian dikembangkan sesuai dengan ideologinya sehingga dapat diterima dan memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat yang bersangkutan. Meskipun teater merupakan sarana pemunculan realitas hidup masyarakat, namun teater juga memiliki semacam rambu maupun peraturan untuk dipatuhi. Yaitu tanpa menghilangkan unsur seni yang merupakan karakteristik dari sebuah karya teater. Antara seni teater dan masyarakat merupakan hubungan yang saling melengkapi, diantara keduanya terdapat interaksi dan menghasilkan mutualisasi. Dengan teater masyarakat dapat belajar mengembangkan kebudayaannya commit to user xxxix melalui sifat refleksi tersebut dan seni teater dapat terus berkembang dengan inovasi-inovasi baru mengangkat berbagai tema ke atas panggung pementasan. Peristiwa teater tidak bisa ditakar hanya dari kacamata estetisme saja. Lebih dari itu, teater adalah sebuah upaya untuk mengomunikasikan gagasan- gagasan perubahan, yang dalam banyak hal muncul kritik sosial. Disana ide dalam pertunjukan teater adalah ide yang tumbuh di masyarakat. Kegelisahan dalam panggung teater adalah kegelisahan komunitas pendukungnya, penontonnya, dan masyarakatnya. Dengan kata lain, teater sampai pada fungsinya sebagai sebuah medium untuk menyampaikan kegelisahan sosial. Tema-tema yang diangkat oleh teater sangat beragam, mulai dari kondisi sosial, ekonomi, politik, kebudayaan maupun wacana keberagaman multikultural yang posisinya dekat dengan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Heather Godall bahwa media tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, tetapi sangat dekat dengan hubungannya, terutama dalam hal kaum wanita dengan kaum pria, kelas, usia, ras dan kelompok etnik Godall, 1994: 47. Melalui karakter yang ditampilkan pada tokoh yang ada dalam sebuah pementasan teater, hal ini merupakan cerminan dari kehidupan nyata masyarakat. Mengapa tema perempuan diangkat ke dalam pementasan teater? Kegelisahan muncul karena banyak fenomena tentang perempuan yang mengalami kekerasan baik itu dalam pengertian fisik maupun psikis. Tema ini dipandang perlu untuk disajikan dalam pementasan teater, karena tema tentang commit to user xl perempuan masih menarik untuk di bahas dan ingin menunjukkan kepada khalayak bahwasanya isu tentang kekerasan terhadap perempuan masih terus berlanjut. Sebagai media komunikasi teater juga berperan serta dalam rangka sosialisasi terhadap masyarakat.

6. Kekerasan terhadap Perempuan