Dari Gambar 4.7. dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat di
simpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4.5. Pembahasan
4.5.1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama yang berbunyi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat berpengaruh terhadap kesadaran merek Brand
Awareness Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk kantor
cabang di Tebing Tinggi. Dalam hal ini Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi telah berhasil meningkatkan kesadaran merek brand awareness dengan
melakukan pendekatan terhadap periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Artinya semakin baik pelaksanaan dalam melakukan periklanan, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat, maka akan semakin baik atau semakin meningkat pula kesadaran merek nasabah terhadap Tabungan Britama yang ada di
Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi.
Tabel 4.8 Koefisien Regresi Hipotesis Pertama Unstandardized Coefficients
Model B
Std. Error
1 Constant
1,326 ,958
Periklanan ,117
,043 Promosi Penjualan
,215 ,051
Hubungan Masyarakat ,438
,108 a Dependent Variable: Kesadaran Merek
Sumber: Hasil penelitian 2010 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:
Y = 1,326 + 0,117X
1
+ 0,215X
2
+ 0,438X
3
+ e
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa faktor periklanan X
1
, faktor promosi penjualan X
2
, dan faktor hubungan masyarakat X
3
memiliki kemampuan mempengaruhi faktor kesadaran merek Y para nasabah Tabungan Britama.
Periklanan X
1
, promosi penjualan X
2
, dan hubungan masyarakat X
3
memiliki koefisien regresi yang positif yang membuktikan kontribusinya terhadap Kesadaran
Merek Y nasabah Tabungan Britama. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek Tabungan Britama dapat di pengaruhi oleh periklanan, promosi penjualan, dan
hubungan masyarakat. 4.5.1.1. Koefisien determinasi R-Square
Nilai koefisien determinasi R
2
dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh periklanan X
1
, promosi penjualan X
2
, dan hubungan masyarakat X
3
terhadap kesadaran merek Y tabungan Britama Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data
dapat dilihat dari Tabel 4.9 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of the Estimate
1 ,874a
,763 ,756
1,135 a Predictors: Constant, Hubungan Masyarakat, Promosi Penjualan,Periklanan
b. Dependent Variable: kesadaran merek Sumber: hasil Penelitian 2010 data diolah
Nilai R pada Tabel. 4.9 sebesar 0,874, yang berarti hubungan antara periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat terhadap kesadaran merek
sebesar 87,4, artinya hubungannya erat. Nilai R Square pada Tabel 4.9 sebesar 0,763. Hal ini menunjukkan bahwa
76,3 variabel bebas periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap kesadaran merek Tabungan Britama,
sedangkan sisanya sebesar 23,7 di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
4.5.1.2. Uji secara serempak Indikator signifikansi parameter koefisien R
2
signifikan atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher uji F
dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95. Kriteria pengujian yang di gunakan adalah jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima atau H
a
ditolak, sedangkan Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak atau H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Berdasarkan Tabel 4.10, maka hasil uji F dapat di ketahui sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Uji F Hipotesis pertama ANOVA
b
Model Sum
of Squares
df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 394,312
3 131,437
102,001 ,000
a
Residual 122,415
95 1,289
Total 516,727
98
a. Predictiors : Constant, Hubungan Masyarakat, Periklanan, Promosi Penjualan b. Dependent Variable : Kesadaran Merek
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.10 di peroleh nilai F
hitung
sebesar 102,001 sedangkan nilai F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 α= 0,05 adalah 2,70. Hal ini berarti bahwa
nilai F
hitung
F
tabel
102,0012,70 dan tingkat signifikansinya 0,0000,05. Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel independen yaitu periklanan,
promosi penjualan, dan hubungan masyarakat berpengaruh secara highly significant terhadap kesadaran merek Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia Persero
Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi. Hasil ini berarti bahwa periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat sangat menentukan terhadap kesadaran merek
Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi. Besarnya tingkat pengaruh ketiga variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi
pihak Bank Rakyat Indonesia Cabang Tebing Tinggi dalam upaya meningkatkan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah. Upaya dalam meningkatkan
kesadaran merek Tabungan Britama dapat mudah dilakukan dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator dari periklanan, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa faktor periklanan, faktor promosi penjualan, dan faktor hubungan masyarakat berpengaruh terhadap faktor
kesadaran merek secara simultan dan parsial tidak dapat ditolak atau dengan kata lain H
di tolak sedangkan H
a
diterima. Ini berarti variabel bebas yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat sangat menentukan
terhadap peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah. 4.5.1.3. Uji secara parsial
Uji secara parsial dilakukan untuk mencari variabel yang paling dominan atau untuk mencari tingkat dominansi variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11. Uji t Hipotesis Pertama Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficients
t Sig.
B Std.
Error Beta
1 Constant
1,326 ,958
1,384 ,170
Periklanan ,117
,043 ,184
2,707 ,008
Promosi Penjualan ,215
,051 ,367
4,211 ,000
Hubungan Masyarakat ,438
,108 ,420
4,062 ,000
a Dependent Variable: Kesadaran Merek Sumber: Hasil Penelitian 2010 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Hasil pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa: 1.
Nilai signifikasi t untuk variabel periklanan 0,008 lebih kecil dari 0,025. Dan nilai t
hitung
untuk variabel factor periklanan t
tabel
yaitu 2,707 1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H
dan menerima H
a
untuk variabel faktor periklanan. Dengan demikian secara parsial faktor periklanan
berpengaruh signifikan terhadap faktor Kesadaran Merek Tabungan Britama. Hal ini memberi arti bahwa dengan periklanan yang baik dan jelas dari Bank
Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi akan memberikan dampak baik bagi peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah.
2. Nilai signifikasi t untuk variabel promosi penjualan 0,000 lebih kecil dari
0,025. Dan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 4,211 1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H
dan menerima H
a
untuk variabel faktor promosi penjualan. Dengan demikian secara parsial promosi penjualan berpengaruh
signifikan terhadap Kesadaran Merek Tabungan Britama. Hal ini memberi arti bahwa dengan pemberian promosi penjualan yang baik dan jelas dari Bank
Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi akan memberikan dampak baik bagi peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bsgi nasabah.
3. Nilai signifikan t untuk hubungan masyarakat 0,000 lebih kecil dari 0,025.
Dan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 4,062 1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H
dan menerima H
a
untuk variabel hubungan masyarakat. Dengan demikian secara parsial hubungan masyarakat berpengaruh signifikan
terhadap kesadaran merek para nasabah Tabungan Britama. Hal ini berarti
Universitas Sumatera Utara
dengan pelaksanaan program hubungan masyarakat yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Tebing Tinggi akan berdampak baik bagi
peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah. Hasil regresi tersebut menyatakan bahwa variabel yang paling dominan dalam
mempengaruhi kesadaran merek para nasabah Tabungan Britama adalah variabel promosi penjualan. Hal ini membuktikan bahwa dengan melakukan promosi
penjualan yang baik maka akan semakin membuat para nasabah memiliki kesadaran merek yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia. Hal
ini dikarenakan promosi penjualan memiliki manfaat yang bersifat menarik perhatian dari konsumen. Promosi penjualan yang menawarkan insentif tersebut memberikan
kontribusi yang bermanfaat bagi konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi promosi penjualan yang bersifat bermanfaat dan menarik perhatian
konsumen tersebut lebih mampu mempengaruhi konsumen dalam tetap mengingat dan mengenali merek Tabungan Britama sebagai produk tabungan dari Bank BRI.
Sifat dominansi promosi penjualan tersebut terhadap periklanan dan hubungan masyarakat tersebut juga dikarenakan periklanan Tabungan Britama di majalah lokal
Sinergi Tebing Tinggi yang bersifat tidak merata dalam publikasinya, dalam arti bahwa tidak semua nasabah Tabungan Britama berlangganan membaca majalah
tersebut. Hal itu juga berlaku dengan promosi hubungan masyarakat, dimana hubungan masyarat yang dilaksanakan yaitu pemberian sumbangan kerohanian atau
sponsor pada acara kegiatan pemerintah. Pada promosi hubungan masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
ada, tidak semua nasabah menjadi objek sasaran promosi hubungan masyarakat tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Kotler. Menurut Kotler 2000, untuk mencapai kesadaran merek dapat dilakukan dengan 9 tindakan yaitu:
1. Mengembangkan periklanan yang kreatif. 2. Menjadi sponsor untuk peristiwa-peristiwa yang banyak mendapat perhatian.
3. Mengundang pelanggan untuk bergabung dalam sebuah klub. 4. mengundang masyarakat untuk mengunjungi perusahaan pabrik dari produk
dengan merek tertentu. 5. Menciptakan unit eceran tersendiri.
6. Menyediakan jasa publik yang benar-benar dihargai. 7. Memberikan dukungan yang mencolok kepada beberapa kegiatan sosial.
8. Memperkenalkan diri sebagi pemimpin nilai dari produk. 9. Mengembangkan juru bicara atau simbol yang kuat atau simbol untuk mewakili
perusahaan. Dari kesembilan tindakan tersebut merupakan penerapan praktis dari
Periklanan, Hubungan Masyarakat serta Promosi Penjualan. Menurut Kotler 2000, terdapat beberapa cara untuk membuat suatu promosi
penjualan sebagai alat pembangun kesadaran merek yang efektif yaitu sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa promosi yang dilakukan mempunyai alasan yang benar, contohnya melakukan promosi penjualan saat pembukaan toko baru, ulang tahun
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, dan jenis perayaan lainnya merupakan alasan yang baik untuk melakukan promosi.
2. Mengaitkan kegiatan promosi penjualan dengan citra merek. 3. Promosi sebagai alat komunikasi dan juga sebagai tugas penjualan, sebuah
promosi merupakan salah satu dari begitu banyak suara merek, promosi penjualan dapat membantu membangun kesadaran merek jika mengatakan hal yang benar.
Menurut Aaker 1997,” Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori produk tertentu”.
4.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua