Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan Nasional dan kepentingan Daerah

commit to user 27

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

c. Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan stakeholders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan karena pada akhirnya, peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh pendidikan akan berkiprah di masyarakat sebagai professional, akademisi dan sebagainya.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan , pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. commit to user 28 Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan Nasional dan kepentingan Daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memperdayakan sejalan dengan motto bhinneka tunggal ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan. 2 Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: a belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b belajar untuk memahami dan menghayati, c belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan e belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3 Pelasanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, danatau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi keTuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. commit to user 29 4 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada di belakang memberi daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan. 5 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan. 6 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7 Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Kurikulum pendidikan khusus bagi PDCIBI adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berdiferensiasi dan dimodifikasi serta dikembangkan melalui system pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, nilai nilai, etika dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik dan sistematis, linear dan konvergen, untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa mendatang. Kurikulum pendidikan khusus bagi PDCIBI dikembangkan secara berdiferensiasi, mencakup 5 lima dimensi yang terintegrasi sebagai berikut : 1 Dimensi umum commit to user 30 Bagian kurikulum yang merupakan kurikulum inti yang memberikan pengetahuan ketrampilan dasar, pemahaman nilai, dan sikap yang memungkinkan peserta didik berfungsi sesuai dengan tuntutan masyarakat atau tuntutan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kurikulum inti merupakan kurikulum dasar yang diberikan pula kepada peserta didik lain dalam jenjang pendidikan tersebut. 2 Dimensi diferensiasi Bagian kurikulim yang berkaitan erat dengan ciri khas perkembangan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa, yang merupakan program khusus dan pilihan terhadap bidang studi tertentu serta diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat tertentu lainnya. Peserta didik memilih bidang studibidang pengembangan bakat yang diminati untuk dikuasai secara luas dan mendalam. 3 Dimensi Media Pembelajaran Implementasi kurikulum berdiferensiasi bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa menuntut adanya penggunaan media pembelajaran seperti belajar melalui radio, televisi, internet,CD- ROM.Pusat Belajar dan Riset Guru Teacher Research and Resource Centre , wawancara pakar, dan sebagainya. 4 Dimensi suasana belajar Pengalaman belajar yang dijabarkan dari lingkungan keluarga dan sekolah harus nampu menciptakan iklim akademis yang menyenangkan dan menantang, system pemberian apresiasi hubungan antar peserta didik, antar guru dan peserta didik, antara guru dan orang tua peserta didik, dan antara orang tua dan peserta didik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka serta hangat dengan prinsip tut wuri handayani. 5 Dimensi co-kurikuler Sekolah memberi kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman di luar sekolah, seperti : commit to user 31 kunjungan ke museum sejarah dan budaya, panti asuhan, pusat kajian ilmu pengetahuan, cagar alam dan lain lain.

3. Kurikulum Diferensiasi