Pengertian kurikulum secara umum Kurikulum Diferensiasi

commit to user 25 Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan. Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan. 2. Undang-undang RI No. 2 Tahun 1998 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB III Pasal 8 ayat 2 dinyatakan bahwa Warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus 3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional kembali menegaskan bahwa : “Warga Negara yang memiliki potensi kecerda san dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus ” Pasal 5 ayat 4. Pasal 12 ayat 1, Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: Mendapatkan pelayanan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing- masing. 4. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Pasal 8 Ayat 2 5. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Pasal 24 Ayat 1, Pasal 24 Ayat 2, Pasal 24 Ayat 6 6. Keputusan Mendiknas No. 048U1992 Pasal 16.

C. Kurikulum Kelas Akselerasi

1. Pengertian kurikulum secara umum

Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. S.Nasution, 2008: 5. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan commit to user 26 dengan baik agar sasaran goals dan tujuan objectives pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.

2. Pengertian kurikulum menurut UU No. 202003

Menurut UU No. 202003 BAB I Pasal 1 Ayat 19, definisi kurikulum adalah : “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan te rtentu”. Kurikulum pendidikan khusus bagi PDCIBI Peserta Didik Cerdas Istimewa bakat Istimewa dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah serta melibatkan tenaga ahli dari lingkungan perguruan tinggi, berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikululum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan pada prisip prinsip berikut.

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prisip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. commit to user 27

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

c. Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan stakeholders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan karena pada akhirnya, peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh pendidikan akan berkiprah di masyarakat sebagai professional, akademisi dan sebagainya.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan , pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. commit to user 28 Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan Nasional dan kepentingan Daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memperdayakan sejalan dengan motto bhinneka tunggal ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan. 2 Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: a belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b belajar untuk memahami dan menghayati, c belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan e belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3 Pelasanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, danatau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi keTuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. commit to user 29 4 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada di belakang memberi daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan. 5 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan. 6 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7 Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Kurikulum pendidikan khusus bagi PDCIBI adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berdiferensiasi dan dimodifikasi serta dikembangkan melalui system pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, nilai nilai, etika dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik dan sistematis, linear dan konvergen, untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa mendatang. Kurikulum pendidikan khusus bagi PDCIBI dikembangkan secara berdiferensiasi, mencakup 5 lima dimensi yang terintegrasi sebagai berikut : 1 Dimensi umum commit to user 30 Bagian kurikulum yang merupakan kurikulum inti yang memberikan pengetahuan ketrampilan dasar, pemahaman nilai, dan sikap yang memungkinkan peserta didik berfungsi sesuai dengan tuntutan masyarakat atau tuntutan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kurikulum inti merupakan kurikulum dasar yang diberikan pula kepada peserta didik lain dalam jenjang pendidikan tersebut. 2 Dimensi diferensiasi Bagian kurikulim yang berkaitan erat dengan ciri khas perkembangan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa, yang merupakan program khusus dan pilihan terhadap bidang studi tertentu serta diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat tertentu lainnya. Peserta didik memilih bidang studibidang pengembangan bakat yang diminati untuk dikuasai secara luas dan mendalam. 3 Dimensi Media Pembelajaran Implementasi kurikulum berdiferensiasi bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa menuntut adanya penggunaan media pembelajaran seperti belajar melalui radio, televisi, internet,CD- ROM.Pusat Belajar dan Riset Guru Teacher Research and Resource Centre , wawancara pakar, dan sebagainya. 4 Dimensi suasana belajar Pengalaman belajar yang dijabarkan dari lingkungan keluarga dan sekolah harus nampu menciptakan iklim akademis yang menyenangkan dan menantang, system pemberian apresiasi hubungan antar peserta didik, antar guru dan peserta didik, antara guru dan orang tua peserta didik, dan antara orang tua dan peserta didik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka serta hangat dengan prinsip tut wuri handayani. 5 Dimensi co-kurikuler Sekolah memberi kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman di luar sekolah, seperti : commit to user 31 kunjungan ke museum sejarah dan budaya, panti asuhan, pusat kajian ilmu pengetahuan, cagar alam dan lain lain.

3. Kurikulum Diferensiasi

Pengertian kurikulum berdiferensiasi menunjuk pada kurikulum yang tidak berlaku umum, melainkan dirancang khusus untuk kebutuhan tumbuh kembang bakat tertentu.Semiawan 1992 dalam Hawadi 2001 Inti dari mendidik anak berbakat adalah kurikulum berdiferensiasi, diferensiasi tersebut berdasarkan kebutuhan dari setiap anak . Kondisi kebutuhan merupakan dasar dari pengembangan kurikulum yang merupakan esensi dari berdiferensiasi. Istilah diferensiasi memiliki arti yaitu isi pelajaran yang menunjuk pada konsep dan proses kognitif tingkat tinggi, strategi instruksional yang akomodatif dengan gaya belajar anak berbakat, dan rencana yang memfasilitasi kinerja siswa Clendening and Davies, 1983 dalam Hawadi 2001 Diferensiasi kurikulum hendaknya dikembangkan dengan berfokus pada: a. Kecepatan belajar yang dipercepat dengan pengulanganrepetisi minimal b. Penguasaan kurikulum nasional dalam waktu lebih singkat c. Materi lebih abstrak, lebih kompleks, lebih mendalam d. Penggunaan ketrampilan belajar dan menerapkan strategi pemecahan masalah e. Beroreantasi pada peserta didik f. Belajar berkelanjutan serta menerapkan ketrampilan penelitian g. Bekerja secara mandiri h. Adanya interaksi antar pakar Diferensiasi kurikulum hendaknya dilakukan pada segenap elemen yang terdiri dari: materi, proses, produk, dan lingkungan belajar Davis Rimm, 1998 Diferensiasi materi dilakukan dengan melakukan penyesuaian kebutuhan belajar peserta didik dengan mempertimbangkan : commit to user 32 a. Tingkat abstraksi materi b. Tingkat kompleksitas materi c. Tingkat variasi materi d. Melibatkan pengorganisasian nilai belajar e. Memasukkan unsure studi tentang manusia, yakni tidak sekedar mempelajari teori, tapi juga tokoh yang menemukan atau mengembangkan suatu teori. f. Studi tentang metode misalnya metode belajar dan metode penelitian. Diferensiasi proses dilakukan dengan melakukan penyesuaian kebutuhan belajar peserta didik dengan mempertimbangkan : a. Penggunaan ranah kognitif tingkat tinggi b. Tugas yang bersifat divergen c. Memungkinkan penemuan penemuan d. Menuntut bukti penalaran e. Memberikan kebebasan utuk memilih pada peserta didik f. Melibatkan interaksi kelompok g. Menerapkan berbagai variasi kecepatan belajar sesuai kebutuhan peserta didik Diferensiasi produk dilakukan dengan melakukan penyesuaian kebutuhan belajar peserta didik dengan mempertimbangkan : a. Produk yang terkait dengan pemecahan masalah nyata dalam kehidupan. b. Produk disajikan untuk narasumber yang nyata, misalnya: topik tentang hutan dapat mengundang narasumber dari dinas kehutanan. c. Transformasi produk dari satu bentuk ke bentuk lain, misal: produk verbal berupa lukisan diubah menjadi berupa drama atau gambar. d. Perlu dipertimbangkan produk dengan berbagai variasi, format produk dapat ditentukan sendiri oleh peserta didik. e. Dilakukan evaluasi produk yang tepat. Diferensiasi lingkungan perlu dilakukan, karena lingkungan memberikan pengaruh terhadap optimalisasi pengembangan potensi peserta didik cerdas istimewa. Diferensiasi lingkungan belajar mencakup: commit to user 33 a. Belajar dalam lingkungan yang aktual yakni belajar di lapangan sesuai topik yang dipelajari. b. Adanya batasan waktu yang fleksibel. c. Lingkungan belajar hendaknya memungkinkan penelitian yang mendalam. d. Jika memungkinkan peserta didik dapat bekerjasama dengan mentor. Oleh karena itu penting bagi sekolah untuk menjalin jejaring dengan mentor sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut.

4. Model Penyelenggaraan Pendidikan Khusus Bagi PDCIBI