Dalman 2012: 44 juga mengatakan bahwa laporan adalah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang sesuatu yang sedang dikerjakan, digarap,
diteliti atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Hampir sama dengan Dalman, Kurniawan 2012: 31 menyatakan laporan adalah karangan
yang dibuat setelah seseorang melakukan eksperimen, peninjauan atau survei, observasi, pembacaan dan penelahaan buku, penelitian, dan lain-lain.
Sutarni dan Sukardi 2008: 45 menyatakan laporan secara umum bermakna uraian yang disampaikan atau dilaporkan kepada pihak lain. Sementara itu,
melaporkan bermakna memberitahukan sesuatu permasalahan kepada pihak lain yang berkepentingan. Dalam arti khusus, laporan dipakai untuk urusan kedinasan,
yaitu dokumen yang berisi informasi mengenai pelaksanaan tugas yang telah atau sedang dikerjakan oleh pejabat lain yang berwenang menerima, mengoreksi, dan
memberi penilaian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teks
laporan adalah bentuk tulisan yang berisi informasi tentang sesuatu yang telah diamati, diteliti, diobservasi, dll. yang akan disampaikan atau dilaporkan kepada
pihak lain yang berkepentingan. Data dalam laporan harus berisi fakta-fakta. Secara khusus, laporan digunakan untuk urusan kedinasan.
2. Jenis-jenis Laporan
Teks laporan memiliki beragam jenis dan tujuan. Secara umum, Keraf 2004: 327 menyatakan terdapat tujuh jenis laporan dibuat untuk kepentingan perusahaan
dan pendidikan, yaitu 1 laporan yang berbentuk formulir isian; 2 laporan yang
berbentuk surat; 3 laporan yang berbentuk memorandum; 4 laporan perkembangan dan laporan keadaaan; 5 laporan berkala; 6 laporan laboratories;
dan 7 laporan formal dan semi formal. Widyamartaya 2005: 8 menggolongkan laporan berdasarkan tujuan, waktu,
dan gaya tulis. Laporan berdasarkan tujuan terdiri atas laporan perencanaan dan laporan pengontrolan. Laporan berdasarkan waktunya dibedakan atas laporan
berkala dan laporan khusus. Laporan menurut gaya penulisannya dibedakan menjadi dua, yaitu laporan resmi dan laporan tak resmi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan terdapat beragam jenis laporan yang ditulis sesuai dengan tujuan penulisannya. Bentuk
laporan yang digunakan untuk pembelajaran menulis laporan di SMP Negeri 3 Berbah Sleman adalah berbentuk laporan hasil observasi. Laporan hasil observasi
digunakan untuk menyajikan informasi faktual. Hal-hal yang tidak terkait dengan topik tulisan tidak perlu dicantumkan. Tulisan disusun dalam urutan fakta secara
logis.
3. Sistematika Laporan
Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 ada tiga struktur teks laporan hasil observasi, yaitu sebagai berikut.
1. Definisi Umum Definisi umum dalam pengembangan paragrafnya berisi pengertian tentang
sesuatu yang akan dibahas. Definisi umum juga bisa disebut sebagai bagian pembukaan dalam sebuah teks laporan hasil observasi.
2. Deskripsi Bagian Deskripsi bagian merupakan isi dari teks laporan hasil observasi. Deskripsi
bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara rinci. 3. Deskripsi Manfaat
Deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan. Deskripsi manfaat menjadi bagian penutup dari teks laporan hasil observasi.
Lebih khusus lagi Keraf 2004: 332 menyebutkan sistematika laporan, yaitu 1 halaman judul; 2 surat penyerahan; 3 daftar isi; 4 ikhtisar atau abstrak; 5
pendahuluan; 6 isi laporan; 7 kesimpulan; 8 saran; 9 apendiks; dan 10 bibliografi. Trianto 2007: 16 menyatakan sebelum melakukan penulisan laporan,
perlu dibuat sebuah kerangka laporan yang berguna sebagai panduan ketika menyusun teks laporan. Berikut Tabel 2 adalah contoh kerangka teks laporan
menurut Wirajaya 2008: 21.