Peningkatan Menulis Teks Laporan dengan Strategi RAFT Role, Audience, Format, Topic

siklus III tidak mengalami kenaikan. Kenaikan persentase pemilihan kosakata dari pratindakan sampai dengan siklus III sebesar 0,31. Keempat, penggunaan bahasa mengalami kenaikan dari pratindakan ke siklus I sebesar 0,84, dari siklus I ke siklus II naik sebesar 0,44, dan dari siklus II ke siklus III naik sebesar 0,15. Kenaikan persentase penggunaan bahasa dari pratindakan sampai dengan siklus III sebesar 1,43. Kelima, mekanisme penulisan teks laporan mengalami kenaikan dari pratindakan ke siklus I sebesar 1,1, dari siklus I ke siklus II sebesar 1,18, dan dari siklus II ke siklus III sebesar 1,85. Kenaikan persentase mekanisme penulisan teks laporan dari pratindakan sampai dengan siklus III sebesar 4,3.

C. Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas

Pembahasan difokuskan pada 1 informasi awal kemampuan menulis teks laporan; 2 proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan strategi RAFT; dan 3 keberhasilan tindakan kelas menulis teks laporan dengan strategi RAFT.

1. Informasi Awal Kemampuan Menulis Teks Laporan Pratindakan

Kemampuan siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Berbah Sleman, dalam penelitian ini diukur melalui tahap pratindakan yang dilakukan sebelum tindakan kelas siklus I. Pencarian informasi awal ini yang akan digunakan sebagai data penguat untuk dilakukan tindakan dengan siklus berikutnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, siswa dan guru kurang maksimal dalam melaksanakan pembelajaran menulis teks laporan. Pengembangan informasi pada teks laporan siswa tentang sesuatu yang diamati kurang rinci dan lengkap. Struktur dan kebahasaan yang digunakan saat menulis teks laporan kurang dipahami oleh siswa. Dengan demikian, siswa memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan. Berikut analisis aspek penilaian dalam menulis teks laporan saat pratindakan.

a. Isi Teks Laporan

Persentase aspek isi teks laporan pada pratindakan sebesar 57. Hasil ini disebabkan hampir seluruh siswa tidak rinci menjelaskan obyek yang diamati. Siswa masih menuliskan hal-hal umum dan informasi yang dangkal dari obyek yang diamati, sehingga informasi atau isi teks laporan yang dihasilkan siswa tidak jelas dan kurang lengkap. Siswa tidak mampu mengembangkan kalimat dengan baik. Siswa susah menuangkan ide ke dalam tulisan karena siswa tidak melakukan pengamatan secara serius. Siswa hanya mengunjungi sebuah tempat tanpa persiapan untuk melakukan pengamatan. Hal-hal yang seharusnya ditulis sebagai informasi yang penting tidak ditulis oleh siswa. Kondisi tersebut dapat dilihat dalam vignette 1 berikut. “Harus berapa paragraf bu?” S29 “Bu, di beri judul atau tidak?” S6 “Bu, enaknya menulis tentang apa ya bu?” S8 “Bu, saya bingung mau nulis tentang apa bu.” S11 CL.PT15082016 Guru pada saat melakukan tes pratindakan mengintruksi siswa untuk menulis teks laporan berdasarkan pengalaman siswa mengunjungi sebuah tempat. Siswa bingung saat menentukan topik yang akan ditulis. Siswa mengaku sulit menulis gagasan yang harus ditulis. Padahal, jika dilihat dari pengalaman sehari-hari banyak sekali hal yang dapat dilaporkan. Siswa kurang kreatif mengolah dan mengembangkan ide ke dalam tulisan teks laporan. Berikut Gambar 6 hasil teks laporan siswa. Gambar 6: Hasil teks laporan S4 pada pratindakan Berdasarkan hasil teks laporan pada Gambar 6, S4 memperoleh nilai 60. Dapat diketahui isi teks laporannya belum mengandung informasi yang rinci dan jelas. Penjelasan mengenai wisata alam Tebing Breksi hanya sebatas pengamatan yang dilihat oleh mata, sehingga informasi yang seharusnya penting ditulis seperti sejarah adanya bangunan Tebing Breksi atau informasi unik yang hanya ditemukan di wisata Tebing Breksi tidak dicantumkan. Informasi hanya berupa paragraf deskriptif tentang gambaran umum wisata Tebing Breksi.

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Improving Students' Descriptive Writing through Role, Audience, Format, and Topic (RAFT) Strategy (A Classroom Action Research in the Seventh Grade of SMP Paramarta Jombang)

1 16 104

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ILUSTRASI LAGU PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Ilustrasi Lagu pada peserta Didik Kelas VIII B SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011.

1 1 16

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI ROLE-AUDIENCE-FORMAT-TOPIC (RAFT) DALAM PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

7 53 136

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE-AUDIENCE- FORMAT-TOPIC (RAFT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PAJANGAN BANTUL.

0 2 171

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MENULIS NONSASTRA BERDASARKAN STRATEGI RAFT (ROLE AUDIENCE FORMAT TOPIC) UNTUK SMP/MTS KELAS VIII.

0 4 278

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN STRATEGI RAFT (ROLE-AUDIENCE-FORMAT-TOPIC) PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRETEK.

10 50 199

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN RAFT (ROLE, AUDIENCE, FORMAT, TOPIC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NARASI SUGESTIF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I GAMPING SLEMAN.

0 8 256

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN STRATEGI RAFT (ROLE AUDIENCE FORMAT TOPIC) PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) 1 SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 230

THE EFFECT OF RAFT (ROLE, AUDIENCE, FORMAT AND TOPIC) STRATEGY TOWARDS STUDENTS’ WRITING SKILL OF RECOUNT TEXT

0 5 15