Macam – Macam Kegiatan Parenting

18 atau kelompok dengan tujuan peningkatan penguasaan ketrampilan tertentu. Kegitan ini dapat dilakukan baik melalui belajar bersama dengan melakukan kesepakatan atau dengan mendatangkan ahli. 2 Keterlibatan Orang tua di Kelompok Kelas Anak KOK Yang dimaksud dengan Keterlibatan Orang tua di Kelompok Kelas Anak KOK adalah kegiatan melibatkan orangtua untuk membantu pendidik dalam proses pembelajaran di kelompok atau kelas anaknya. Orang tua dalam hal ini berkedudukan sebagai guru pendamping bagi guru dilembaga PAUD. Tujuannya untuk membantu pendidik agar proses pembelajaran lebih optimal dan meningkatkan pemahaman orangtua terhadap cara membelajarkan anak usia dini. Keterlibatan Orang tua di Kelompok Kelas Anak KOK Mukthar dkk 2014:264 menyatakan ada lima tujuan dari KOK yaitu: 1 Meningkatkan ikatan ikatan sosial dan emosional antara orangtua pendidik dan anak, 2 Meningkatkan pemahaman orangtua terhadap cara membelajarkan anak usia dini, 3 Meningkatkan pemahaman orangtua tentang perilaku anaknya selama mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat memberikan dukungan positif terhadap tingkat perkembangan anak, 4 Membantu pendidik agar proses pembelajaran lebih optimal, 5 Meningkatkan pemahaman orangtua akan tugas-tugas pendidik yang cukup berat sehingga dapat lenih menghargai dan 19 meningkatkan dukungan terhadap program yang dilaksanakan oleh lembaga. Orangtua di posisikan sebagai guru pendamping dalam kelas. Harapannya keterlibatan orangtua dalam proses belajar mengajar dapat diterapkan atau diadopsi dalam pengasuhan dan penangganan anak ketika dirumah. Mengingat sebagian besar watu anak usia dini dihabiskan pada lingkungan keluarga. Keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak juga dapat di wujudkan dengan bentuk dukungan program atau kerjasama antara orangtua dengan pihak guru atau lembaga. Lebih lanjut Potter yang dikutip oleh Partini 2010: 56, menyatakan keterlibatan orangtua dalam bentuk program dapat diwujudkan dengan menjalin kerjasama, sedangkan partisi pasi yang lebih merupakan kerjasama yang luas, misalnya ikut merusmuskan kurikulum, membantu pihak sekolah mencarikan dana atau tambahan alat alat permainan dan sebagainya. Bentuk keterlibatan orangtua dapat dilakukan didalam kelas agar mengetahuai proses pembelajaran, ataupun keterlibatan yang lebih luas lagi yaitu memberikan bentuk dukungan sepenuhnya kepada sekolah untuk mensukseskan suatu program. Kegiatan semacam ini tentu dapat berkontribusi secara positif baik bagi sekolah maupun bagi para peserta didik. Salah satu bentuk dukungan orangtua juga dapat berperan secara proaktif menanykan 20 pengalaman anak disekolah dan juga menemani anak dalam mengerjakan tugas dari sekolah. 3 Keterlibatan Orang tua dalam Acara Bersama KODAB Keterlibatan Orang tua dalam Acara Bersama KODAB adalah melibatkan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan penunjang pembelajaran yang dilakukan di kelas. Tujuannya untuk mendekatkan hubungan antar orangtua, anak dan lembaga pendidikan. Kegaiatan yang dilakukan yaitu kegiatan di alam out bond, kegiatan edukasi seperti perayaan hari besar dan kunjungan ke museum. Adapun tujuan dari KODAB yang dikemukakan oleh Mukhtar dkk 2014: 265 dalam bukanya yang berjudul Orientasi baru pendidikan anak usia dini teori dan aplikasi, KODAB memiliki beberapa tujuan yaitu: mendekatkan hubungan antara orangtua, anak dan lembaga pendidikan dan meningkatkan peran orangtua dalam proses pembelajaran Berikut penjabaran dan contoh tentang KODAB. Ada dua jenis kegiatan yang melibatkan orangtua dalam program KODAB adalah kegiatan di alam dan kegiatan edukasi lain yang sengaja dirancancang khusus oleh lembaga maupun orangtua. Kegiatan dialam umumnya dikelola oleh lembaga profesional seperti: tempat out-bond, kolam renang kebun binatang dan taman safari. Sementara kegiatan yang lebih mengarah pada edukasi dan 21 dirancang secara khusus adalah: perayaan hari besar, kunjungan ke musium, masjid, kereja, kantor pos, dan tempat tempat lain yang dari kunjungan tersebut memiliki nilai edukasi baik untuk orangtua maupun peserta didik. Pada pelaksanaan kegiatan pendidik atau pendamping menjelaskan tugas orangtua dalama KODAB, selanjutnya keterlibatan orangtua dilakukan sejak sebelum kegiatansilakukan, termasuk koordinasi dan kerjasama dengan dengan lembaga profesional yang akan dikunjungi. Kegitan yang orangtua lakukan antara lain: 1 membatu pendidik dalam mendampingi anaknya dan anak anak lain mulai dari lembaga sampai ketempat tujuan kegiatan. Orangtua juga membantu pendidik untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul dalam kegiatan KODAB. 2 membantu pendidik dalam mengevalusi kegiatan KODAB yang telah dilaksanakan. 3 memberi saran tau masukan kepada pendidik berdasarkan hasil evaluasi dari kegiatan KODAB yang telah berlangsung. Lebih lanjut Adhim Fauzil 2004: 8, menyatakan para orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupana anak-anak sejak awal kehidupan mereka, sebagai orangtua kita dapat memiliki kontak yang sangat akrab dengan anak kita sejak mereka masih kecil bentuk kontak ini membentuk kepercayaan, dengan kepercayaan anak tumbuh komitmen. Para orangtua yang 22 memiliki komitmen terhadap kesejahteraan anaknya dapat memiliki pengaruh yang sangat positif pada anak-anaknya. Hubungan dan komunikasi yang baik harus terjalin tidak hanya antara orangtua dan anak, namun dengan lembaga pendidikan juga. Lembaga pendidikan anak usia dini, minimal memiliki program tiap semester seperti out bound, kegiatan edukasi dialam maupun perayaan hari besar yang membutuhkan keterlibatan orangtua dalam mensukseskan acara. Membentuk lingkungan yang baik pada anak usia dini dibutuhkan adanya kerja sama antara anak, orangtua, guru dan lembaga pendidikan. Sejalan dengan Partini 2010:52, bahwa lingkungan tempat belajar anak perlu di desain sedemikian rupa agar nyaman dan mengasyikan sehingga anak betah di lingkungan belajarnya. Salah satu usaha yang dapat ditempuh lembaga untuk menjalin kedekatan dengan orangtua, guru maupun anak yaitu dengan kegitan out bound atau saat perayaan hari besar. 4 Hari Konsultasi Orang tua HKO Hari konsultasi orangtua atau yang kita singkat dengan HKO adalah hari hari tertentu yang di jadwalkan oleh lembaga sebagai hari bertemu antara orang tua dengan pengelola dan atau ahli yang membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta masalah masalah lain yang dihadapi anak. Meningkatkan kesadaran orangtua tentang pentingnya memperhatikan tumbuh dan 23 kembang anak usia dini dan meningkatkan kemampuan orangtua dalam melakukan pendidikan anak usiadini didalam keluarga. Mukhtar dkk 2014: 266 menyatakan bahwa HKO mempunyai tujuan sebagai berikut: meningkatkan kesadaran orangtua tentang pentingnya memperhatikan tumbung dan kembang anak usia dini dan meningkatkan kemampuan orangtua dalam melakukan pendidikan anak usia dini didalam keluarga. Komunikasi yang baik antara orangtua dan lembaga dapat diprogramkan melalui jadwal konsultasi orangtua. Hal ini dimaksudkan untuk memantau tumbuh kembang yang dialami oleh anak usia dini baik perkembangan dari pihak sekolah maupun laporan perkembangan dari orangtua ke pihak lembaga. Dengan demikian dapat terjalin komunikasi dua arah antara orangtua dengan pihak sekolah. Sekolah atau lembaga dapat menfasilitasi pertemuan rutin yang mendatangkan ahli di bidangnya sehingga terjalin sharing yang membangun. Program sharing atau curah pendapat dapat dijadikan sebagai wajah komunikasi yang baik untuk mengukur tumbuh dan kembang baik oleh orangtua maupun sekolah. Hari konsultasi lebih ditekankan pada tanya jawab yang mendalam tengtang suatu maslah dengan seorang nara sumber. Nara sumber disini berfunngsi sebagai fasilitator yang menggali hal – hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dialami oleh peserta. 24 5 Kunjungan Rumah Kegiatan silaturahmi antara orangtua atau pengelola pendidik kerumah orangtua yang bertujuan untuk mempererat hubungan , menjenguk, atau dalam rangka memberi meminta dukungan tertentu yang dilakukan secara kekeluargaan. Adapun kegiatan ini memiliki tujuan untuk menjalin silaturahmi antara keluarga dan lembaga pendidikan anak usia dini, mengali informasi tentang pola pola pendidikan orangtua dan keluarga dan menemukan pemecahan msalah secara bersama terhadap masalah yang dihadapi oleh Kunjungan rumah dilakukan apabila ada hal – hal yang bersifat pribadi yang sekolah perlu sampaikan kepada orang tua. Baik tentang tumbuh kembang anak, atau tentang permasalahan personal yang membutuhkan penanganan khusus dari pihak lembaga. Disisi positifnya kunjungan rumah bisa dilakukan misal anak atau orangtua sedang sakit ada dari pihak sekolah yang melakukan silaturahmi kerumah. Hal – hal tersebut diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik antara lembaga dan orangtua. Berbagai macam jenis pendidikan keorangtuaan yang telah dijabarkan di atas memiliki tujuan untuk mengoptimalkan komunikasi dua arah antara orangtua dan lembaga. Komunikasi yang baik antara orangtua dan lembaga bertujuan untuk mengoptimalkan tumbuh 25 kembang pada anak. Orangtua dirumah, bisa menerapkan program yang dijalankan dilembaga. Keluarga adalah tonggak utama pendidikan anak usia dini. Selars dengan yang dinyatakan oleh T.O Ihromi 2004: 284, bahwa keluarga adalah wadah dimana sejak dini para warga masyarakat dikondisikan dan persiapkan untuk kelak dapat melakukan peran perannya dalam dunia orang dewasa. Melalui pelaksanaan peranan peranan itu pelestarian berbagai lembaga dan nilai nilai budayapun akan dapat tercapai dalam masyarakat bersangkutan. Dapatlah diibaratkan bahwa keluarga adalah jembatan yang menghubungkan individu yang berkembang dengan kehidupan sosial dimana ia sebagai orang dewasa kelak ia harus melakukan perannya.

c. Tujuan Program parenting

Sebagai orangtua kita perlu embangun kesadaran akan pentingnya mebangun kemandirian pada anak sejak usia dini. Lebih lanjut Mukhtar dkk 2014: 261, menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan keorangtuaan adalah membangun pikiran orangtua sehingga dia mampu membangun anaknya. Anak menghabiskan waktu – waktu disekolah, dirumah dan di lingkungannya. Keberadaan anak dilingkungnnya mempunyai presentase yang besar yaitu 80, sedangkan disekolah atau dilembaga pendidikan hanya 20 artinya nak akan mendapat pembelajaran dari keluarga dan lingkungnnya. 26 Kewajiban dari orangtua adalah memberi perlindungan, memberi kasih sayang dan menjaga agar lingkungan anak tetap positif sehingga orangtua dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Orantua wajib menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak danmemberikan stimulus terhadap setiap perkembangan anaknya. Dengan demikian orang tua akanm membantu proses anak dalam perkembangnnya menuju dewasa. Megawangi ratna 2007, menyatakan kunci pembangunan bangsa ternyata terletak pada bagaimana para orangtua bisa mendidik anaknya dengan baik. Orangtua dan pendidikan keorangtuaan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jean Piaget yang dikutip oleh Teguh imam perdana 2012 mengatakan bahwa tugas orang dewasa adalah menyiapkan lingkungan yang memungkinkan potensi potensi anak bisa berkembang secara optimal, baik potensi nalar intelegensia, rasa emosi, spiritual, maupun ketrampilan motorik. Sebagai orangtua selayaknya kita perlu menyiapkan lingkungan dan respone yang baik terhadap tumbuh kembang anak sesui dengan umur dan tingkat perkembangan masing – masing anak. Tujuan pendidikan keorangtuaan adalah orangtua untuk dapat bertanggung jawab secara sosial individu yang produktif tidak hanya membuat dia atau orangtuannya bangga tetapi junga masyarakat bangga akan usahanya. Melalui pendidikan keorangtuaan orantua menerima pendidikan yang berbeda dengan yang anak peroleh di 27 sekolah. Disini orangtua mencoba untuk mengembangkan potensi sosial , sedangkan di sekolah anak anak diajarkan secara ilmiah dalam sebuah rutinitas untuk dapat memfokuskan pada pengembangan intelektual.

2. Pembelajaran Orangdewasa dalam

Perenting Carr dan Ekmmis 1986: 101, Mengemukakan bahwa Persoalan pokok pendidikan orang dewasa kritis dan pedagogi kritis adalah sedikitnya praktek tapi banyak teori – tidak untuk menyatakan bahwa kebanyakan pengarang jarang membahasnya. Pedagogi kritis dan pendidikan orang dewasa kritis merupakan wacana mengenai penting dan perlunya “menjadi kritis”. Saleh marzuki 2010:168 Tabel matriks perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak andragogi dan pedagogi Tabel 1. Perbedaan Andragogi dan Pedagogi No Orang Dewasa Anak-anak 1. Orang dewasa memiliki pengalaman praktis dan pragmatis yang luas Anak-anak mempunyai sedikit pengalaman pragmatis 2. Belajar berpusat pada pendalaman dan perluasan, dari pada pengalaman yang lalu, baik pengetahuan sikap dan Belajar berpusat pada pembentukan dasar – dasar pengertian, nilai – nilai ketrampilan dan sikap –sikap 28 ketrampilan. 3. Hambatan – hambatan untuk mengubang tingkah laku bersumber dari faktor – faktor yang ada hubungannya dengan lingkungan soalnya, pekerjaannya dan kebutuhan dirinya untuk kelanjutan hidupnya Hambatan untuk berubah datang dari faktor y – faktor yang ada, hubungannya dengan pertumbuhan fisik, tuntutan sosialisasi dan persiapan persiapan untuk kehidupan sosial dan pekerjaan yang akan datang 4. Kebutuhan belajar dihubungkan dengan situasi yang akan datang Kebutuhan belajar berhubungan dengan pengembangan pola – pola untuk pengembangan yang akan datang 5. Orang dewasa tampak lebih menggunkan pikiran generalisasi dan abstrak Anak-anak akan lebih menggunakan pemikiran kongkrit 6. Orang dewasa dapat mengemukakan kebutuhan belajarnaya, sehingga dapat bernegosiasi dengan progremer dalam perencanaan Anak-anak tidak dapat mengemukakan kebutuhan belajarnya dan karenanya cenderung ditentukan oleh ekspert 7. Orang dewasa telah memiliki Konsep diri masih belum