Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
104
pojok gizi dengan periode satu pekan sekali dan parenting atau pertemuan orangtua dibuat dengan periore 1-2 dua bulan. Kegitan
pendidikan keorangtuuan yang bersifat berkala yaitu konsultasi antara orangtua dengan pendidik, dan kujuangan rumah.
Kegiatan yang dipaparkan diatas memiliki perbedaan untuk perencanaan pelaksanaan hingga evaluasinya. Kegiatan yang bersifat
rutin seperti
pojok gizi
dan pertemuan
orangtua bertema
membutuhkan perencanaan dari kedua belah pihak yaitu dari pihak sekolah dan dari pihak orangtua siswa, sementara kegiatan bersifat
berkala tidak membutuhkan perancanaan karena bersifat insidental dan jika
dirasa perlu
baru dilakukan.
Untuk kegitan
pendidikan keorangtuuan yang bersifat berkala lebih pada kebutuhan invidu
masing-masing peserta didik atau orangtua pesertadidik. Konsultasi orangtua dan kunjungan rumah dilakukan apabila terjadi suatu hal yang
ingin dikomunikasikan antara pihak sekolah dengan orangtua secara khusus, baik tentang perkembangan anak atau hal lainnya yang
berhubungan dengan
pendidikan anak.
Seperti halnya
yang diungkapkan oleh bunda SN selaku pendidik di PAUD Terpadu Putra
Putri Godean, pernyataan beliau sebagai berikut: “kegitan yang berbasis keorangtuaan disini bisa dikatakan ada
bermacam macam, seperti kegiatan rutin yaitu pojok gizi dan pertemuan orangtua kemudian kegitan insidental yaitu konsultasi
orangtua dengan pendidik atau kunjungan rumah jika memang dibutuhkan” SN 13082015
Bunda KM menambahkan sebagai berikut:
105
“Konsultasi oarangtua dengan guru atau pihak sekolah dilakukan secara berkala dan sewaktu – waktu apabila memang dibutuhkan,
begitu juga dengan kunjungan rumah, kalo kita lihat ada indikasi masalah maka pihak sekolah akan melakukan silaturahmi kerumah
yang bersangkutan” KM 13082015
Pernyataan diatas menunjukan bahwa ada empat kegaitan pendidikan keorangtuaan yang telah berjalan di PAUD Terpadu Putra
Putri Godean. Dari keempat kegitan tersebut ada dua jenis yaitu kegitan yang bersifat rutin dan kegitan yang dilakukan secara berkala atau
insidental. Namun tetap harus di ingat bahwa tujuan utama dari kegiatan parenting adalah untuk menjalin komunikasi yang baik antara
pendidik atau pengelola dengan orangtua peserta didik, dan juga untuk menyelaraskan pendidikan yang anak – anak peroleh disekolah dengan
pendidikan yang orangtua terapkan dirumah. Sehingga komunikasi dan pendidikan bisa dilaksanakan dua arah. Berikut pelaksanaan program
parenting yang bersifat rutin untuk periode oktober di PAUD Terpadu Putra Putri Godean meliputi:
a. Perencanaan Program
Pelaksanaan program parenting dapat terlaksana secara baik dengan adanya perencanaan kegiatan. Mengingat kegiatan pendidikan
keorangtuaan atau parenting yang bersifat rutin ada dua kegiatan yaitu pojok gizi tiap sepekan sekali dan pertemua orangtua perenting
bertema 1-2 bulan sekali. Pada kegitan pojok gizi untuk waktu telah ditentukan yaitu sepekan sekali tiap hari jum’at. Model kegitan pojok
gizi yaitu berkelompok. Orangtua dibagai menjadi beberapa kompok
106
dengan jumlah 4-5 orang tiap kelompok. Menu untuk tiap kali pertemuan dibebaskan kepada masing masing kelompok. Bunda TS
menyatakan sebagai berikut: “pojok gizi sudah menjadi kegitan mingguan di sini, jadi untuk
menu kita percayakan sepenuhnya kepada orangtua siswa, menunya pasti ada makanan berat, makanan penutup atau buah” TS 15082015
Bunda NA menambahkan beberapa hal terkait pojok gizi sebagai berikut:
“Pjok gizi merupakan program unggulan kami bersama dengan orangtua karena dalam pelaksanaan melibatkan interaksi antara
orangtua, pendidik dan siswa. Orangtua yang menjaga makanan anak anak mengantri dan pendididik hanya mengkondisikan anak – anak
untuk mengantri” NA 15082015
Pernyataan diatas menunjutakan bahwa pojok gizi melibatkan semua pihak untuk berperan aktif. Mulai dari mendiskusikan menu
sampai dengan pelaksanaaan kegiatan dan evaluasi. Dalam menentukan menu, kelompok orangtua akan saling mendiskusikan apa saja yang
akan disajikan untuk menghindari penyajian yang sama. Menu tersebut berisi makanan sehat seperti nasi, sayur, lauk dan ada makanan penutup
seperti agar – agar, puding atau buah. Pada pelaksanaan orangtualah yang mengatur setting tempat dan bagaimana penyajiannya, pendidik
atau tenanga kependidikan hanya memantau dan mendampingi anak anak.
Pojok gizi di PAUD Terpadu Putra Putri Godean disajikan secara prasmanan sehingga orangtua berperan aktif dalam pelaksanaannya
mulai dari menjaga makanan, dan membantu mengambilkan makanan untuk anak anak, sementara itu para pendidikan mengkondisiskan anak-
107
anak untuk belajar antri. Anak – anak diajarkan mengantri dalam mengambil makan, dan orangtua yang bertugas hari itu yang menjaga
deretan makanan yang telah disediakan, sementara guru memantau dan membersamai anak – anak. Selain melatih untuk mandiri dari proses
antri, anak – anak juga diajarkan untuk sabar menunggu giliran tanpa harus mendahului teman yang didepanya. Nilai dari perenting disini
orangtua juga diajarkan untuk sabar dan adil, tanpa harus membedakan anak sendiri atau bukan, karena orangtua terlibat langsung dalam proses
pelaksanaan. Dari keempat kegiatan keorangtuaan yang dilaksanakan di PAUD
Terpadu Putra Putri Godean pojok gizi merupakan satu satunya kegiatan
yang melibatkan
semua elemen
dalam pendididkan
keorangtuaan secara bersamaan dalam pelaksanaanya yaitu orangtua, pendidik dan peserta didik. Berbeda dengan pojok gizi, untuk kegiatan
parenting bertema yang dilakukan 1-2 bulan sekali memerlukan perencanaan yang matang karena melibatkan banyak pihak. Berikut
rincian pelaksanaan program Parenting bertema yang dilaksanakan di PAUD Terpadu Putra Putri Godean adalah:
1 Menentukan waktu pelaksanaan
Kegiatan parenting di PAUD Terpadu Putra Putri Godean telah menjadi agenda rutin bulanan, namun untuk tanggal pasti
kegiatan bersifat fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan. Hal
108
tersebut seperti yang diungkapkan oleh bunda KM selaku kepala sekolah PAUD Terpadu Putra Putri Godean:
“ Dalam menentukan waktu pelaksanaan kita sesuaikan mbak, antara jadwal kegaitan sekolah dan kesepakan dengan
orangtua peserta didik. Biasanya sekolah juga ada agenda mingguan untuk pengelola ataupun pendidik baik berupa
pelatihan atau seminar, tinggal nanti waktu – waktu kosong tersebut kita komunikasikan ke orangtua peserta didik
baiknya
dilaksanakan pada
minggu keberapa”
KM 20082015
Pernyataan bunda
KM menunjukan
bahwa dalam
menentukan jadwal
kegiatan pendidikan
keorangtuaan atau
parenting di PAUD Terpadu Putra Putri Godean ditetapkan dua arah. Pihak sekolah tidak memutuskan secara sepihak jalwal
kegiatan, namun juga mengkomunikasikan dengan pihak orangtua. Hal tersebut dianggap efektif untuk mengumpulkan orangtua.
Orangtua peserta didik juga merasa dihargai dan dianggap karena mereka dilibatkan dalam mentukan jadwal kegiatan. Seperti yang
diungkapkan olaeh bunda AP salah satu orangtua dari peserta didik:
“Saya seneng mbak karena dalam menentukan jadwal kegiatan pihak sekolah juga melibatkan kami. Secara pribadi saya sebagai
orangtua merasa dihargai aspirasinya. Kebetulan saya sebagai koordinator dari pihak orangtua peserta didik, jadi sedikit banyak
paham kemauan kami sebagai pihak dari orangtua dan kebayakan dari kampun merasa hal yang sama yaitu merasa dihargai” AP
20082015
Melibatkan orangtua dalam menentukan jadwal kegiatan penting dan dapat memberi dampak positif kepada kedua belah
pihak. Saat hari H pelaksanaan pihak sekolah dapat memprediksi
109
berapa persen orangtua yang akan hadir dalam kegiatan parenting. Sementara bagi orangtua peserta didik mereka merasa dihargai
karena dilibatka dalam proses penentuan jadwal kegiatan. 2
Menentukan Tema Parenting Tema merupakan hal pokok yang menjadi pertimbangan bagi
pengelola atau pendidik dan orangtua peserta didik. Penentuan tema diambil dengan melakukan analisis lingkungan dan diskusi
dengan orangtua
peserta didik.
Bunda SY
selaku tenaga
kependidikan di
PAUD Terpadu
Putra Putri
Godean mengungkapkan hal sebagai berikut:
“Biasanya dalam menentukan tema kami pendidik dan tenaga kependidikan melihat kondisi yang ada dilapangan.
Kejadian nyata yang kami alami selama dikelas maupuan saat berinteraksi denggan orangtua peserta didik. Misalnya
kemaren itu mbak ada orangtua yang terus menunggui anaknya
dalam kelas
saat proses
belajar mengajar
berlangsung, sehingga membuat anak tidak mandiri dan menganggu proses bembelajaran. Mulai dari hal – hal kecil
seperti itu
yang menjadi
pertimbangan kita
dalam menentukan tema” SY25082015
Tidak dipungkiri memang orangtua memiliki latar belakang dan
pemahaman yang
berbeda –
beda, sehingga
dalam memperlakukan anakpun demikian. Bias antara menyayangi dan
memanjakan anak sering terjadi. Hal – hal nyata yang terjadi dilingkuangan itulah yang biasanya dijadikan tema dalam kegiatan
pendidikan keorangtuaan atau parenting. Senada dengan pendapat yang diungkapkan oleh bunda Dwi Utari selaku orangtua dari
peserta didik:
110
“kita sebagai orangtua juga dilibatkan dalam menentukan tema parenting bulanan mbaak, misalnya ada usul atau
keresahan apa yang sedang dialami oleh orangtua. Saya malah seneng mbak, jadi kalo ada kejadian atau isu hangat
tentang anak anak ya biasanya itu yang kita usulkan untuk dijadikan tema” DU 25082015
Orangtua dilibatkan dalam menentukan tema betujuan sebagai upaya mewadahi keresahan – keresahan yang umumnya
dialami orangtua dalam mengangani anak usia o-6 tahun. Seperti yang diungkapkan oleh bunda SY selaku pendidik di PAUD
Terpadu Putra Putri Godean: “Kita melibatkan orangtua dalam menentukan tema salah satu
tujuannya dalah untuk mewadahi keresahan orangtua siswa akan isu isu yang ada dilingkungan, sama biar orangtua paham
bangaimana mengoptimalkan pontensi atau tumbuh dan kembang anak mbak” SY 25082015
Mengedukasi orangtua dalam bentuk kegitan pendidikan keorangtuaan
atau parenting
penting dilakukan
untuk mensukseskan visi dan misi sekolah. Mengingat orangtua berperan
sebagai subyek dan obyek maka pelibatan dalam menentukan tema kagiatan multak diperlukan. Pendidik, tenaga kependidikan dan
orangtua bersama –sama berperan aktif dalam menentuka tema parenting yang akan dilaksanakan.
3 Menentukan Narasumber
Narasumber ditentukan setelah pendidik dan orangtua menemukan
kesepakatan dalam
menentukan tema
kegiatan parenting. Pihak sekolah menampung aspirasi atau usul dari
orangtua apabila ada rekomendasi narasumber. Hal ini dinyatakan
111
oleh bunda NA selaku pendidik di PAUD Terpadu Putra Putri Godean:
“Untuk narasumber
seringnya pihak
sekolah yang
mencarikan sendiri mbak, tetapi tidak menutup kemungkinan ketika da usulan dari orangtua siswa mengenai rekomendasi
pembicara, kaya
dulu pernah
ada orangtua
siswa yang
mengusulkan seseorang untuk menjadi pembicara dalam kegiatan parenting karena mendapat informasi dari sekolah lain bahwa
orangtersebut habis mengisi parenting dan menyenagkan, maka kita usahakan
untuk menghubungi
orang yang
dimaksud” NA02092015
Narasumber adalah kunci sukses atau tidaknya kegiatan pendidikan keorangtuaan atau perenting. Dalam menghadapi
orangtua diperlukan tehnik komusikasi yang bagus agar saat proses kegiatan tidak membosankan dan ilmunya bisa sampai keorangtua
peserta didik.
PAUD Terpadu
Putra Putri
Godean tidak
mempermasalahkan latar belakang narasumber, yang menjadi pertimbangn utama adalah pengalaman.
Bentuk pelibatan orangtua dalam hal perencanaan program parenting ada 3 hal pokok yakni dalam menentukan jadwal kegiatan,
tema kegiatan, dan narasumber. Iklim positif ditanamkan dalam lingkungan PAUD Terpadu Putra Putri Godean salah satunya dalah
dengan melibatkan orangtua peserta didik dalam hal perencanaan kegiatan, dan parenting adalah salah satu kegiatan rutin yang
melibatkan orangtua. Komunikasi menjadi mudah terjalin antara, pendidik dan orangtua peserta didik.
112
b. Tema Parenting
Tema untuk acara parenting pada bulan oktober 2015 adalah pertumbuhan dan perkembangan peserta didik pada masa prasekolah.
Tema tersebut dipilih bukan semata – mata keputusan dari pihak sekolah namun dikomunikasikan denga orangtua murid dan disesuaikan
dengan keadaan yang ada dalam lingkungan PAUD terpadu putra putri godean. Salah satu kunci untuk mengoptimalkan masa golden – age
pada anak usia dini adalah dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai tahap dan perkembangan si buah hati. Bunda KM sebagai kepala
sekolah PAUD Terpadu Putra Putri Godean menyatakan sebagai berikut:
“Paling tidak kita perlu menyelaraskan pemahaman orangtua mengenain pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini mbaak,
agar agar orangtua dapat menentukan tidakan sesuai deng tumbuh kembang masing – masing anak” KM04092015
Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dijadikan tema parenting bulan ini dengan harapan bahwa orangtua paham dan peduli
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga para orangtua mampu memberikan stimulasi yg tepat. Sementara untuk parenting
pertemuan kedua mengusung tema mengatasi kemarahan atau tantrum pada anak usia dini. Tema tersebut dipilih karena banyak orangtua
mengsalah artikan arti kemarahan anak. Dengan tema tersebut diharapkan lebih bijaksana dalam merespon kemarahan yang terjadi
pada anak – anak usia dini. Bunda KM menyatakan sebagai berikut
113
“ tantrum pada anak usia dini kan wajar mba namum belum tentu semua orangtua paham hal tersebut. Kita ingin memperluas
wawasan orangtua
tentang tantrum
pada anak,
sehingga diharapkan
dapat lebih
bijak dalam
menyikapinya” KM02092015
Kedua tema tema ditas menunjukan kepedulian pihak sekolah kepada pendidikan yang diterima anak didiknya, baik disekolah
maupun dirumah.
Berhubung anak
usia dini
lebih banyak
menghabiskan waktu lingkungan dirumah atau keluarga maka edukasi untuk orangtua sangat ditekankan. Hal tersebut diharapkan dapat
meneruskan misi pendidikan dirumah masing masing. c.
Waktu Pelaksanaan Perenting Kegiatan pendidikan keorangtuaan atau parenting pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 30 november 2015. Acara parenting tersebut dilaksanakan di aula PAUD terpadu Putra Pitri Godean. Kegiatan
dimulain dari pukul 09.00 – 11.00 WIB. Sementara kelas parenting untuk yang kedua dilaksanakan pada 12 februari minggu ke 2. Waktu
pelasanaan tidak jauh beda dengan parenting pertemuan pertama yaitu 09.00 – 10.30 WIB. Kegiatan parenting sengaja dilakaukan pagi hari
sekalian dengan orangtua mengantarkan anak sehingga diharapkan lebih efektif bagi kedua belah pihak orangtua dan pihak sekolah.
d. Susunan Kepanitian
Susunan kepanitian dalam sebuah acara memang dibutuhkan guna keefektifan kegiatan dan sumberdaya yang ada. Menyusun acara,
menyiapkan konsumsi, menyiapkan alat dan media yang akan
114
digunakan dalam kegiatan semua butuh direncanakan sebelum kegiatan dimulai. Namum berbeda ketika kegiatan yang dilakukan telah menjadi
agenda rutin dalam suatu lembaga maka kepanitian yang dibentuk tidak perlu struktural yang terpenting adalah ada penangung jawab kegiatan.
Bunda KM selaku kepala sekolah di PAUD Terpadu Putra Putri Godean menyatakan sebagai berikut:
“Kegiatan parenting disini sudah jadi kegiatan rutin mbak dan sudah ada penanggungjawabnya, jadi untuk susunan panitia ya dirolling
aja pas yang tidak ada kegitan saat itu” KM02092015
Kegitan parenting sebagai kegiatan dengan penanggungjawab dari pihak sekolah. Kerjasama antara orangtua peserta didik dan pihak
sekolah diterapkan tidak hanya pada perencanaan program saja namun ketika pelaksanaan orangtua juga dilibatkan. Senada dengan yang
diungkapkan oleh bunda KM, bunda SN selaku pendidik di PAUD Terpadu Putra Putri Godean juga menyatakan sebagai berikut:
“Kalo kita ndak ada panitia - panitiaan mba, disini kami pengurus dan pendidik bekerjasama dengan orangtua murid biar acara
parenting kita berjalan lancar”SN10092015
Mengingat pendidikan keorangtuan atau parenting penting adanya maka PAUD terpadu putra putri godean menjadikan agenda rutin per 1
sampai 2 bulan sehingga susunan kepanitian yang ada tidak begitu struktural. Satu penangungjawab sudah cukup untuk menjalankan
program bulanan ini. Tenaga kependidikan sebagai petugas administrasi adalah yang bertanggungjawab atas berlangsungnya kegitan parenting
115
ini. Bunda NA selaku pendidik di PAUD Terpadu Putra Putri Godean menambahkan mengenai teknis susunan kepanitiaan sebagai berikut:
“Untuk perencanaan dan teknis kegiatan kami pendidik dan tenaga kependidikan bekerjasama dengan orangtua siswa. Orang
tua siswa juga ada pengangung jawabnya sendiri mba, jadi ada koordinator dari pihak orang tua untuk kegiatan keorangtuaan.
Untuk menentukan tema juga didiskusikan dengan orangtua tua siswa, sehingga kami tidak memutuskan secara sepihak apa yang
akan kita pelajari, setelah ditentukan temanya maka teknis kegiatan seperti konsumi, presensi maka dari pihak orangtua
siswa yang mengurusnya, bahkan dalam hal menyiapan rungan orang tua siswa juga ikut membantu penuh” NA10092015
Hal – hal teknis saat pelaksanaan pendidikan keorangtuaan atau parenting dibuhtuhkan sepeti:
1 Penanggung Jawab
Penangung jawab bertugas memonitor dan mengendalikan selurus
aktifitas yang
ada dalam
kegiatan pendidikan
keorangtuaan atau
parenting. Mulain
dari perencanaan
pelaksanaan, dan evaluasi program. Penanggungjawab untuk program pendidikan keorangtuaan atau parenting di PAUD
Terpadu Putra Putri Godean adalah salah seorang tenaga kependidikan beliau bunda SY. Sebagai penanggungjawab
kegiatan pendidikan keorangtuaan atau parenting bunda SY menyatakan hal sebagai berikut:
“Saya selaku tenaga kependidikan bertugas sebagai penangungjawab dalam kegiatan parenting mbaak, jadi
dari perencanaan hingga evaluasi saya koordinatornya” NA10092015
116
Penanggungjawab juga menjembatani dan mewadahi aspirasi dari pendidik dan orangtua peserta didik. Apabila
aspirasi telah didapat dari dua belah pihak penangungjawab akan mendiskusikan dengan kepala sekolah untuk keputusan
ahir dalam perencanaan. Begitulah alur tugas yang harus dilaksanakan penanggungjawab.
2 Pembawa Acara Pembawa
acara bertugas
membawakan acara
dan mengontrol
waktu saat
pelaksanaan program
pendidikan keorangtuaan atau perenting. Pembawa acara dirolling dari
pendidik dan tenaga kependidikan. Kelas parenting pertemua pertama dan kedua pembawa acara adalah bunda SY selaku
penangungjawab kegaitan. Bunda SY mengungkapkan: “Kali ini jadwal saya menjadi pembawa acara mbak, soalnya
bunda – bunda pendidik harus meng handle anak – anak. Biasanya si di rolling mbak, kalo misal salah satu pendidik jadi
pembawa acara maka saya akan mengantikan mereka untuk menghandle anak – anak di luar” SY10092015
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa posisi pembawa acara bersifat fleksibel dan tiap pertemuan parenting
dapat dirolling dengan pendidik yang lain. 3 Pendamping Anak-nak
Pendamping anak – anak bertugas mengawasi anak anak, dalam bentuk mendampingi anak – anak bermain baik didalam
kelas maupun diluar kelas. Menginggat orangtua peserta didik
117
sedang berkumpul
diaula dan
mengikuti pendidikan
keorangtuaan atau
parenting. Pendidik
ataupun tenaga
kependidikan akan
melakukan rolling
untuk menjadi
pendamping anak – anak saat kegaiatan parenting berlangsung. 4 Perlengkapan
Bagian perlengkapan bertugas mempersiapkan segala perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
parenting. Adapun
perlengkapan yang
diperlukan untuk
kegiatan parenting meliputi: tikar, LCD, meja, soundsistem, mike, kamera. PAUD Terpadu Putra Putri Godean telah
memiliki perlengkapan
yang memadai
untuk kebutuhan
parenting sehingga tinggal menyiapkan ketika acara akan dimulai. Perlengkapan akan kerja sesaat sebelum pelaksanaan di
mulai, berhubung semua peralatan telah tersedia maka dari pihak sekolah dan orang tua peserta didik bersama – sama
menyiapkan keperluan tersebut. Seperti yang diuangkapkan oleh bunda AP selaku orangtua peserta didik:
“Kalo pas pelaksanaan parenting biasanya kita membatu buat nyiapin tikar, dan ngambil – ngambil peralatan
lainnya” AP25092015 Pernyataan bunda AP menunjukan bahwa pihak sekolah
dan pihak
orangtua peserta
didik bekerjasama
dalam menyiapkan perlengkapan untuk menunjang kegiatan parenting.
Tidak ada
orang yang
spesifik bertugas
sebagai penanggungjawab perlengkapan karena semua yang dibutuhkan
118
untuk kegiatan parenting telah tersedia di PAUD Terpadu Putra Putri Godean.
5 Dokumentasi Seksi dokumentasi bertugas mendokumentasikan saat
pelaksanaan program parenting berlangsung. Seperti meng foto – foto saat kegaiatan berlangsung. Yang bertanggungjawab
sebagai seksi dokumentasi adalah yang menjadi pembawa acara pada hari tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh bunda SY
selaku penanggungjawab program parenting: “sebenarnya kita jarang foto – foto mbak kalo kegiatan
parenting, paling yang jadi pembawa acara pada hari itu akan menfoto saat sesi pembicara sedang menyampaikan materi, tapi
sesekali kadang
kelupaan tidak
diambil fotonya
mbak” SY25092015
Dari pernyataan ibu Y menunjukan bahwa PAUD
Terpadu Putra Putri Godean masih kurang arsip dalam bentuk foto kegiatan parenting. Mendokumentasikan kegiatan parenting
dengan berfoto dianggap bukan hal wajib yang harus dilakukan. 6 Konsumsi
Sie konsumsi bertugas menyiapkan bertugas menyiapkan snack. Kembali bunda KM membahkan untuk penyiapkan
konsumsi baik penangungjawab kegiatan ataupun pendidik secara
bergiliran menyiapkan
membeli konsumsi
yang sekiranya dibutuhkan. Berikut pernyataan dari bunda KM:
“kalo masalah konsumsi biasanya kita obrolin bbrapa hari sebelum hari H mbaak, nanti disitu disepakati siapa yang mau
119
beli konsumsi tersebut. Kebetulan yang akan beli konsumsi untuk kegaitan besok adalah bunda SN” KM25092015
Selaras dengan
pernyataan diatas
bunda SN
juga mengungkapkan pertanyaan sebagai berikut:
“untuk kegiatan parenting besok saya yang membeli snak mbaak, sesai dengan kesepakan yang telah diobrolin
dengan bunda – bunda kemaren” SN25092015
Dari pernyataan
diatas dapat
disimpulkan bahwa
penanggungjawab atau pendidik secara bergiliran menyiapkan membeli konsumsi. Namun dalam pelaksanaan pihak sekolah
bekerjasama dengan orangtua peserta didik dalam menyajikan konsumsi yang telah disediakan.
7 Sarana Prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan dalam parenting kali
ini, mengunakan fasilitas dari yayasan seperti ruang aula, LCD, tikar, meja soundsistem, mike, handout materi untuk orangtua
peserta didik dan alat penunjang lainnya. Hal ini didukung dengan pernyataan bunda NA selaku pendidik di PAUD
Terpadu yayasan Putra Putri Godean: “alhamdulillah mbak semua peralatan yang dibutuhkan
untuk kegitan parenting sudah dimilik sekolah, ada aula sekolah LCD mike dan sebagainya” NA25092015
Pernyataan bunda NA menunjukan bahwa sarana dan prasarana yang dimiki PAUD Terpadu yayasan Putra Putri
Godean sudah mencukupi untuk melakukan kegitan pertemuan salah satunya dalah kegitan parenting. Sarana dan prasarana
120
yang ada dimanfaatkan dengan baik oleh pihak sekolah, seperti yang dinyatakan oleh bunda KM selaku kepala sekolah PAUD
Terpadu yayasan Putra Putri Godean: “
untuk sarana
dan prasarana
kegiatan indoor
alhamdulillah sudah mencukupi mbak. Oleh karena itu setiap ada kegiatan pertuan parenting
kita semaksimal mungkin mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada”KM 2015
Dapat disimpulkan dari dua pernyataan diatas menunjukan bahwa sarana dan prasarana untuk kegitan indoor atau kegitan
pertemuan yang dimiliki oleh PAUD Terpadu yayasan Putra Putri Godean sudah dalam kategori yang baik atau mencukupi.
8 Narasumber Pelaksanaan perenting dengan mengusung tema yang
berbeda beda maka agar orangtua peserta didik tidak bosan maka pihak sekolah sering mendatangkan pemeteri dari luar.
Namun kali ini bunda Novie Eviany, S.Pd AUD selaku konsultan Paud Terpadu Putra Putri godeanlah yang menjadi
pemateri periode bulan ini. Pekerjaan beliau senagai praktisi pendidikan anak usia dini dan pendiri yayasan BENISO
yayasan yang bergerak di bidang pendidikan anak usia dini TPA, KB, TK menjadikan semakin kaya wawasan yang bisa
dibangi dengan oarangtua peserta didik. 9 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan Parenting periode november ini adalah ceramah, tanya jawab, kemudian pemutara
121
video bertema senada kemudian dianalisis bersama – sama antara orangtua peserta didik. Pemateri juga mengangkat isu –
isu senada yang sedang marak terjadi dilingkungan masyarakat saat ini. Hal ini dimaksudkan agar orangtua bersfat proaktif
terhadap perkembangkan masing masing buah hati, dengan menanyakan dan mendiskusikan pengalaman masing – masing
orangtua. Tidak jauh beda untuk pertemua kedua yaitu ceramah tanya jawab, dan jajak pendapat.
10 Media Media
yang digunakan
dalam kegiatan
pendidikan keorangtuan atau parenting kali ini berbentuk PPT power
point, handout dan video. Ppt dan video di tampilkan melalui LCD sehingga diharapkan orangtua peserta didik tidak jenuh
dan dapat mengkuti materi dengan baik. Sementra hand out dibagikan
kepada orangtua
saat kegiatan
berlangsung. Sementara untuk pertemuan kedua hanya menggunkan Ppt dan
handout saja. Seperti yang diungkapkan oleh bunda D selaku orangtua dari peserta didik. Beliau mengungkapkan:
“saya seneng mbak kalo dikasih foto-copy an materi soalnya dirumah bisa dibaca baca lagi, jadi sekalian bisa di
inget inget apa yang dibahas. Apalagi kalo ada videonya kaya tadi mba, jadi bisa ngilangin rasa ngantuk maklum
mbak, ibuk ibuk kalo suruh dengerin ceramah aja malah pada ngantuk kalo engga ngobrol sendiri” D08102015
Hand out materipun sudah disiapkan guna memudahkan apabila ada hal yang sekiranya perlu dicatat. Pihak sekolah
122
berusaha menyiapkan sebaik mungkin untuk kenyamanan saat berlangsungnya kegaitan parenting. Sehingga diharrapkan ilmu
atau wawasan yang disampaikan oleh pembicara bisa sampai kepada orangtua peserta didik.
11 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pendidikan keorangtuaan di PAUD
Terpadu Putra Putri Godean dimulain dari pukul 10.00 – 11.30 WIB. Sesaat sebelum pelaksanaan dimulai orang tua bersama
penangungjawab kegitan parenring menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Seperti yang diungkapkan oleh bunda SY selaku
penanggungjawab program parenting: “semua peralatan yang dibutuhkan sepetri tikar, LCD,
sound sistem dan yang lainnya sudah tersedia sehingga tinggal ditata saja ketika akan ada kegiatan, salah satunya
adalah kegiatan parenting” SY08102015
Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa, sarana prasarana dalam kegiatan parenting telah tersedia dengan baik.
Penagungjawab cukup mengarahkan kepada pengelola atau pendidik untuk membantu dan selebihnya orangtua akan turut
andil dalam menyiapkan hal yang dibutuhkan diatas. a.
Pembukaan Pembukaan acara dilakukan oleh bunda Yanti selaku
penangungjawab dari kegiatan parenting. Hari ini beliau merangkap sebagai pembawa acara juga karena setelah acara
parenting selesai akan dilanjutkan dengan laporan kegiatan
123
sekolah kepada orangtua siwa. acara dibuka pukul 10.15 WIB lebih lambat 15 menit dari jadwal yang ditentukan, hal ini
karena orangtua masih menunggu pengkondisian siswa bersama guru pendamping yang bertugas. Acara dibuka dengan bacaan
basmalah dan ucapan terimakasih kepada pemateri dan orangtua peserta didik yang telah menyempatkan untuk hadir dalam acara
pendidikan keorangtuaan periode november. b.
Acara Inti Bincang – bincang pengantar telah disampaikan pada
pembukaan acara, kemudian pembawa acara mengenalkan kembali pemateri kita untuk periode kali ini. Pemateri kita kali
ini adalah Bunda Novie Eviany, S.Pd AUD selaku konsultan dari PAUD Terpadu Putra Putri Godean, oleh karena itu
sebagian besar orangtua yang hadir telah mengenal beliau. Bunda novi mengawali ngedan membagikan hand-out kepada
orangtua pesertadidik untuk memudahkan apabila ada materi yang perlu ditanyakan oleh orangtua. Pembahasan dimulai
dengan penayangan power point dan penjelasan mengenai tema yang diangkat yaitu pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik pada masa prasekolah. Ditenggah tengah pembahasan kemudian
pamateri menayangkan
video terkait
tumbuh kembang balita. pemateri membebaskan apabila ketika dalam
penjelasan ada hal yang tidak dimengerti bisa langsung
124
ditanyakan sehingga acara berlangsung santai dan orangtua begitu antusias mengikutinya, penjabaran materi diskusi dan
tanya jawab seputar pertumbuhan dan perkembangan peserta didik pada masa prasekolah berlangsung lebih kurang satu jam.
c. Lain – Lain
Acara parenting kali ini berjalan dengan lancar dan orangtua begitu antusias dengan tema yang dibahas. Setelah
kegiatan inti selesai kemudia pembawa acara mengambil alih waktu acara dan melanjutkan dengan acara diskusi kegitan
bulanan. Diskusi kegiatan bulanan berisi dengan pemaparan kegiatan yang telah dilewati satu bulan ini dan satu bulan yang
akan datang. Pihak sekolah dan orangtua juga mengevalusi kegitan kegiatan yang telah dilewati, kemudian mendiskusikan
kegitan utuk bulan berikutnya. Hal yang disampaikan antara lain, menyampaikan agenda – agenda untuk satu bulan kedepan
sehingga apabila masukan pihak sekolah bisa menampung aspirasi orangtua peserta didik.
d. Penutup
Agenda parenting
dengan tema
pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik pada masa prasekolah berjalan dengan lancar. Acara ditutup dengan bacaan hamdallah dan
ucapan terimakasih kepada nara sumber, dan orangtua peserta didik yang telah menyempatkan untuk hadir dalam acara
125
parenting pendidikan keorangtuaan untuk periode november ini. Pembawa acara menutup dengan bacaan hamdalah dan
salam. Setelah acra ditutup pihak sekolah dibantu dengan orangtua membereskan kembali peralatan dan aula yang telah
dipakai untuk kegaitan parenting. 12 Evalusi
Evaluasi yang dilakukan di PAUD Terpadu Putra Putri Godean bertujuan untuk kemajuan dalam kegiatan parenting
periode selanjutnya. Bunda KM selaku kepala sekolah di PAUD Terpadu Putra Putri Godean mengemukakan hal sebagai berikut:
“setiap adanya kegian selalu ada evaluasi baik evaluasi internal kita bareng bunda” pendidik, juga evaluasi
external kita dengan orangtua” KM13102015
Seiring sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh bunda AP selaku koordinatar dari pihak orangtua, berikut
pernyataanya: “biasanya habis kegiatan keorangtuaan, baik pareting
maupun pojok gizi selalu ada evaluasi barang bunda – bunda pendidik mbak, meski evaluasi dilakukan secara
bincang bincang santai setelah acara ataupun besok harinya sambari menunggu penjemputan anak- anak”
sepulang sekolah” AP13102015
Pernyataan ditas menjunjukan bahwa bentuk evaluasi yang dilakukan di PAUD Terpadu Putra Putri Godean dilakukan baik
dari segi internal lembaga maupun dari eksternal lembaga yaitu pendapat dan masukan dari pihak orangtua.
126
Berikut evaluasi yang dirumuskan yang oleh pihak sekolah dalam melihat berhasi atau tidaknya pendidikan
keorangtuaan yang dilaksanakan. Diantaranya terdiri dari beberapa penilaian mengenai:
a. partisipasi orangtua
Partisipasi orangtua penting menjadi bahan evaluasi karena tujuan dari kegitan parenting yang ada di PAUD Terpadu
Putra Putri Godean adalah mengajak seluruh orangtua untuk sadar terhadap pentingnya pendidikan keorangtuaan. Pihak
sekolah sangat berharap dari kegitan yang dilakukan yaitu orangtua merasakan kebermanfaatan dari kegiatan parenting
dalam membersamai mereka mendidik putra putrinya dirumah. Hal ini diungkapkan oleh bunda SN selaku pendidik di PAUD
Terpadu Putra Putri Godean, beliau mengatakan bahwa: “kegiatan parenting ini kan tujuan utamanya adalah
kesadaran orangtua
untuk terus
belajar dalam
meningkatkan kapasitas diri bagaimana mereka mendidik anak – anak tho mbaa, makanya kita pengin sekali setiap
kegitan parenting itu seluruh orangtua bisa hadir 100 dan manfaatnya bisa dirasakan orangtua dalam mendidik
anak – anak dirumah. Harapanya kita jugakan pendidikan yang telah kita berikan terhadap anak dan pendidikan yang
orangtua terapkan dirumah dapat selaras gitu mbaak, biar semakin melekat pada diri anak” SN13102015
Melihat dari pendapat yang diungkapkan oleh bunda SN, partisipasi orangtu adalah hal wajib yang menjadi bahan
evaluasi setiap selesai berlangsungnya kegiatan. Senada dengan
127
yang diungkapkan oleh bunda SN, bunda TN juga mneyatakan hal sebagai berikut:
“untuk kegiatan parenting pertemuan pertama ada sekitar 85 kehadiran ya mba, ada juga bapak dari peserta didik
yang hadir untuk mengantikan ibunya” TN13102015
Melihat dari pernaytaan bunda TS kehadiran orangtua pada periode parenting kali ini dirasa cukup yaitu mencapai 85
kehadiran. Kegitan pendidikan kerangtuaan di PAUD Terpadu Putra Putri Godean diikuti tidak hanya oleh kalangan ibu – ibu
saja namun jika ada yang berhalangan hadir maka tidak menutup kemungkinan bapak atau nenek yang hadir untuk mengikuti
kegiatan parenting. Sementara untuk pertemuan kedua ada 20 dari 27 orangtua yang mengikuti kelas parenting. Hal ini
terbuktisaat kegitan ada seorang bapak – bapak yang mengikuti kegiatan parenting, hal ini dipandang langka di PAUD Terpadu
Putra Putri Godean karena mayoritas yang mengikuti kegitan adalah kaum ibu. Ada beberapa juga yang memang kedua
orangtuanya bekerja dan memiliki kesibukan masing – masing maka mewakilkannya kepada nenek. Berikut pendapat yang
disampaikan oleh bunda SY selaku penanggungjawab program parenting:
“beberapa kali si A memang yang menghadiri kegitan justru ayahnya, bukan ibunya, kami sempat menanyakan
kapada beliau dan katanya memang kalo hari sabtu ibunya masih bekerja dan pada hari itu ayahnya telah libur kerja”
SY08112015
128
Pernyataan bunda SY menunjukan bahwa telah ada kesadaran dari orangtua bahwa pendidikan keorangtuaan atau
parenting penting di lakukan, ketika salah satu tidak bisa menghadiri kegitan maka akan diwakilkan oleh yang satunya.
Apresiasi lebih diberikan kepada ayah A, karena tidak merasa malu atau canggung untuk menghadiri kegitan parenting yang
mayoritas yang datang adalah ibu – ibu. b.
ketepatan waktu pelaksanaan kegaitan parenting Katepatan waktu pelaksanaan disini apakah sesuai dengan yang
telah kita jadwalkan atau tidak. Termasuk dalam ketepatan waktu periode pelaksanaan yang telah ditetapkan sekolah yaitu
minimal dalam satubulan terlaksana sekali program parenting, jika memungkinkan sebulan sekali dapat terlaksana akan lebih
bagus lagi. senada dengan yang diungkapkan oleh bunda NA selaku pendidik PAUD Terpadu Putra Putri Godean, yaitu
sebagai berikut: “kegitan parenting yang ada disini kan sudah menjadi
agenda rutin mbak, meskipun untuk waktu pelaksanaanya belum pasti tanggal berapa, namun dalam dua bula sekali
minimal
harus ada
satu kali
kegitan parenting”
NA11112015 Selaras sejalan dengan yang diungkapkan oleh bunda N,
bunda TS menyatakan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan, yaitu sebagai berikut:
“sesekali memang pernah molor mba wajar ngumpulin banyak orang, meskipus kita udah siasati dengan waktu
129
pelaksanaan pagi. Tapi alhamdulillah untuk pertemua kali ini tepat waktu” TS11112015
Seperti yang diungkapka oleh bunda TS, kegiatan parenting pertemuan yang pertama dilakukan tepat waktu baik
antara rentang dua bulan maupun saat acara. Ketepatan waktu pelaksanaan acara tidak jauh beda dengan waktu mengantar
anak kesekolah
sehingga mengurangi
kemungkinan keterlambatan kecil. Hal tersebut tidak belaku untuk kelas
parenting pertemuan kedua, waktu pelaksanaan mengalami kemunduran setengah bulan. Dengan rentang waktu dua
setenggah bulan baru dilaksanakan kegiatan parenting. Namun saat
pelaksanaan acara
dilakukan tetap
waktu karena
dijadwalkan sama dengan pertemuan yang pertama. Ketepatan waktu pelaksanaan paling teratur adalah pojok
gizi, karena dilakukan sepekan sekali. Apabila pada minggu – minggu tertentu pojok gizi ditiadakan maka diganti dengan
kegiatan yang lain seperti kelas parenting atau kelar diluar sekolah. Hari jumát adalah waktu yang paling sering diguakan
untuk melakukan kegiatan keorangtuan, baik program terencana maupun program insidental.
c. pertanyaan yang diajukan warga belajar orangtua
Pertanyaan yang diajukan orangtua menjadi tolak ukur penilaian kami dari pihak sekolah. Bukan seberapa bagus
130
pertanyataan yang dilontarkan dan sesuai atau tidak dengan tema yang diangkat kali ini, namun seberapa besar rasa ingin
tahu orangtua terhadap tumbuh kembang atau masalah – masalah yang dihadapi dalam mendidik si buah hati.berikut
yang disampaikan oleh bunda SY: “kalo untuk pertanyaan yang senada dengan tema
alhamdulilah selau ada mbak dan menjadi bahan diskusi oleh orangtua dan pemeteri, namun tidak menutup
kemungkinan ada orangtua yang menanyakan hal yang diluar tema, seperti keresahan keresahan yang dialami
mereka dalam mendidik anak seperti yang dilakukan oleh bunda dani tadi” SY02112015
Senanda dengan bunda SY, buda SN pun menambahkan pendapat sebagai berikut:
“setiap pelaksanaan
kegiatan parenting
selaku kita
budayakan untuk menghidupkan iklim diskusi mbak, baik antar orang tua denganpemateri, maupun orangtua dengan
orang tua. Hal tersebut ditandai dengan ketika ada orangtua yang mengungkapkan pendapat pemateri tidak
langsung menjawab pertanyaan, namun melemparkan kepada
orangtua sehingga
iklim diskusi
bisa terbangun”SY13112015
Pernyataan tersebut menunjukan bahwa pembelajaran telah berjalan dengan baik dengan adanya diskusi antara
orangtua dan pemareti ataupun orangtua dengan orangtua. Keterbukaan orangtua terhadap kendala – kendala, atau
keresahan yang mereka alami dalam mendidik anak dan curah pendapat antar orangtua menjadi nilai plus dari kegiatan
parenting kali ini.
131
d. Kesesuaian tema dengan Kebutuhan orangtua
Tema yang diangkat untuk kegiatan parenting sebelumnya telah dirumuskan oleh pihak sekolah yang mereka ambil dari
hasil pengamatan lingkungan, kemudian didiskusikan dengan pihak orangtua sehingga terbentuklah sebuah tema. Untuk
mengetahui apakah
teme yang
diangkat sesuai
dengan kebutuhan orangtua berikut adalah pendapat dari bunda D
selaku pewakilan dari orangtua, yaitu sebagai berikut: “untuk
tema kan
pihak sekolah
juga sebelumnya
menawarkan kepada kami, jadi saya rasa si sesuai sesuai aja mbak” SY13112015
Pendapat lain disampakan leh bunda AP selaku kordinator dari pihak orangtua, yaitu:
“alhamdulillah ya mbaak, kalo tema kami merasa sesuai, selain karna memang sebelumnya telah didiskusikan,
namun juga tetap saja kita bisa saling diskusi perihal isu – isu hangat mengenai anak yang ada dimasyarakat, jadi
saya
rasa sesuai
yaa dengan
kebutuhan kami”
SY12112015 Dari pernyataan diatas menunjukan bahwa tema yang
dingkat telah sesui dengan kebutuhan orangtua. Meskipun tidak menutup kemungkinan bagi orangtua untuk menanyakan hal
diluar tema. Penjabaran yang telah dipaparkan diatas menunjukan bahwa
kegaitan parenting dengan tema pertumbuhan dan perkembangan peserta didik pada masa prasekolah periode november berjalan dengan
132
lancar. Namun dalam setiap acara dibutuhkan sebuah evaluasi untuk perbaikan dan kemajuan kegitan parenting selanjutnya.
2. Faktor pendukung pelaksanaan program parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean
Tercapainya sebuah tujuan program tentu tidak lepas dari aspek aspek yang mempengaruhinya. Begitu juga upaya yang yang
mendukung pada Pelaksanaan Pendidikan keorangtuaan Parenting di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean. Faktor pendukung
pelaksanaan program parenting tidak hanya dari internal pengurus sekolah namun juga dari eksternal sekolah yaitu orangtua peserta
didik. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program parenting
dikelompokan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Berikut penjabaran untuk kedua faktor pendukung tersebut:
a Faktor internal
Faktor internal
disini adalah
semua hal
yang memperngaruhi tercapainya tujuan dari dalam lembaga itu
sendiri seperti: sarana dan prasarana yang mendukung untuk berlangsungnya kegiatan parenting dan rencana kegitan yang
yang diterapkan lembaga yang memang sudah memasukan parenting sebagai agenda rutin dari
Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean. Tidak bisa dipungkiri ketersediaan sarana
dan prasarana akan sangat mendukung berlangsungnya suatu
133
program, seperti halnya program parenting yang di adakan di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean. Adanya aula yang
memiliki kapasitas 150 orang dewasa, kelengkapan peralatan pendukung lainnya seperti sound sistem, mike, LCD tikar dan
perangkat lain yang mendukung kegitan program semua telah tersedia disekolah. Pihak sekolah dalam hal ini adalah pendidik
dan pengelola memanfaatkan dengan baik aset yang dimiliki sekolah
untuk menjalankan
kegitan yang
mendukung tercapainya visi dan misi dan sekolah.
Begitu pula keseriusan dan konsistensi yang ditunjukan oleh
lembaga dengan
adanya 4
program pendidikan
keorangtuaan yang berjalan di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean
yaitu pojok gizi, kelas parenting, konsultasi orangtua, dan kunjuangan rumah. dari ke empat kegiatan
tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu kegiatan terencana dan kegiatan insidental. Kegiatan terencana adalah pojok gizi dan
kelas parenting sementara kegiatan insidental kegiatan yang dilakukan seuai dengan kebutuhan yaitu konsultasi orangtua
dan kunjungan rumah. Kelas parenting dan pojok gizi merupakan program
unggulan sekolah. Pojok gizi dilakukan seminggu sekali dan kelas parenting dilakukan maksimal dua bulan sekali. Satukali
tahun ajaran minimal dilakukan 6 kali kegitan parenting dan
134
lebih banyak lebih baik. Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Pendidikan yang baik untuk usia prasekolah bukanlah pendidikan yang hanya diberikan kepada peserta didik
saja namun lebih penting dari itu adalah pendidikan yang diberikan kepada orangtua peserta didik. Mengingat pada masa
prasekolah atau anak usia dibawah 6 tahun, lehih banyak menghabiskan waktu bersama orangtua dan keluarga inti
dirumah atau dilingkungan sekitar rumah. Oleh karena itu penting untuk mengedukasi orangtua agar dapat mensimulasi
anak sesuai dengan tahap dan perkembangan masing masing anak. Selain itu juga untuk menyelaraskan pendidikan yang anak
peroleh disekolah dengan pendidikan yang orangtua terapkan didalam rumah. Dari hal yang dijabarkan diatas menunjukan
keseriusan yang dilakan pihak sekolah untuk mendukung kegitan parenting
b Faktor eksternal
Faktor eksternai disini adalah unsur – unsur yang berasal dari luar lembaga dan mendukung tercapainya sebuah tujuan.
Ada dua faktor yang kami temukan disini yaitu: munculnya kesadaran akan bagaimana mendidik anak, mengoptimalkan
tumbuh dan kembangnya dimasa golden age dan keresahan – keresahan yang timbul akibat isu – isu publik yang ada
135
dimasyarakat terkait dengan kekerasanterhadap anak dan lain sebainya. Kemudian dari keresahan – keresahan yang ada maka
munculah kesadaran
orangtua untuk
terus belajar
dan meningkatkan kapasitas diri dan berwawasan luas terkait dengan
perkembangan anak anak mereka. Kesadaraan dari sebagian besar orangtua peserta didik
untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitasnya sehingga mempengaruhi orangtua yang lain. Orangtua yang memiliki
kesadaran yang tinggi untuk mau belajar umumnya dari kalangan terdidik atau minimal menumpuh Srata 1 S1, mereka
paham akan pentingnya pendidikan untuk orangtua atau parenting. Pemahaman sebagaian orangtua tersebut ahirnya
mempengaruhi orangtua yang lain dari bincang bincang secara nonformal yang dilakukan sembari menunggu anak keluar kelas
saat jam penjemputan sekolah. Hal ini diungkapkan oleh bunda AP selaku koordinator dari orangtua peserta didik:
“jaman sekarang itu mendidik anak susah susah gampang mbak, apalagi ngoptimalin masa emas anak itu lho mba,
kita kan nda dapet pendidikan itu sebelumnya kalo bukan kesadaran sendiri mau belajar, aduuh repot mbaak. Semua
orang
kan penginya
yeng terbaik
buak anaknya”
AP13112015 Senada dengan yang diyatakan oleh bunda A selaku
kordinator dari orangtua peserta didik begitupun yang dikatan oleh bunda D.
136
“ndidik anak jaman sekarang sama jaman dulu beda yaa mba, kalo jaman saya dulu mungkin orangtua berfikir
waton asalkan kenyang badanya besar engga penyakitan itu sedah cukup ya mbaa, tapi sekarang jaman sudah
semakin maju otomatis pengetahuan kita sebai orangtua juga harus maju demi anak. Tambah sekarangtu mbak isu
pelecehan
seksual terhadap
anak ngeri
saya mbakAP13112015
Pendapat yang diungkapkan oleh bunda AP dan bunda D menjunjukan bawa keresahan orangtua akan tumbuh kembang
dan pengaruh lingkungan sangat tinggi. Kesadaran tersebut didukung dengan program yang dilakukan oleh pihak sekolah
yaitu parenting. Sehingga diharapakan pihak sekolah dan orangtua mendapatkan kebermanfaatkan dari kegiatan yang
digagas secara bersama. Faktor internal dan faktor eksternal yang telah dijabarkan diatas
yang mendukung
keberlangsungan kegiatan
keorangtuaan atau
parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean. Diharpakan iklim positif yang telah terbentuk dilingkungan sekolah
maupun dari pihak orangtua tetap berlangsung sehingga setiap program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.
3. Faktor – faktor apakah yang menghambat pelaksanaan program parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean
Fator penghambat adalah unsur – unsur yang menghampat tercapainya program. Ada beberapa hal yang menghampat berjalannya
program aprenting. Dan diantara unsur – unsur yang menghambat
137
tersebut saling berkaitan. Berikut kita jabarkan hal yang menghambat berlangsungnya program parenting di Paud Terpadu Yayasan Putra
Putri Godean: Pihak sekolah dan pihak orangtua kesulitan menentukan jadwal
pertemuan untuk pelaksanaan program sehingga kegiatan sering molor dari yang direncanakan oleh pihak sekoh sendiri. Namun pihak sekolah
berfikiran jika tidak mempertimbangkan dari pihak orangtua, mereka kurang mantap dalam menjalankan program. Mengapa demikian
karena yang menjadi pertimbangan utama dalah kehadiran dari orangtua peserta didik, sehingga kegiatan yang telah direncanakan dan
ilmu ataupun pengalam yang dibagi oleh pemateri dapat tersampaikan kepada orangtua peserta didik.
Selama dua tahun berjalan kegiatan keorangtuaan tau parenting pihak sekoalah selalu memilih alternatif tersebut. Meskipun dalam
pelaksanaanya banyak hal yang harus dikorbankan oleh pihak sekolah seperti ada agenda atau pertemuan lain yang harus ditunda atau saat
pelaksanaan SDM kurang karena harus dibagi dengan pendidik atau pengelola yang harus melaksanaan tugas diluar sekolah seperti
pertemuan paudni atau seminar dan lain sebainya.