Desain Penelitian METODE PENELITIAN

34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Peneliti tidak bekerja sendiri, tetapi berkolaborasi dan berpartisipasi dengan sejawat atau kolega yang berminat sama dalam hal permasalahan penelitian. Secara berpartisipatif peneliti bekerja sama dengan mitra peneliti langkah demi langkah. Mulai dari tahap orientasi dilanjutkan dengan menyusun perencanaan, persiapan, pelaksanaan siklus pertama, diskusi, refleksi, koreksi, ataupun penyempurnaan pembelajaran dalam siklus kedua. Penelitian tindakan memiliki lima kategori fungsi sebagai berikut: 1 sebagai alat untuk memecahkan masalah, 2 sebagai alat pelatihan jabatan, 3 sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan pada pengajaran, 4 sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi, dan 5 sebagai alat untuk menyediakan alternatif yang lebih baik untuk mengantisipasi pendekatan yang lebih subyektif. Penelitian tindakan ini sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari empat tahap, yaitu 1 perencanaan plan, 2 tindakan act, 3 pengamatan observe, dan 4 refleksi reflect. Tahap-tahap tersebut akan berhenti apabila tindakan substantif yang dilakukan sudah jenuh dan kondisi sudah tidak memungkinkan. Dalam penelitian tindakan ini model dan desain menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart yang dimodifikasi oleh Burn. Berikut adalah model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart via Madya, 1994: 25. Gambar II: Model Kemmis dan Mc Taggart Adapun proses penelitian tindakan menurut Kemmis dan McTaggart Madya, 1994: 25 adalah sebagai berikut. 1 Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan 2 Implementasi tindakan dan monitoring 3 Analisis hasil tindakan atau refleksi 4 Perubahan atau revisi untuk perencanaan siklus berikutnya Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis persuasi. Penelitian ini berfungsi sebagai alat pengenal pendekatan tambahan yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan menulis persuasi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kretek. Selain itu penelitian ini juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran menulis persuasi di kelas X SMA Negeri 1 Kretek.

B. Setting Penelitian

Dokumen yang terkait

Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung

0 6 88

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Persuasi dengan Pendekatan Kontekstual melalui Media Iklan Layanan Masyarakat pada Siswa Kelas X 4 SMA Negeri 1 Salem Kabupaten Brebes

1 34 326

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA KELAS X-1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA.

0 1 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI.

0 2 9

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 8

PENGGUNAAN MEDIA IKLAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERSUASI PADA SISWA KELAS X Penggunaan Media Iklan Untuk Meningkatkan Menulis Persuasi Pada Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah 4 SragenTahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 9

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI-IPA 1 SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL.

0 1 269

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS (EXPRESSION ÉCRITE) BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER.

1 1 245

DESKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI MELALUI MEDIA POSTER OLEH SISWA SMA

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN RPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL SISWA KELAS X DI SMA N 1 KRETEK BANTUL D.I.YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL SISWA KELAS X DI SMA N 1 KRETEK BANTUL D.I.YOGYAKAR

0 0 12