Pengumpulan Data Pembuatan Kuesioner Kualitatif KPI dan Indikator Performansi Supply Chain

Kuesioner indikator performansi bertujuan untuk mengetahui kondisi performansi Supply Chain pada PT. Gunawan Dianjaya Steel, misalnya : hubungan internal antara bagian dalam perusahaan, keandalan tenaga kerja dan waktu untuk mengatasi komplain dari customer dengan menggunakan software SPSS versi 15.0. Adapun contoh kuisioner indikator performansi dapat dilihat seperti di bawah ini dan untuk kuisioner lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran III.

4.2.1. Penyebaran Kuesioner KPI.

Kuesioner pembobotan KPI ini disebarkan pada kelima bagian yang ada di PT. Gunawan Dianjaya Steel, dimana pembagian penyebaran kuesioner KPI ini antara lain. 1. Kuesioner Pembobotan Perspektif Plan Kuesioner KPI perspektif plan ini disebarkan pada Seksi Perencanaan Produksi PPIC. 2. Kuesioner Pembobotan Perspektif Source Kuesioner KPI perspektif source ini disebarkan pada Seksi Pengadaan Bahan Purchasing. 3. Kuesioner Pembobotan Perspektif Make Kuesioner KPI perspektif make ini disebarkan pada Kepala Bagian Produksi. 4. Kuesioner Pembobotan Perspektif Deliver dan Perspektif Return Kuesioner KPI Perspektif Deliver dan KPI Perspektif Return ini disebarkan pada Kepala Bagian Pemasaran Marketing. 5. Kuesioner Pembobotan Supply Chain Kuesioner ini disebarkan pada Direktur PT. Gunawan Dianjaya Steel. 4.2.1.1.Data Primer Kuisioner AHP Data primer AHP Analytical Hierarchy Process ini merupakan data yang didapat dari hasil pengisian kuisioner pembobotan KPI Key Performance Indicator. Yang disebarkan kepada masing-masing pimpinan tiap divisi atau bagian yang terdapat pada PT. Gunawan Dianjaya Steel. Data Kuisioner pembobotan KPI dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran IV. Tabel 4.1 contoh rekap data hasil pengisian kuisioner AHP expert choice Level 1 Plan Source Make Deliver Return Plan 1 1,0 1,0 1,0 1,0 Source 1 1,0 1,0 1,0 Make 1 1,0 3,0 Deliver 1 3,0 Return 1 Sumber Informasi : hasil pengisian kuisioner AHP expert choice Dari tabel di atas merupakan rekap data hasil pengisian kuisioner AHP expert choice . Salah satu contoh keterangannya adalah antara perspektif Plan dengan perspektif Source diisi dengan nomor 1 yang berarti kedua perspektif sama pentingnya. 4.2.1.2.Pengolahan Data Dengan AHP Expert Choice Pada pengolahan data dengan expert choice, data kuisioner KPInya telah disebarkan kemudian telah diisi oleh pihak yang berwenang seperti yang ada pada lampiran II. Setelah diolah menggunakan software maka didapat output program yang baik. Adapun contoh output program hasil pengolahan expert choice dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Output data yang secara lengkap dapat dilihat pada lampiran V. Tabel 4.2 contoh output program expert choice Node: 0 Compare the relative IMPORTANCE with respect to: GOAL Source Make Deliver Return Plan 1.0 1.0 1.0 1.0 Source 1.0 1.0 1.0 Make 1.0 3.0 Deliver 3.0 Row element is __ times more than column element unless enclosed in Abbreviation Definition Goal PT. Gunawan Dianjaya Steel Plan Plan Source Source Make Make Deliver Deliver Return Return Plan .192 Source .192 Make .243 Deliver .243 Return .130 Inconsistency Ratio =0.04 PT. Gunawan Dianjaya Steel D:\DATA\METODE~1\TEGUHS~ Sumber Informasi : Output Program Expertchoice Versi 9, Lampiran V 4.2.1.3.Uji Konsistensi Data yang telah diolah dari expert choice selanjutnya akan diuji konsistensi untuk mengetahui apakah data tersebut konsisten atau tidak. Data yang dikatakan konsisten apabila nilai CR ≤ 0.1, maka masih dapat ditoleransi tetapi bila CR 0.1 maka perlu dilakukan revisi. Nilai CR = 0 maka dapat dikatakan “perfectly consistent”. Adapun contoh perhitungan uji konsistensi adalah sebagai berikut. Pembobotan secara keseluruhan kriteria SCOR Supply Chain Operations Refference.  Data pembobotan AHP SCOR Supply Chain Operations Refference didapatkan dari nilai rekapitulasi data pembobotan. Adapun datanya sebagai berikut : Tabel 4.3 Data rekapitulasi pembobotan kriteria SCOR Plan Source Make Deliver Return Plan 1 1 1 1 1 Source 1 1 1 1 1 Make 1 1 1 1 3 Deliver 1 1 1 1 3 Return 1 1 0,33 0,33 1 Jumlah 5 5 4,33 4,33 9 Sumber Informasi : Perhitungan manual AHP, Lampiran VI  Normalisasi data pembobotan didapatkan dengan cara membagi masing – masing kolom data dengan jumlah tiap kolomnya. Contoh Plan terhadap jumlah tiap kolom sebagai berikut : Normalisasi Plan Jumlah = 1 5 = 0,20 Untuk nilai yang lain dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Data normalisasi pembobotan kriteria SCOR Plan Source Make Deliver Return Jumlah Plan 0,2 0,2 0,23 0,23 0,11 0,97 Source 0,2 0,2 0,23 0,23 0,11 0,97 Make 0,2 0,2 0,23 0,23 0,33 1,19 Deliver 0,2 0,2 0,23 0,23 0,33 1,19 Return 0,2 0,2 0,07 0,07 0,11 0,65 Sumber Informasi : Perhitungan manual AHP, Lampiran VI  Tahapan berikutnya adalah mencari nilai bobot NWT atau net weight total masing – masing dimensi dengan cara membagi jumlah nilai normalisasi masing – masing dimensi dibagi dengan total nilai normalisasi sebagai berikut: NWT Plan NWT = 0,97 5 = 0,194 Source NWT = 0,97 5 = 0,194 Make NWT = 1,19 5 = 0,238 Deliver NWT = 1,19 5 = 0,238 Return  Tahapan berikutnya adalah mencari vektor eigen dengan cara mengalikan matriks NWT dengan matriks data sebagai berikut : = 0,65 5 = 0,130 Tabel 4.5 Data rekapitulasi nilai eigen vektor Plan Source Make Deliver Return X NWT = Eigen Vektor Plan 1 1 1 1 1 0,194 0,994 Source 1 1 1 1 1 0,194 0,994 Make 1 1 1 1 3 0,238 1,254 Deliver 1 1 1 1 3 0,238 1,254 Return 1 1 0,33 0,33 1 0,130 0,675 Sumber Informasi : Perhitungan manual AHP, Lampiran VI  Selanjutnya mencari nilai α -max, terlebih dahulu mencari nilai YX sebagai berikut : Tabel 4.6 Data rekapitulasi nilai α -max Eigen vektor Y NWT X YX 0,994 0,194 = 5,123 0,994 0,194 5,123 1,254 0,238 5,268 1,254 0,238 5,268 0,675 0,130 5,192 Jumlah = 25,974 Sumber Informasi : Perhitungan manual AHP, Lampiran VI α -max didapatkan dari jumlah YX dibagi dengan banyaknya dimensi sebagai berikut : α -max = 25,974 5 = 5,194  Tahapan berikutnya adalah mencari Consistecy Index CI sebagai berikut : CI = α -max – n n – 1 = 5,194 – 5 5 – 1 = 0,194 4 = 0,04  Tahapan berikutnya adalah Consistensy Ratio CR sebagai berikut : CR = CI IR = 0,04 1,12 = 0,0357~0,04 Hasil kuisioner AHP untuk tingkat pembobotan secara keseluruhan, kriteria skor dapat dilihat pada tabel 4.2, sementara untuk kriteria kuisioner dikatakan konsisten apabila nilai CR ≤ 0.1, karena 0,04 ≤ 0.1 hasil kuisioner konsisten. Untuk data perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran VI. 4.2.1.4.Pembobotan Key Performance Indicator Pembobotan Key Performance Indicator bertujuan untuk menentukan tingkat kepentingan Key Performance Indicator yang ada. Konsep yang digunakan untuk proses pembobotan adalah Analytical Hierarchy process AHP yang proses pengolahannya dibantu dengan Sofware Expert Choice Versi .9.0. Pembobotan pada supply chain ini dilakukan pada 3 level, yaitu level 1 terdapat 5 proses utama, pada level 2 terdapat 3 sampai 5 indikator untuk tiap proses utama sesuai kondisi perusahaan, sedangkan untuk level 3 terdapat 41 indikator. Pada proses pembobotan data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner pairwise comparison . Kuesioner disebarkan kepada pihak-pihak yang dianggap berkompeten di dalam perusahaan. Setelah kuesioner itu dijawab, kemudian hasil kuesioner dimasukkan dalam perangkat lunak AHP Expert Choice versi 9, untuk mengetahui bobot kepentingan masing-masing perspektif Supply Chain secara menyeluruh. Menurut Thomas L. Saaty, suatu kuesioner pembobotan AHP akan dianggap konsisten, jika nilai Consistency Ratio kurang dari 0,1 10. Jika nilai Consistency Ratio kurang dari 0,1 terpenuhi, maka nilai pembobotan AHP dapat digunakan sebagai nilai bobot kriteria. Selanjutnya dilakukan proses perhitungan hasil pengisian kuesioner dengan menggunakan Software Expert Choice V. 9 dan akan dijelaskan pada bagian berikut di bawah ini.

4.2.1.4.1. Pembobotan Level Satu

Pembobotan Key Performance Indicator pada level satu dilakukan dengan cara membandingkan secara berpasangan 5 proses utama Supply Chain diantaranya adalah Plan, Source, Deliver, dan Return. Hasil pengolahan data dengan Expert Choice, untuk pembobotan 5 kriteria supply chain diperoleh bahwa nilai consistency ratio nya sebesar 0,04 dimana nilainya kurang dari 0,1 yang menunjukkan bahwa level ini konsisten. Hasil perbandingan berpasangan dari pembobotan level satu adalah sebagai berikut : Tabel 4.7. Hasil Perbandingan Berpasangan Level Satu Plan Source Make Deliver Return Plan 1 1,0 1,0 1,0 1,0 Source 1 1,0 1,0 1,0 Make 1 1,0 3,0 Deliver 1 3,0 Return 1 Sumber Informasi : Output Program Expert choice Versi 9, Lampiran V Dari tabel di atas salah satu contoh keterangannya adalah antara perspektif Plan dengan perspektif Source diisi dengan nomor 1 yang berarti kedua perspektif sama pentingnya. 4.2.1.4.2.Pembobotan Level Dua Pembobotan Key Performance Indicator untuk level dua dilakukan dengan cara membandingkan secara berpasangan antara reliability, responsiveness, flexibility , cost, dan assets. Hasil perbandingan berpasangan dari pembobotan level dua adalah sebagai berikut :

a. Plan

Hasil pengolahan data dengan Expert Choice, untuk pembobotan kriteria supply chain Plan diperoleh bahwa nilai consistency ratio nya sebesar 0,0. Perspektif Plan untuk pembobotan level 2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.8. Hasil Perbandingan Berpasangan Level Dua Plan Reliability Responsivenees Assets Reliability 1,0 1,0 1,0 Responsivenees 1,0 1,0 Assets 1,0 Sumber Informasi : Output Program Expert choice Versi 9, Lampiran V Dari tabel di atas salah satu contoh keterangannya adalah antara perspektif Plan reliability dengan perspektif Plan responsivenees diisi dengan nomor 1 yang berarti kedua perspektif sama pentingnya.

b. Source

Hasil pengolahan data dengan Expert Choice, untuk pembobotan kriteria supply chain Source diperoleh bahwa nilai consistency ratio nya sebesar 0,04 dimana nilainya kurang dari 0,1 yang menunjukkan bahwa level ini konsisten. Perspektif Source untuk pembobotan level 2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.9. Hasil Perbandingan Berpasangan level Dua Perspektif Source Reliability Responsivenees Flexibility Cost Assets Reliability 1 1,0 1,0 1,0 3,0 Responsivenees 1 1,0 1,0 3,0 Flexibility 1 1,0 1,0 Cost 1 1,0 Assets 1 Sumber Informasi : Output Program Expert choice Versi 9, Lampiran V Dari tabel di atas salah satu contoh keterangannya adalah antara perspektif Source reliability dengan perspektif Source responsivenees diisi dengan nomor 1 yang berarti kedua perspektif sama pentingnya.

c. Make

Hasil pengolahan data dengan Expert Choice, untuk pembobotan kriteria supply chain Make diperoleh bahwa nilai consistency ratio nya sebesar 0,03 dimana nilainya kurang dari 0,1 yang menunjukkan bahwa level ini konsisten. Perspektif Make untuk pembobotan level 2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.10. Hasil Perbandingan Berpasangan level Dua Perspektif Make Reliability Responsivenees Flexibility Cost Assets Reliability 1 1,0 1,0 1,0 1,0 Responsivenees 1 1,0 1,0 1,0 Flexibility 1 3,0 1,0 Cost 1 1,0 Assets 1 Sumber Informasi : Output Program Expert choice Versi 9, Lampiran V Dari tabel di atas salah satu contoh keterangannya adalah antara perspektif Make reliability dengan perspektif Make responsivenees diisi dengan nomor 1 yang berarti kedua perspektif sama pentingnya.

d. Deliver

Hasil pengolahan data dengan Expert Choice, untuk pembobotan kriteria supply chain Deliver diperoleh bahwa nilai consistency ratio nya sebesar 0,03 dimana nilainya kurang dari 0,1 yang menunjukkan bahwa level ini konsisten. Perspektif Deliver untuk pembobotan level 2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.11. Hasil Perbandingan Berpasangan level Dua Perspektif Deliver Reliability Responsivenees Flexibility Cost Assets Reliability 1 1,0 1,0 3,0 1,0 Responsivenees 1 1,0 1,0 1,0 Flexibility 1 2,0 1,0 Cost 1 1,0 Assets 1 Sumber Informasi : Output Program Expert choice Versi 9, Lampiran V Dari tabel di atas salah satu contoh keterangannya adalah antara perspektif Deliver reliability dengan perspektif Deliver responsivenees diisi dengan nomor 1 yang berarti kedua perspektif sama pentingnya.