0,818. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan genotyping wildtype, heterozygote,dan mutant.
Gambar 4.2. Rerata kadar hemoglobin menurut genotyping wildtype, heterozygote
, dan mutant
4.1.9. Hasil Hubungan Genotyping Wildtype, Heterozygote, dan Mutant
dengan Kategori Kadar Hemoglobin Anemia dan Non Anemia
Tabel 4.8. Distribusi frekuensi genotyping menurut kategori kadar hemoglobin
Kategori Kadar
Hemoglobin Genotyping
Total Wildtype
Heterozygote Mutant
N N
N N
Anemia 3
3,75 56
70 21
26,25 80
100 Non
Anemia 1
4,54 18
81,81 3
13,65 22
100
Hasil data yang diperoleh dari 102 responden didapatkan presentase penderita anemia yang memiliki genotyping wildtype 3,75 , heterozygote 70 ,
dan mutant 26,25 . Presentase responden non anemia yang memiliki genotyping wildtype
4,54 , heterozygote 81,81 , dan mutant 13,65 . Hasil data yang diperoleh dari 102 responden kemudian dicari hubungan
antara kategori kadar hemoglobin dengan genotyping wildtype, heterozygote, dan mutant
. Dari hasil crosstabulation didapatkan nilai observed 1, 18, 3, 3, 56, dan 21. Nilai expected yang didapatkan 0,9, 16, 5,2, 3,1, 58, dan 18,8. Tabel 2x3
lampiran 8 layak untuk diuji dengan Chi Square karena sel yang nilai expextednya kurang dari 5 sebesar 33,3 masih dibawah 50. Setelah
dilakukan uji Chi Square, didapatkan nilai signifikansi dari Pearson Chi-Square sebesar 0,466. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kategori kadar hemoglobin anemia dan non anemia dengan genotyping
wildtype, heterozygote, dan mutant.
4.2. Pembahasan
Hasil uji bivariat antara jenis kelamin dengan kadar hemoglobin menggunakan uji independent t-test, didapatkan nilai p value
≤ 0,05 yang berarti menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara jenis kelamin dengan kadar
hemoglobin gdL. Hasil analisis ini diperkuat oleh penelitian Permaesih dan Herman bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan kadar
hemoglobin dengan p value=0,000 dengan OR 0,6 dan 1.
27
Secara teori, kadar hemoglobin pada perempuan memang lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Menurut parameter dari komponen sel darah merah juga menunjukkan perbedaan yang bermakna.
28
Kemudian setelah dilakukan uji Chi-Square, untuk melihat hubungan antara kategori kadar hemoglobin anemia dan non anemia didapatkan
nilai signifikansi dari Pearson Chi-Square sebesar 0,012. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dan kategori
kadar hemoglobin anemia dan non anemia. Secara teori, perempuan memiliki faktor resiko lebih dalam kejadian anemia dibandingkan laki-laki, terutama pada
perempuanusia reproduktif yang mengalami menstruasi. Hal ini telah diteliti oleh Sung-Nan Pei dkk 2014 dari sampel 67 perempuan dengan Iron Deficiency
Anemia IDA dan 107 kelompok perempuan tanpa IDA dilakukan pemeriksaan
Pictorial Blood Loss Assessment Chart PBAC.
29
Hasil dari penelitian tersebut