Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa kategori IMT terbanyak yakni normal dengan presentase 58,8.
4.1.3. Hasil Pengukuran Kadar Hemoglobin
Berdasarkan hasil statistik deskriptif diketahui bahwa rerata kadar hemoglobin dari seluruh responden adalah 11,35 gdL 8,00-18,50. Kemudian
data kadar hemoglobin dikelompokkan berdasarkan nilai rujukan untuk mengatahui status anemia responden. Nilai rujukan yang digunakan yakni pada
laki-laki kadar normal hemoglobin gdL adalah antara 13,5 hingga 16,5 dan pada perempuan 12,1 hingga 15,1. Bila kadar hemoglobin kurang dari rentang tersebut,
responden dikelompokkan kedalam kategori anemia. Hasil dari pengelompokkan tersebut didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 4.4. Kategori kadar hemoglobin responden Kategori Kadar Hemoglobin
Frekuensi Presentase
Non Anemia 22
21,6 Anemia
80 78,4
Total 102
100,0 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa persentase anemia adalah 78,4.
4.1.4. Hasil Analisis Kurva HRM
4.1.4.1. Analisis Kurva Genotyping Wildtype, Heterozygote, dan Mutant
Sampel yang telah dilakukan pemeriksaan mutasi gen dengan Real Time PCR HRM akan memberikan hasil berupa kurva yang berbeda berdasarkan
temperatur leleh lampiran 7. Berdasarkan analisis kurva HRM dari genom DNA sampel, didapatkan data genotyping dari 102 sampel seperti dalam tabel 4.6.
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa dari 102 sampel persentase wildtype 3,9, heterozygote
72,5, dan mutant 23,5.
Tabel 4.5.Genotyping SNP rs855791 dari genom DNA responden Genotyping
Frekuensi Persentase
Wildtype 4
3,9 Heterozygote
74 72,5
Mutant 24
23,5 Total
102 100,0
4.1.5. Hasil Hubungan Jenis Kelamin dengan Kadar Hemoglobin
Hasil data yang diperoleh dari 102 responden didapatkan nilai rerata kadar hemoglobin untuk jenis kelamin laki-laki sebesar 12,96 gdL SD 1,98 dan untuk
jenis kelamin perempuan 10,71 gdL SD 1,54.
Gambar 4.1. Rerata kadar hemoglobin menurut jenis kelamin Hasil data yang diperoleh dari 102 responden pada penelitian ini diuji
normalitasnya dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov test. Hasilnya adalah data dari 102 responden terdistribusi normal dengan p value
≥ 0,05 lampiran 8. Sehingga dapat dilanjutkan dengan uji statistik menggunakan independent t-test.
Dari hasil uji independent t-test, didapatkan nilai p value ≤ 0,05 lampiran 8 yang
berarti menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara jenis kelamin dengan kadar hemoglobin gdL.
4.1.6. Hasil Hubungan Jenis Kelamin dengan Kategori Kadar Hemoglobin
Hasil data yang diperoleh dari 102 responden didapatkan presentase penderita anemia pada perempuan sebesar 86,15 yang lebih tinggi daripada
laki-laki yakni 64,86 . Sedangkan kategori non anemia sebanyak 13,85 pada perempuan dan 35,14 pada laki-laki.
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi kategori kadar hemoglobin berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Kategori Kadar Hb Anemia
Non Anemia Total
N N
N Laki-laki
24 64,86
13 35,14
37 100
Perempuan 56
86,15 9
13,85 65
100
Kemudian dicari hubungan antara kategori jenis kelamin dan kategori kadar hemoglobin anemia dan non anemia. Dari hasil crosstabulation
didapatkan nilai observed 13, 24, 9, dan 56. Nilai expected yang didapatkan 8, 29, 14 dan 51. Sehingga tabel tersebut lampiran 8 layak untuk diuji Chi-Square
karena tidak ada nilai expected yang kurang dari 5. Setelah dilakukan uji Chi- Square
, didapatkan nilai signifikansi dari Pearson Chi-Square sebesar 0,012. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis
kelamin dan kategori kadar hemoglobin anemia dan non anemia.
4.1.7. Hasil Hubungan Jenis Kelamin dengan Genotyping Wildtype,