Kesimpulan Saran Kesimpulan dan Saran 47

Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai Keanekaragaman dan Distribusi Ikan di Hulu Sungai Asahan Porsea, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Jenis ikan yang diperoleh terdiri dari 4 ordo, 8 famili, 12 genus dan 12 spesies b. Nilai Kepadatan K, Kepadatan Relatif KR dan Frekuensi Kehadiran FK tertinggi terdapat pada Gambusia sp. dengan nilai masing-masing sebesar 9,505 indm 2 , 57,891 dan 40 pada stasiun 1 dan nilai Kepadatan K dan Kepadatan Relatif KR terendah terdapat pada Osteochilus sp. yaitu 0,014 indm 2 dan 0,086 pada stasiun 1 serta Frekuensi Kehadiran FK terendah terdapat pada Osteochilus, Oxyeleotris marmorata , Clarias batrachus dan Cyprinus carpio yaitu senilai 10. c. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun 2 yaitu 2,109 dan terendah terdapat pada stasiun 4 yaitu 1,929. Nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun 5 yaitu 0,941 dan terendah terdapat pada stasiun 2 yaitu 0,849. d. Dari nilai indeks similaritas stasiun yang termasuk kategori sangat mirip terdapat pada stasiun 1 dan 2, 2 dan 3, 2 dan 4, 2 dan 5, 3 dan 4, 3 dan 5 serta 4 dan 5, sedangkan stasiun yang termasuk kategori mirip terdapat pada stasiun 1 dan 3, 1 dan 4 serta 1 dan 5. e. Pola distribusi dari setiap spesies yang diperoleh tergolong kedalam pola distribusi berkelompok dan normal. f. Dari hasil analisis korelasi penetrasi cahaya berkorelasi positif searah yang tertinggi dengan keanekaragaman ikan yaitu senilai 0.870 dan COD Chemical Oxygen Demand berkorelasi negatif berlawanan yang terendah dengan keanekaragaman ikan yaitu senilai -0.620. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010.

5.2 Saran

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keanekaragaman dan distribusi ikan di sepanjang aliran Sungai Asahan dari hulu hingga hilir. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. DAFTAR PUSTAKA Agusnar, H. 2007. Kimia Lingkungan. Medan: USU Press. Arie, S.T. 1991. Pencemaran Lingkungan. PT. Rineka Cipta. Erlangga: Jakarta. Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Cetakan ke-2, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. Medan: USU Press. Begon, M. John, L, H. Colin, R, T. 1986. Ecology. London: Blackwall Scientific Publication. Brotowidjoyo, M.D. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga: Jakarta. Connel, R.H.L. 1987. Ecological Studides in Tropical Fish Communities. Cambridge University Press: Cambridge. Evy, K. R, E. Mujiutami K. Sujono. 1997. Usaha Perikanan d i Indonesia. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. http; id.wikipedia.orgwikisungai_Asahanjurnal pdf. diakses tanggal 01 Februari 2009. http:www.google.co.idsearch?hl=idq=ciri+ikan+channa++spbtnG=Telusurime ta=cr3DcountryID, diakses tanggal 25 Mei 2009. http:www.google.co.idsearch?hl=idq=ciri+ikan+channa++spbtnG=Telusurime ta=cr3DcountryID, diakses tanggal 25 Mei 2009. http; fishbase.com. diakses tanggal 20 April 2009. http:id.orgIkan_karper. diakses tanggal 25 Mei 2009. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. http:ofish.comSpesiesaplocheilus_panchax.php- 22k –, diakses tanggal 22 Mei 2009. Koesbiono. 1979. Dasar Dasar Ekologi Umum. Bagian IV Ekologi Perairan. Bogor: Pasca Sarjana Program Studi Lingkungan IPB. Komarudin, U, A, K. 2000. Betutu. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Kordi, K.M.G. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Cetakan I. Jakarta: Rineka Cipta. Kottelat, M. Whitten, A, J. Kartikasari, S, N. Wirjoatmodjo, S. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition. Jakarta: p.221,xviii. Krebs, C. J. 1985. The Experimental Analysis of Distributin and Abudancce. Third Edition. New York: Harper Row Publisher. Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Lalli, C. M T. R. Parsons. 1993. Biological Oceanograpy. An Introduction. New York: Pergamon Press. Loebis, J, 1999. Hidrologi Danau Toba dan Sungai Asahan. Jakarta: PT. Puri Fadjar Mandiri. Loebis, J, Soewarno Suprihadi. 1993. Hidrologi Sungai. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Marshall, N.B. 1982. Biology of Fishes. New York: Capaprinon and Hall. Michael, P. 1984. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Odum, E. P. 1994. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Radiopoetra. 1990. Zoologi. Jakarta: Erlangga Rifai, S.A. Sukaya, N. Nasution, Z. 1993. Biologi Perikanan. Edisi 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. Saanin, H.1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Cetakan I. Jakarta: Binacipta. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Sarwono. 2006. Diakses 09 Mei 2009. Teori Analisis Korelasi Mengenal Analisis Korelasi. www.jonathansarwono.infokorelasikorelasi.htm - 94k -. Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Seki, H. 1982. Organic Materials in Aquatic Ecosystem. Florida: CRC Press, Inc. Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi. Padang: Universitas Andalas Press. Sumich, J.L. 1992. An Introduction to The Biology of Marine Life. Fifth Edition. USA: Wm. C. Brown Publisher. Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Sterrer,W. 1986. Marine Fauna and Flora of Bermuda. Canada: John Wiley Sons. Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran A. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen DO 1 ml H 2 SO 4 ditambahkan 5 tetes amilum ditetesi Na 2 S 2 O 3 0,0125 N 1 ml MnSO 4 Sampel Air 1 ml KOH – KI dikocok didiamkan Sampel Dengan Endapan PutihCoklat didiamkan dikocok Larutan Sampel Berwarna Coklat diambil sebanyak 100 ml Sampel Berwarna Kuning Pucat Sampel Berwarna Biru dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,0125 N Sampel Bening Dihitung volume Na 2 S 2 O 3 yang terpakai = nilai DO akhir Hasil Michael, 1984; Suin, 2002, hal: 60 Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran B. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur BOD 5 Suin, 2002, hal: 60 Keterangan : • Penghitungan nilai DO awal dan DO akhir sama dengan penghitungan Nilai DO • Nilai BOD = Nilai awal – Nilai DO akhir dihitung nilai DO akhir diinkubasi selama 5 hari pada temperatur 20°C dihitung nilai DO awal Sampel Air Sampel Air Sampel Air DO Akhir DO Awal Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran C. Bagan Kerja Pengukuran COD dengan Metode Refluks Suin, 2002, hal: 65 10 ml sampel air dimasukkan ke dalam erlenmeyer ditambah 5 ml K 2 Cr 2 O 7 dan 0,2 gr HgSO dimasukkan 2 batu didih ditambah 5 ml H 2 SO 4 p direfluks selama 45 menit dibiarkan sampai dingin dan dilepas dari rangkaian k i ditambah 30 ml akuades diteteskan indikator feroin dititrasi dengan Ferro Amonium Sulfat 0,025 N dicatat volume peniternya Hasil Merah Kecoklatan Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran D. Bagan Kerja Pengukuran Kadar Organik Substrat Dikeringkan dalam oven 45 ˚ C Dihaluskandigerus dengan lumpang Dikeringkan dalam oven 45 ˚ C selama 1 jam Ditimbang sebanyak 5 gram Dibakar di dalam tungku pembakar pada suhu 600 ˚ C selama 3 jam Barus, 2004, hal: 139-140 Substrat dasar pada titik pengamatan 100 gram substrat dasar Berat konstan tanah 5 gram tanah Abu Hasil Dihomogenkan Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran E. Nilai Oksigen Terlarut Maksimum mgl Pada Berbagai Besaran Temperatur Air T o C 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 14, 16 14, 12 14, 08 14, 04 14, 00 13, 97 13, 93 13, 89 13,85 13,81 1 13, 77 13, 74 13, 70 13, 66 13, 63 13, 59 13, 55 13, 51 13, 48 13, 44 2 13, 40 13, 37 13, 33 13, 30 13, 26 13, 22 13, 19 13, 15 13, 12 13, 08 3 13, 05 13, 01 12, 98 12, 94 12, 91 12, 87 12, 84 12, 81 12, 77 12, 74 4 12,70 12, 67 12, 64 12, 60 12, 57 12, 54 12, 51 12, 47 12, 44 12, 09 5 12, 37 12, 34 12, 31 12, 28 12, 25 12, 22 12, 18 12, 15 12, 12 12, 09 6 12, 06 12, 03 12, 00 11, 97 11, 94 11, 91 11, 88 11, 85 11, 82 11, 79 7 11,76 11, 73 11, 70 11, 67 11, 64 11, 61 11, 58 11, 55 11, 52 11, 50 8 11, 47 11, 44 11, 41 11, 38 11, 36 11, 33 11, 30 11, 27 11, 25 11, 22 9 11, 19 11, 16 11, 14 11, 11 11, 08 11, 06 11, 03 11, 00 10, 98 10,95 10 10, 92 10, 90 10, 87 10, 85 10, 82 10, 80 10, 77 10, 75 10, 72 10, 70 11 10, 67 10, 65 10, 62 10, 60 10, 57 10, 55 10, 53 10, 50 18, 48 10, 45 12 10, 43 10, 40 10, 38 10, 36 10, 34 10, 31 10, 29 10, 27 10, 24 10, 21 13 10, 20 10, 17 10, 15 10, 13 10, 11 10, 09 10, 06 10, 04 10, 02 10, 00 14 9, 98 9, 95 9, 93 9, 91 9, 89 9, 87 9, 85 9, 83 9, 81 9, 78 15 9, 76 9, 74 9, 72 9, 70 9, 68 9, 66 9, 64 9, 62 9, 60 9, 58 16 9, 56 9, 54 9, 52 9, 50 9, 48 9, 46 9, 45 9, 43 9, 41 9, 39 17 9, 37 9, 35 9, 33 9, 31 9, 30 9, 28 9, 26 9, 24 9, 22 9, 20 18 9, 18 9, 17 9, 15 9, 13 9, 12 9, 10 9, 08 9, 06 9, 04 9, 03 19 9, 01 8, 99 8, 98 8, 96 8, 94 8, 93 8, 91 8, 89 8, 88 8, 86 20 8, 84 8, 83 8, 81 8, 79 8, 78 8, 76 8, 75 8, 73 8, 71 8, 70 21 8, 68 8, 67 8, 65 8, 64 8, 62 8, 61 8, 59 8, 58 8, 56 8, 55 22 8, 53 8, 52 8, 50 8, 49 8, 47 8, 46 8, 44 8, 43 8, 41 8, 40 23 8, 38 8, 37 8, 36 8, 34 8, 33 8, 32 8, 30 8, 29 8, 27 8, 26 24 8, 25 8, 23 8, 22 8, 21 8, 19 8, 18 8, 17 8, 15 8, 14 8, 13 25 8, 11 8, 10 8, 09 8, 07 8, 06 8, 05 8, 04 8, 02 8, 01 8, 00 26 7, 99 7, 97 7, 96 7, 95 7, 94 7, 92 7, 91 7, 90 7, 89 7, 88 27 7, 86 7, 85 7, 84 7, 83 7, 82 7, 81 7, 79 7, 78 7,77 7, 76 28 7, 75 7, 74 7,72 7, 71 7, 70 7, 69 7, 68 7, 67 7, 66 7, 65 29 7, 64 7, 62 7, 61 7, 60 7, 59 7, 58 7, 57 7, 56 7, 55 7, 54 30 7, 53 7, 52 7, 51 7, 50 7, 48 7, 47 7, 46 7, 45 7, 44 7, 43 Barus, 2004, hal: 149 Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran F. Foto-Foto Lokasi Penelitian Gambar 13. Stasiun 1 Gambar 14. Stasiun 2 Gambar 15. Stasiun 3 Gambar 16. Stasiun 4 Gambar 17. Stasiun 5 Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran G. Peta Lokasi Gambar 18. Peta Lokasi Keterangan: a. Stasiun 1 : Kontrol b. Stasiun 2 : Pemukiman dan Pertambakan Ikan c. Stasiun 3 : Pertanian c. Stasiun 4 : Limbah pabrik TPL d. Stasiun 5 : Bendungan PLTA PT. INALUM Rosida Ambarita : Keanekaragaman Dan Distribusi Ikan Di Hulu Sungai Asahan Porsea, 2010. Lampiran H: Data Mentah Penelitian a. Stasiun 1 No. Spesies Ulangan Jlh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

A. Jala

1. Cyprinus carpio 1 - - - - 1 - - - - - - - 1 - - - - - 1 - - - - 1 - - - - 1 6 2. Osteochilus sp. - - 1 - - - - - 1 - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - 3 3. Puntius sp. - 1 - 2 - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - 1 - - - - - 1 6 4. Mystacoleucus padangensis - - 1 - - - 1 - - - 1 2 - - 1 - - - - - - 1 - - 1 - - - 2 - 10 5. Trichogaster sp. 2 1 - - 3 - - 2 - 2 - - - 3 - - - 2 - 1 - - - 3 - 1 - - - - 20 6. Trichopsis sp. - - 1 - - - 3 - - - 5 - 2 - 3 - - 1 - - - 2 - - 4 - - 3 - - 24 7. Tilapia mossambica - - - - 2 1 - - - - - 2 - - - - - - - 1 - - 1 - - - - - - - 7

B. Tanggok

8. Aplocheilus panchax - - 1 - - 2 - - - - 2 - - - - - 3 - - - 3 - - - - 1 - - 2 14 9. Clarias batrachus - - - - - 1 - - - 1 - - - - - 1 - - - 1 - - - - - - - - - 2 6 10. Gambusia sp. - 3 - - 1 - - 2 - 2 - 3 - 2 - 5 - - 2 - 3 - 2 - - 3 - 1 - - 29

b. Stasiun 2